⚠️Warning : mature content⚠️
Happy reading!
Aurora tidak dapat menolak permintaan Samuel yang mengatakan ingin bertemu dengannya malam ini. Pukul 9 malam di Lucky Strike.
Entahlah Aurora juga tidak mengerti dengan jalan pikirannya sendiri yang tidak bisa menolak permintaan Samuel yang di kirimkan pria itu melalui pesan singkat. Ia bahkan tidak mengatakan apapun pada Christopher padahal pria itu bertanya padanya barusan.
Ayolah, ini hanya Lucky Strike. Tempat yang tidak asing lagi bagi Aurora, dan ia sudah berjanji padanya dirinya sendiri tidak akan mabuk malam ini. Hanya mendengarkan apa yang ingin di katakan Samuel kemudian kembali ke rumah dan tidur seperti apa yang ia katakan pada Christopher di telpon tadi. Ia dan Samuel juga tidak ada hubungan apa-apa lagi.
Cara mereka mengakhiri hubungan sebelumnya mungkin membuat Samuel ingin mengakhirinya ulang dengan cara baik-baik malam ini. Itu sih menurut Aurora. Tapi jika Samuel tidak berniat mengatakan hal itu, ia yang akan mengatakannya pada Samuel nanti. Aurora ingin semuanya selesai.
Drrtt.. ddrtt..
Arianna is calling you..
"Ya, Anna?" jawab Aurora sambil melesatkan mobilnya cepat menuju Lucky Strike karena jam sudah hampir menunjukkan pukul 9 malam. Lima menit lagi.
"Kau dimana?"
"On my way. Ada apa?"
"Aku ingin menginap, tapi sepertinya tidak jadi."
Aurora mengernyit mendengar ucapan tiba-tiba Arianna, biasanya sebelum mereka saling menginap, mereka pasti membicarakannya. Karena mereka tidak pernah hanya menginap, paham 'kan? setidaknya harus ada dua botol alkohol yang sudah kosong sebelum mereka benar-benar tidur.
"Tidak masalah, Anna. Aku akan pulang cepat, jangan lupakan Zara." ucap Aurora sambil mengetuk-ngetukkan jari di atas roda kendali mobilnya.
"Hm, besok saja. Hati-hati." ucap Arianna kemudian mematikan sambungan teleponnya. Aurora kembali merasa bingung dengan temannya itu, apa Arianna sedang ada masalah?
Entahlah ia akan menanyakan hal ini pada Zara atau Arianna langsung nanti.
"Kartu mu, Nona."
"Aurora Gwyneth." ujar Aurora pada penjaga yang menghentikan langkahnya, dan pria itu langsung melepaskan cekalan tangannya. Usai mengatakan namanya ia langsung melangkah memasuki Lucky Strike. Tumben sekali ada penjaga yang masih menghentikannya seperti tadi.
Aurora mengedarkan pandangannya ke sekeliling bar dan mendapati Samuel yang tengah merokok dengan segelas alkohol di tangannya.
"Sam," panggil Aurora menyentuh bahu lebar Samuel ragu. Ia masih sedikit takut mengingat perbuatan pria itu saat turnament beberapa bulan lalu.
"Ah, Ara. Akhirnya kau tiba. Minumlah." ujar Samuel langsung menyodorkan alkohol ke arah Aurora. Perempuan itu tersenyum kikuk merasa ragu jika menolaknya, ia menerima uluran alkohol Samuel namun tak langsung meneguknya. Aurora takut minuman itu mengandung kadar alkohol tinggi dan berujung membuatnya mabuk.
"Apa yang ingin kau bicarakan Sam?"
- - -
Di lain tempat Christopher justru tengah sibuk menghubungi Aurora berulang kali karena kekasihnya itu tiba-tiba saja menghilang. Jangankan mengangkat telponnya, Aurora bahkan tidak membaca pesannya sejak tiga puluh menit yang lalu.
"Chris! Kau mendengarkan aku?"
Christopher meletakkan ponselnya kemudian menatap wanita di hadapannya sambil menghela nafas panjang. "Tentu saja." ucapnya mengusap rambut panjang wanita di hadapannya dengan lembut.
"Apa semua pria sama saja? menjadi dingin setelah lama berpacaran." ujar wanita itu menatap Christopher dengan mata sembab usai menangis.
Christopher berdecak pelan, "Memangnya siapa yang menyuruhmu berpacaran dengan semua pria?" tanya Christopher kembali mengetikkan sesuatu di ponselnya.
"Chris!"
"Mungkin aja Auroramu itu sudah tidur!" pekik wanita itu kesal karena Christopher yang terlihat tidak peduli padanya. Padahal tadi ia menangis lama hingga tersedak ingusnya sendiri.
Christopher memasukkan ponselnya ke dalam saku celananya, meraih kunci mobil yang tadi ia letakkan di atas meja kemudian beranjak dari duduknya.
"Kau mau kemana?"
Christopher menoleh merasakan cekalan di pergelangan tangannya, menatap wanita itu kemudian melepaskannya perlahan. "Pergi."
"Kemana? aku membutuhkanmu, Chris!" rengek wanita itu menatap Christopher dengan puppy eyes nya.
Christopher kasihan, tentu saja. Tapi ada hal yang jauh penting yang harus ia lakukan sekarang. Mencari Aurora ke mansion wanita tentunya.
"Lucky Strike."
- - -
tebak-tebakan dulu, wanita itu siapa?😋
see you!💗
KAMU SEDANG MEMBACA
Atelophobia [COMPLETED]
Romance17+ Warning : mature content | DILARANG KERAS MELAKUKAN PLAGIARISME‼️ Christopher memang membenci Aurora, sangat. Tapi bukan berarti ia akan menyia-nyiakan tubuh Aurora untuk menuntaskan nafsu bejatnya. Toh wanita itu menikmatinya. Dan Aurora tidak...