Seneng nggak double up? 😆
Yaudah kalo nggak, wkwk.Happy Reading...
Sorry for typo's.
***
Lee Ra menempelkan pipi pada kemudi mobilnya. Sudah satu minggu ini ia tidak berangkat ke kampus. Yang dilakukannya setiap hari adalah tidur, pergi ke rumah sakit, makan jika sempat dan pergi ke pantai sampai larut malam.
Ia hanya kembali ke rumah untuk tidur, dan paginya akan menjenguk ayahnya yang berada di rumah sakit secara diam-diam. Tidak usah menanyakan apa alasannya, sudah jelas jika Lee Ra masih merasa sangat bersalah. Ia takut jika ayahnya melihat Lee Ra, pria itu akan kambuh dan kembali mengalami serangan jantung.
Lee Ra takut bukan main, terlebih ibu tirinya ikut menyalahkan Lee Ra setelah puas menamparnya. Ia diam karena merasa jika semua memang salahnya, andai saja Lee Ra bisa sedikit menahan diri, ayahnya pasti baik-baik saja.
Pun begitu, Lee Ra merasa amat bersyukur ketika Dokter mengatakan jika kondisi ayahnya membaik. Mungkin beberapa hari lagi ia diijinkan untuk pulang, dengan catatan rutin untuk mengontrol kesehatannya. Lee Ra berjanji, akan menuruti apa yang ayahnya inginkan, pun jika harus kembali pada tunangan berengseknya. Ia akan menerima apapun yang ayahnya katakan ketika pria itu pulih. Semua akan Lee Ra lakukan, karena dirinya merasa takut. Ia takut kehilangan ayahnya, karena ketika itu terjadi, ia tidak memiliki siapapun lagi.
Lee Ra memang tidak memiliki kerabat. Ibunya seorang anak yatim piatu yang tinggal di panti asuhan. Pertemuan dengan ayahnya adalah takdir yang cukup... unik. Ibunya bilang, jika mereka pertama kali bertemu ketika kecil, saat sekolah dasar. Ibunya menolong ayah Lee Ra saat anak-anak lelaki disana menodong agar memberikan uang. Tenntu saja, pakaian mewah lelaki kecil itu begitu mencolok diantara anak-anak lain. Ibu Lee Ra kecil menolongnya, dan mengusir anak-anak nakal itu.
Ayah Lee Ra berterima kasih pada gadis yang dua tahun lebih muda darinya. Setelah berkenalan, ternyata Ibu Lee Ra mengetahui jika lelaki yang ditolongnya itu adalah putra dari seorang pengusaha yang sedang menggarap proyek supermarket. Tidak sampai disitu, karena selanjutnya ketika melewati rumah besar untuk kembali ke lahan proyek, seekor anjing mengejar mereka.
Mereka berlari bersama, bahkan hingga sempat terjatuh. Untung saja, Ibu panti asuhan tempat Ibu Lee Ra tinggal melihatnya setelah merasa salah satu anaknya menghilang. Ayah Lee Ra yang memang terbiasa di manja, menangis kecil ketika merasa lututnya perih karena terjatuh. Oleh karena itu, Ibu panti kembali mengajak Ayah Lee Ra kecil untuk ikut dan mengobati luka.
Setelah tiba di panti, bukan Ibu pengurus yang mengobatinya, melainkan Ibu Lee Ra kecil.
Gadis kecil itu begitu telaten mengobati luka ayah Lee Ra, hingga membuatnya terkagum. Ketika ditanyai mengapa ia bisa mengobati luka, ibunya menjawab jika dirinya sudah terbiasa membantu Ibu panti megobati adik-adiknya yang sering terluka.
Semenjak kejadian itu, setiap kali ada kesempatan, Ayah Lee Ra kecil pasti ikut ayahnya yang akan meninjau proyek, untuk kembali bertemu ibunya. Bahkan ketika proyek itu selesai, hingga mereka menginjak usia remaja bahkan dewasa, ayahnya sering berkunjung ke sana untuk bertemu ibunya.
Mereka memang tidak mengatakan jika itu adalah cinta pada pandangan pertama. Berawal dari rasa simpati, rasa nyaman dan intensitas bertemu, membuat perasaan tumbuh di hati keduanya. Cinta yang terjalin erat dan tulus itu bisa mengantarkan mereka pada pernikahan dan kehidupan yang bahagia. Mungkin itu sebabnya, Lee Ra merasa kecewa ketika ayahnya menikah lagi dengan Han Chaeri, karena ia bisa merasakan betapa besar cinta yang ayahnya miliki untuk ibunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Let Me Stay [Kyuhyun] - END
Fanfiction[ONLY 30 CHAPTERS LEFT] Cho Kyuhyun, pria sederhana yang baik dan penyayang. Mahasiswa yang mendapatkan beasiswa kerena kepintarannya itu, untuk pertama kali tidak menyukai seseorang bahkan nyaris membencinya. Gadis itu bernama Kim Lee Ra. Lee Ra y...