⚠️Warning : mature content⚠️
Happy reading!
Christopher memperhatikan raut wajah Aurora yang masih terlihat cantik meski ia tengah lelah usai bermain ombak sejak usai sarapan hingga menjelang malam. Melewati makan siang mereka tanpa sadar dan juga melupakan Gwen dan Orion yang tidak menyusul mereka ke pantai.
Aurora terlihat tidak mempermasalahkannya karena sejak tadi ia sibuk bermain air pantai hingga dress kuning yang ia pakai benar-benar basah dan rambutnya menjadi berantakan seperti saat ini karena terkena terpaan angin dan ombak.
"Kau senang?" tanya Christopher melirik Aurora, wanita itu menoleh ke arahnya kemudian mengangguk antuasias. "Terima kasih sudah menemaniku, Chris." ujarnya sambil tersenyum lembut.
"Apa Orion masih berada di kamarnya?" tanya Aurora pada beberapa pelayan yang tengah menyiapkan makan malam untuk mereka.
"Ya, Nona. Tuan Orion dan Nona Gwen berada di kamar." jawab pelayan itu menunduk.
Aurora mengernyit mendengarnya, jika orang lain yang mendengarnya pasti mereka akan berpikiran ambigu. Tapi untungnya ini Aurora, mungkin maksud pelayan barusan adalah keberadaan Orion di kamarnya dan Gwen yang juga di kamar wanita itu.
Tangan besar Christopher tiba-tiba meraih jemari Aurora yang terasa dingin, mengajaknya menaiki undakan tangga menuju lantai dimana kamar mereka berada.
"Kenapa mengikutiku?" tanya Aurora mengernyit melihat Christopher yang melewati kamarnya begitu saja,
"Hanya ingin memastikan sesuatu. Bukalah." ujar Christopher mempersilahkan Aurora membuka bilik kamarnya.
Aurora hanya tersenyum tipis kemudian membuka pintu kamarnya perlahan, dan ia harus menahan nafasnya ketika pintu kayu berwarna hitam itu sudah terbuka lebar.
"Ion?"
- - -
Aurora melihatnya. Melihat bagaimana buasnya Orion bergerak di atas Gwen yang sudah terlentang di atas ranjang mereka. Lalu ketika Aurora menyebut nama pria itu, Gwen langsung mendorong Orion hingga pria itu menyadari keberadaannya.
Kemudian dengan panik berjalan ke arah Aurora dan berusaha menjelaskan semuanya pada Aurora. Aurora tidak tau apa yang di lakukan Christopher pada Gwen di kamar mereka, Aurora tidak peduli.
Logikanya terus mendesak mengatakan bahwa apa yang di lakukan Orion itu tidak ada salahnya. Karena Orion bukan kekasihnya, mereka hanya dekat kemudian berlibur bersama pasangan lain. Mungkin bagi Christopher salah karena kekasihnya bermain dengan sahabatnya sendiri.
"Ara,"
"Maaf." sesal Orion meremas kedua tangan Aurora yang bertumpu di atas pangkuan wanita itu. Berulang kali mengatakan tidak sengaja meski keduanya tau bahwa hal itu adalah hal dewasa yang bukan tidak di sengaja.
"Ara, aku tadi terjatuh di atas—"
Aurora meremas lengan Orion kemudian tersenyum kecil, menghentikan ocehan pria itu tanpa suara. "Jangan berbohong, Ion. Aku melihatnya sendiri tadi." ujar Aurora semakin membuat Orion meremas rambutnya kuat. Merasa sakit melihat wajah kecewa Aurora yang ia sebabkan sendiri.
"Aku—"
"Tidak ada orang yang melakukan seks dengan tidak sengaja, Orion. Dan kau melakukannya secara sadar!" potong Aurora tersenyum getir. Merasa harga dirinya sedikit tergores karena tindakan Orion ini, padahal selama dekat dengan Orion ia tidak pernah dekat pria manapun.
"Siapa Gwen? kau hanya perlu jujur agar semuanya tidak bertambah rumit." ucap Aurora menatap Orion dalam,
"Dia kekasih baru Christopher, Ara." ujar Orion justru membuat Aurora terkekeh pelan dengan memaksa,
"Liar."
"Kau tidak hanya merusak liburan kita, Orion. Tapi kau sudah merusak kepercayaan Christopher, dan juga hubungannya dengan wanita itu. Tidak mungkin Gwen adalah wanita asing yang tiba-tiba menggodamu dan kau— sial, kau tergoda!"
Orion merasakan detakan jantungnya yang menggila mendengar penuturan Aurora barusan, benar. Ia tanpa sadar sudah merusak segalanya sekarang.
"Maaf, Ara. Maaf." bisiknya pelan,
Aurora menggigit bibirnya kuat sambil mengangguk pelan kemudian mengusap lembut rahang tegas Orion, "Who is she? dia pasti alasan kuat kau berani bermain-main di belakang Christopher." ujar Aurora semakin membuat Orion merasa di sudutkan.
"Mantan kekasihku."
Aurora tanpa sadar telah menahan nafasnya selama beberapa detik setelah Orion mengatakan hal itu, mantan kekasih. Ternyata kehidupan mereka begitu sempit.
"Ara? aku minta maaf sudah merusak liburan kita." ucap Orion mengusap tangan Aurora lembut. Wanita itu tersenyum tipis kemudian menggeleng pelan,
"Lupakan soal liburan ini, aku hanya sedikit kecewa. Bisa kita kembali besok?"
- - -
fyi, cerita ini bentar lagi menuju ending🙂👏🏽
kalian mau Ara maafin Orion atau balik lagi sama Christopher? comment <3see you!💗
KAMU SEDANG MEMBACA
Atelophobia [COMPLETED]
Romance17+ Warning : mature content | DILARANG KERAS MELAKUKAN PLAGIARISME‼️ Christopher memang membenci Aurora, sangat. Tapi bukan berarti ia akan menyia-nyiakan tubuh Aurora untuk menuntaskan nafsu bejatnya. Toh wanita itu menikmatinya. Dan Aurora tidak...