17+
Warning : mature content | DILARANG KERAS MELAKUKAN PLAGIARISME‼️
Christopher memang membenci Aurora, sangat. Tapi bukan berarti ia akan menyia-nyiakan tubuh Aurora untuk menuntaskan nafsu bejatnya. Toh wanita itu menikmatinya.
Dan Aurora tidak...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
⚠️Warning : mature content⚠️
Happy reading!
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Seperti kau memang senang memancing amarahku, Ara. Kau melakukan apa yang aku larang." ujar Christopher menatap Aurora tak suka dengan wajah datarnya.
Demi Tuhan gaun yang digunakan wanita itu benar-benar terbuka sekarang. Payudara wanita itu benar-benar menyembul menggoda karena dress yang ia kenakan dan belahan gaunnya sangat panjang hingga tungkai kakinya terekspos begitu saja.
Aurora menyentuh lengan Christopher kemudian mengusapnya lembut. "Tapi aku terlihat cantik bukan?"
"Damn, sialnya ya! Tapi gaun yang kau gunakan terlalu terbuka, Aurora." balas Christopher menyentuh paha terbuka Aurora dengan tangan besarnya.
"Aku yakin pria lain yang melihatmu malam ini tidak akan bisa mengalihkan pandangannya. Itu yang kau mau 'kan?" balas Christopher sinis
"Christopher," rengek Aurora manja sambil mengusap lengan Christopher merayu.
Menatap pria disebelahnya dengan tatapan memelas andalannya. "Hanya kali ini, please?" mohonnya membuat Christopher menghela nafas panjang kemudian mengangguk setuju.
"Jangan melepaskan tanganku." ujar Christopher mulai menjalankan mobilnya malas, disebelahnya Aurora mengangguk semangat sambil tersenyum lebar.
Christopher mengusap lembut punggung tangan Aurora kemudian mengecupnya singkat. "Kemana senyummu yang tadi?" tanya pria itu menaikkan alisnya sambil tersenyum miring.
Wajah Aurora langsung berubah datar ketika mobil milik Christopher sudah memasuki pelantaran hotel megah tempat diselenggarakannya pernikahan Gwen dan Orion. Dan Christopher tentu menyadari perubahan ekspresi itu.
"Hanya merasa bosan." jawab Aurora cuek sambil melepas seatbeltnya. Christopher terkekeh pelan,
"Kita bahkan baru tiba disini dan kau sudah bosan,"
"Jangan turun sebelum aku membukakan pintu." lanjut Christopher keluar dari dalam mobilnya kemudian berjalan ke arah kursi Aurora dan membukakan pintu mobilnya.
Aurora tersenyum tipis sambil menerima uluran tangan Christopher. "Kau pasti menginginkan sesuatu." tembak Aurora menatap Christopher penuh selidik.
Pria itu terkekeh pelan kemudian menggeleng, memilih membawa Aurora memasuki ball room hotel dengan tangan yang memeluk pinggang Aurora posessive.
"Jangan minum terlalu banyak." pesan Christopher melepaskan tangan Aurora ketika wanita itu sudah berkumpul dengan Zara dan Arianna kemudian berjala ke arah teman-temannya.
Arianna menatapnya dengan mata mengerling nakal. "Kalian kembali?"
"Aku sudah menduganya, Ara. Kau pasti akan kembali jatuh pada pesona bajingan Zenobhia itu." tambah Zara membuat Aurora memutar bola matanya malas.
"Kami hanya teman." ujar Aurora
"Setidaknya sampai detik ini." sambar Zara cepat kemudian menatap Aurora dengan tatapan menggoda. Sepertinya menggoda dan membuat Aurora kesal sudah menjadi keahliannya sekarang.
"Berikan padaku." ucap Aurora menghentikan pelayang yang berjalan melewatinya sambil membawa banyak minuman kemudian mengambilnya satu.
Aurora meneguk red wine miliknya perlahan sambil memperhatikan sekeliling pesta yang terlihat sangat padat. "Kenapa pestanya begini?"
"Ah aku baru akan mengatakannya. Sangat penuh 'kan?" timpal Zara mengangguk setuju.
Arianna mengangguk pelan kemudian menatap Aurora dan Zara bergantian. "Gwen sudah mengandung, keluarganya dan keluarga Orion langsung mempersiapkan pesta dengan waktu yang sangat singkat."
"Pantas saja. Pasti—"
"Anna, ayo memberikan selamat pada Orion dan Gwen." ajak Adrian yang tiba-tiba datang dengan Christopher dan juga Morgan. Oh jangan lupakan Lucas yang tengah menggandeng seorang wanita dengan dress biru yang cantik.
"Gugup, hm?"
Aurora menatap Christopher kemudian menggeleng pelan. "Hanya merasa gerah."
Cup.
"Kita akan mencari udara segar setelah ini." ujar Christopher usai mengecup lembut dahi Aurora dihadapan semua orang.
Aurora menunduk dengan wajah memanas malu, "Kau membuatku malu." cicitnya dengan suara pelan.
"Apa kau akan semakin malu jika aku menyetubuhimu dihadapan mereka semua? seperti ucapanku kemarin." bisik Christopher ditelinga Aurora membuat wanita itu mendelik menatapnya tajam.
Christopher terkekeh pelan kemudian menarik tangan Aurora lembut ke arah Gwen dan Orion yang terlihat serasi dengan pakaian mereka yang senada.
"Congratulations, Orion! Wishing you love and happiness on your wedding day." ucap Christopher menepuk bahu Orion singkat kemudian melempar senyum singkat ke arah Gwen. Terdengar sangat formal seperti hubungan keduanya hanya sebagai rekan bisnis.
Aurora melempar senyum tipis ke arah Orion dan Gwen bergantian. "I'm so happy for you guys, congratulations. Wishing you a lifetime of love and happiness."
"Thank you so much, Chris, Ara." ujar Orion terdengar ragu sedangkan Gwen hanya tersenyum menanggapi.
Aurora mengangguk kemudian membiarkan Christopher menarik tangannya, mengikuti langkah pria itu tanpa membantah.
"Aku tidak akan melarangmu mabuk. Silahkan." ujar Christopher menyerahkan segelas brandy ke arah Aurora. Wanita itu terkekeh pelan kemudian menempelkan tubuhnya ke arah Christopher dengan berani.
"Kenapa harus mabuk jika kau bisa membuatku melupakan mereka berdua dengan malam yang panas, Chris?"
- - -
part ini udah superrr deket sama ending guys! siapin kalimat perpisahan sama couple di Atelophobia yah🥺