Happy Reading...
Sorry for typo's.
***
Lee Ra turun dari taksi, matanya menatap bangunan dua lantai yang cukup sering ia datangi. Setelah merasa lelah menangis saat di kampus tadi, dengan perasaan hampa Lee Ra malah datang ke kedai ini. Selama diperjalanan menuju kedai kepunyaan keluarga Cho, Lee Ra berpikir tentang keputusannya. Apa yang akan dan harus Lee Ra lakukan kemudian. Juga, anggap saja jika kedatangannya sekarang, adalah kali terakhir ia berkunjung kemari.
Menguatkan hatinya, Lee Ra berjalan menuju pintu masuk. Menghirup aroma familiar yang entah mengapa, kali ini membuatnya merasakan hal aneh. Aroma khas jajangmyon yang biasanya membuat perut keroncongan, sekarang menimbulkan gejolak mual di perutnya.
Hingga kemudian Lee Ra sadar jika dirinya sedang hamil. Selama satu bulan ini, tentunya setelah ia mencoba alat tes kehamilan, ketika mengunjungi rumah sakit untuk menjenguk ayahnya, diam-diam Lee Ra membuat janji dengan dokter kandungan disana. Dan ya, ia memang dinyatakan hamil 4 minggu. Ia tidak mengalami mual yang berlebihan. Hal yang jarang terjadi pada wanita hamil, tetapi Lee Ra memang tidak mengalami morning sickness.
Setelah memejamkan matanya sejenak, ia meneruskan langkahnya untuk masuk lebih dalam ke kedai. Lee Ra tersenyum saat melihat Ibu Kyuhyun yang terkejut melihatnya. Tak lama, karena dengan segera wanita baya itu menghampirinya, memeluk dengan erat.
"Kau datang."
Lee Ra membalas pelukannya sambil memejamkan mata.
Tidak ingin menjadi tontonan para pengunjung, Nyonya Cho melepas pelukannya. Ia menggandeng tangan Lee Ra menuju anak tangga di samping meja kasir. "Mengobrol di sini tidak nyaman, lebih baik kita pindah saja."
Lee Ra tersenyum. "Apa aku tidak mengganggu, Bibi?"
Mereka berjalan menaiki satu persatu anak tangga, menuju teras atap. Nyonya Cho mengibaskan salah satu tangannya menanggapi perkataan Lee Ra. "Ck, menganggu apa? Sekarang aku tidak terlalu sibuk, Kyuhyun sudah mencarikan satu pekerja baru."
Mendengar nama Kyuhyun disebut, Lee Ra melunturkan senyumnya, menyisakan gurat tipis. Setelah membuka pintu atap, angin menyerbu dengan lumayan kencang. Terasa menyejukkan bagi Lee Ra yang hatinya sedang gundah.
"Anginnya cukup kencang, apa sebaiknya kita di dalam saja?" Ujar Nyonya Cho.
Lee Ra menggeleng pelan, menatap Nyonya Cho tanpa melunturkan senyum tipisnya. "Tidak perlu, aku... suka disini."
Nyonya Cho masih menggandeng Lee Ra dan mengajaknya duduk di kursi yang berada di tengah teras. Ia melepaskan tangan Lee Ra, untuk kemudian merapikan rambut wanita muda itu yang berantakan karena angin. "Kau sudah makan?"
Lee Ra mengerjap, lalu terkekeh kecil. "Apa aku selalu terlihat kelaparan, Bibi?"
Nyonya Cho kembali mengibaskan tangannya malu. "Bukan Nak, tidak seperti itu."
Lee Ra tertawa kecil. Tawa pertama setelah banyaknya air mata yang ia keluarkan akhir-akhir ini. "Aku hanya bercanda, Bibi. Dan ya, aku sudah makan."
Jawaban Lee Ra membuat Nyonya Cho tersenyum lebar. Terutama ketika melihat Lee Ra tertawa kecil seperti itu. Dengan refleks, ia mengusap pipi Lee Ra. "Kau semakin kurus, Nak. Perhatikan makanmu, eoh? Kau harus selalu sehat."
KAMU SEDANG MEMBACA
Let Me Stay [Kyuhyun] - END
Fanfiction[ONLY 30 CHAPTERS LEFT] Cho Kyuhyun, pria sederhana yang baik dan penyayang. Mahasiswa yang mendapatkan beasiswa kerena kepintarannya itu, untuk pertama kali tidak menyukai seseorang bahkan nyaris membencinya. Gadis itu bernama Kim Lee Ra. Lee Ra y...