Atelophobia | 1.4

92.3K 4.9K 92
                                    

⚠️Warning : mature content⚠️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

⚠️Warning : mature content⚠️

Happy reading!

Aurora keluar dari dalam lift yang berada di mansionnya, detik selanjutnya perempuan itu mengernyit melihat sosok pria yang sudah duduk manis di kursi meja makannya. Bahkan dengan polos tengah memakan sebuah roti panggang sambil memainkan ponselnya. Christopher. Untuk apa pria itu berada di mansionnya sepagi ini?

Masih dengan Aurora yang mengamatinya dari depan lift, Christopher menoleh ketika seorang maid menarik sebuah kursi kosong di sebelahnya.

Lalu Aurora duduk disana dan semua pertanyaan di otaknya langsung terjawab. Bahkan untuk hal kecil seperti menarik kursi saja seorang Aurora membutuhkan bantuan orang lain.

"Apa yang kau lakukan disini?" tanya Aurora langsung, membiarkan seorang maid lain menyiapkan salad sayur untuk sarapannya pagi ini.

"Menjemputmu tentu saja." jawab Christopher tanpa menoleh.

Aurora menaikkan sebelah alisnya, "Kau tidak perlu melakukan itu. Kita sudah tidak ada hubungan setelah turnament kemarin selesai."

Selama Aurora hanya memainkan sarapannya, Christoper masih diam sambil memainkan ponselnya. Setelah menunggu beberapa menit, pria itu langsung menarik tangan Aurora kesal menuju mobilnya.

"Apa yang kau lakukan sialan?" tanya Aurora kesal dengan tingkah random pria di sebelahnya ini.

Menarik tangannya, membuka pintu mobil, hingga memakaikannya seat-belt lalu menjalankan mobilnya tanpa perlu membuang waktu banyak.

"Apa yang kau lakukan dengan Samuel kemarin?" tanya Christopher menatap Aurora dengan pandangan menyelidik. Dan tentu saja wanita itu tersentak namun dengan cepat mengembalikan ekspresinya normal.

"Not your business. Kau bukan siapa-siapa." ujar Aurora menatap remeh Christopher yang justru terkekeh mendengar jawabannya. "Kau kekasihku mulai hari ini."

"Wh—what!?"

"Benefitnya untukmu adalah aman dari Samuel. Jangan terlalu berpikir keras, aku hanya merasa bosan dan ingin bermain-main."

- - -

"Jadi, kau benar-benar tidak ada hubungan spesial dengan Christopher?" tanya Zara melipat kedua tangannya di depan dada sambil menatap Aurora penuh menyelidik.

Aurora turun dari mobil sport milik Christopher setelah pria itu membukakan pintu mobilnya. Dan Zara melihat itu semua. Kali ini Aurora tidak bisa berbohong padanya.

"Kami hanya—"

"Ayolah, Ara. Turnament itu sudah selesai, lalu apa lagi sekarang? aku tidak bodoh." potong Zara menatap temannya malas.

Untung saja Arianna belum datang, jika sudah pasti Arianna akan membebaskan Aurora dari pertanyaannya soal Christopher kali ini. Dan Zara tidak akan menyia-nyiakannya ketidakhadiran Arianna itu.

"Kau sangat ingin tau, Z." ucap Aurora malas sambil memakai airpods miliknya.

Zara mendelik kemudian merebut ponsel Aurora sebelum temannya itu menyetel lagu, "Jawab. Atau aku akan menjual ponsel mu." ancam Zara mendelik

"Jual saja." ujar Aurora enteng kemudian memberikan kedua airpodsnya pada Zara. "Jual yang itu juga. Aku sudah bosan memakainya."

"Sial. Ara aku serius!"

"Aku juga serius, Z. Aku dan Chris—"

"Ara! temanku mencarimu!"

Zara menoleh cepat ke arah pucuk kelasnya dan melihat segerombolan teman-teman Christopher disana. Tanpa kekasihnya, Morgan, karena kaki pria itu yang cedera usai turnament kemarin. Oh Zara jadi merindukannya.

"Christopher mencarimu pagi ini. Masih mau berbohong?" ucap Zara menahan tangan Aurora yang akan beranjak menuju Christopher berada.

"Z, dia—"

"Zara, bisa kau biarkan Aurora kemari sebentar?" ucap Christopher menyenderkan punggungnya di pintu kelasnya. Zara mendengus kesal kemudian membiarkan Aurora berjalan ke arah Christopher.

Aurora mendelik ke arah Adrian yang menatapnya menggoda sambil menaik turunkan alisnya kemudian menatap Christopher bingung, ada apa?

"Kau belum sarapan tadi." ujar Christopher menyerahkan sekotak susu pada Aurora kemudian berlalu begitu saja dari hadapannya. "Pemandangan yang sangat romantis." ejek Adrian kemudian menyusul Christopher.

Aurora memutar bola matanya malas kemudian kembali ke tempat duduknya. Mengabaikan tatapan ingin tau teman-temannya yang bahkan tidak berani bertanya langsung padanya.

"Apa?" tanya Aurora risih dengan tatapan penuh menyelidik Zara

"Oh damn. Kau ben—"

"Morning class!"

"Fuck. Kenapa cepat sekali." umpat Zara pelan ketika melihat Ms. Caroline yang sudah berada di depan kelasnya dengan tumpukan buku di tangannya.

"Dimana Anna?" tanya Aurora bingung pada Zara yang menatapnya malas.

"Aku akan menjawabmu setelah kau jujur soal Christopher." jawab Zara tanpa mau menoleh ke arahnya, "Z, aku tidak ada hubungan apapun dengannya."

"Kau bohong." ucap Zara cepat yang membuat Aurora langsung menghela nafas panjang mendengarnya.

"Okay, dia kekasihku sekarang. Tapi jangan katakan pada siapapun ya?" ucap Aurora dengan suara pelan takut orang lain mendengar ucapannya.

Ia menyetujui ucapan Christopher karena pria itu akan melindunginya, ralat, menjauhkan Samuel dari hidupnya.

"What!?" pekik Zara melotot dengan suara pelan, bahkan wajah wanita itu sedikit memerah karena terkejut.

"Kau—"

"Jangan katakan pada siapapun. Termasuk Anna. Lagian kami hanya ingin bermain-main sebentar."

- - -

update bareng Arga's hari ini🤩

sampe sini gimana Atelophobia menurut kalian?🤗

see you!💗

Atelophobia [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang