⚠️Warning : mature content⚠️
Happy reading!
Aurora mengernyit melihat pesan dari Christopher yang baru saja masuk di ponselnya, shit. Jangan bilang bahwa Zara langsung memposting fotonya tadi!
"Kau langsung mempostingnya?" tanya Aurora menatap Zara penuh selidik, dan dengan bodohnya temannya itu mengangguk antusias. Tentu ia merasa sedikit bangga karena baru kali ini hasil jepretannya di puji bagus oleh Aurora tadi. Hal itu jarang sekali terjadi.
"Shit." ucap Aurora mengecek foto yang di baru saja di posting oleh Zara. Bagaimana jika wajahnya terlihat jelek disana? tapi semua pikiran buruk soal dirinya hilang dalam sekejap ketika melihat postingan insta story Christopher beberapa jam lalu.
Christopher dengan seorang wanita. Nampak mesra dan dekat sekali.
Ya 'kan?
Christopher memakan omongannya sendiri. Saat itu ia mengatakan pada Aurora akan bersikap seperti kekasih yang sebenarnya. Tidak dekat dengan orang lain, menjaga perasaannya, perhatian, dan lain sebagainya. Lalu ini apa?
Karena Christopher berani mengirim signal permusuhan padanya, maka Aurorapun bisa melakukan hal yang sama. Tidak adil jika Aurora justru menurut dengan Christopher 'kan? jadi ia putuskan untuk tidak akan pulang sekarang. Persetan dengan perintah Christopher yang sudah ia baca tadi. Ia tidak peduli pada larangan pria itu.
Satu detik sebelum ia mematikan ponselnya, sebuah notifikasi baru saja masuk.
Sammmuel started following you.
- - -
"Tuan, maaf, tapi Nona Aurora masih beristirahat di kamarnya sekarang."
"Jam berapa dia baru kembali tadi malam?" tanya Christopher pada maid di mansion Aurora. Jam sudah menunjukkan pukul 1 siang dan perempuan itu masih tertidur sekarang. Sedikit aneh karena Christopher tengah sibuk menyiapkannya segelas susu dan roti. Seperti menu sarapan.
"Pukul 3 pagi, tuan." jawab maid itu kemudian meninggalkan Christopher di dapur setelah mendapat kode dari pria yang ia ketahui adalah kekasih nonanya itu.
Berbeda dengan maid tadi yang sudah kembali melakukan pekerjaannya, Christopher masuk ke dalam lift dan memencet tombol lantai atas—kamar Aurora.
Christopher berdecak mengetahui kamar Aurora yang di kunci dengan password dan fingerprint. "Buka." perintahnya pada maid yang sejak tadi meliriknya takut-takut. Meletakkan vacum cleaner kemudian maid itu memberikan kode akses pada Christopher.
Semoga saja ia masih bisa bekerja di mansion ini setelah nonanya tau bahwa ia yang membocorkan password kamarnya.
"Pemalas." ucap Christopher meletakkan nampan yang ia bawa. Menatap Aurora yang masih tertidur pulas dengan wajah polosnya. Begitu cantik seperti kata setiap pria yang melihat Auroranya.
"Wake up, baby." bisik Christopher merapihkan beberapa anak rambut yang dengan berani menutupi wajah cantik kekasihnya.
"Keluar dari kamarku." desis Aurora menepis tangan Christopher yang mengusap pinggangnya berani. Pria itu terkekeh kemudian memaksa kedua mata Aurora terbuka agar menatapnya.
Beberapa detik Aurora masih diam dengan mata sayu, "Apa yang kau lakukan di kamarku?" tanyanya pada Christopher sambil melirik pintu kamarnya. Apa Jasmine mulai berani berkhianat? hanya wanita itu yang tau password kamarnya. Bagus sekali. Ingatkan Aurora untuk memotong upahnya hingga satu tahun ke depan nanti.
"Awh." desis Aurora merasakan Christopher yang menyentil dahinya.
"Aku menyuruhmu pulang jam 1 kemarin, kenapa baru pulang jam 3 pagi, hm?" tanya Christopher menatap kekasihnya yang tak mau menatapnya dengan tatapan tajam.
"Jawab aku."
"Not your business."
Bukan hanya Christopher yang terkejut mendengar ucapan Aurora barusan, perempuan itu juga tak kalah kaget dengan mulut beraninya.
"Not my business? really? apa kau mulai berani melawan ucapanku, Ara?" tanya Christopher menahan dagu Aurora agar terus menatapnya. Menghunus kekasihnya itu dengan mata tajamnya.
"Why not? apa hanya kau yang boleh melanggar ucapanmu?" balas Aurora sinis
"What? shit. Apa karena instastoryku kemarin?"
Aurora masih diam dengan wajahnya yang tak bersahabat, menatap Christopher marah dengan wajah tertekuk. Dan keterdiaman Aurora itu membuatnya langsung mengerti.
"Ara." panggil Christopher agar kekasihnya itu mau menatapnya
"Babe,"
"Look at me." ujar Christopher meraih kedua pipi Aurora lembut. Mengusap bibir kekasihnya pelan dengan mata sayu.
"Kau salah paham, sayang. Kau tidak perlu cemburu pada—"
"Aku tidak cemburu. Karena itu bukan urusanku." potong Aurora tak mau menatap Christopher yang benar-benar membuat pertahanannya runtuh.
Christopher meraih wajah Aurora lembut kemudian mencium bibir ranum perempuan itu lembut dengan kedua mata terpejam. Saling mencecap bibir satu sama lain dengan sensual dan tangannya yang mulai bergerak nakal menjamah tubuh Aurora.
"Eemhh.." lenguh Aurora meremas rambut tebal Christopher ketika pria itu mulai mencium kedua payudaranya.
"Aah.."
"Masukkhannn.. Chriss,"
Dan kemudian, keduanya melebur menjadi satu. Memakan siang hari dengan percintaan panas mereka hingga matahari tak lagi mengintip mereka berdua melalui celah gorden.
- - -
50k+ readers only in a month!🥺
thankyouuu🥰see you!💗
KAMU SEDANG MEMBACA
Atelophobia [COMPLETED]
Storie d'amore17+ Warning : mature content | DILARANG KERAS MELAKUKAN PLAGIARISME‼️ Christopher memang membenci Aurora, sangat. Tapi bukan berarti ia akan menyia-nyiakan tubuh Aurora untuk menuntaskan nafsu bejatnya. Toh wanita itu menikmatinya. Dan Aurora tidak...