Let Me Stay [Kyuhyun] - END

Let Me Stay - 7

Happy Reading...

Sorry for typo's.

***

Hari ini Lee Ra kuliah pagi. Dan ia lupa jika mobilnya akan dibawa oleh mekanik langganannya untuk di service rutin. Sepertinya hari ini ia akan menggunakan taksi karena Paman Nam harus mengantar Ayahnya ke kantor.

Ketika turun dari kamarnya, Lee Ra melihat ruang makan kosong, menandakan Ayahnya belum keluar. Ia menoleh ke arah kiri dan melihat Han Chaeri sedang tertawa sambil memegang ponsel ditelinganya. Lee Ra tersenyum sinis, ia sudah menunggu wanita itu untuk melampiaskan amarahnya.

Lee Ra berjalan pelan sehingga Han Chaeri tidak menyadari keberadaannya. Samar-samar Lee Ra mendengar sahutan seorang pria yang mengatakan sayang dengan menjijikan pada Chaeri, yang dibalas kekehan genit. Lee Ra marah, rasa kecewa karena Ayahnya telah ditipu lebih besar daripada rasa kecewa pada tunangan sialannya itu. Lee Ra berderap cepat, merebut ponsel wanita itu, lalu melemparnya. Membuat sang empu ponsel itu terkejut.

"Apa yang kau lakukan?!" Bentaknya.

"Apa yang aku lakukan? Seharusnya aku yang bertanya padamu! Apa yang kau lakukan disini? Seharusnya kau pergi dari sini! Dasar jalang tak tahu malu!"

Chaeri memandang Lee Ra marah. "Apa? Jaga ucapanmu!"

"Mengapa aku harus menjaga ucapanku pada wanita tak tahu malu seperti kau?!"

"Kau tidak berkaca?" Ujar Chaeri sinis. "Kau yang tidak tahu malu, Lee Ra. Kau wanita kasar, apa ibumu yang sudah mati itu tidak pernah mendidikmu?"

Chaeri memegang pipinya ketika Lee Ra menamparnya. Ia tak menyangka jika wanita dihadapannya itu akan begitu berani.

"Jaga ucapanmu, aku tidak pernah sudi kau membicarakan Ibuku!"

Lee Ra menjambak keras rambut Han Chaeri, membuat wanita yang berstatus sebagai ibu tirinya itu memekik. Tak ingin kalah, Chaeri pun membalas menjambak rambut Lee Ra. Perkelahian dan teriakan itu begitu nyaring, membuat Tuan Kim yang masih berada dikamar keluar dan melotot melihatnya.

Bibi Kang serta Yoori, hanya membatu melihat itu. Sedangkan paman Nam membantu Tuan Kim untuk memisahkan mereka.

"Sayang, ada apa ini. Hentikan!" Tuan Kim menahan istrinya yang masih menjambak rambut Lee Ra.

"Dia menamparku!"

"Kau pantas mendapatkan itu! Kau memang jalang!" Lee Ra berteriak setelah tubuhnya ditahan oleh Paman Nam.

"Kim Lee Ra!" Tuan Kim membentak. Ia sangat tidak suka jika Lee Ra mengucapkan kata itu pada istrinya.

"Apa? Kau membelanya? Kau membela dia? Appa harus tahu jika dia tidak mencintaimu! Dia hanya ingin harta, dia bahkan berselingkuh dengan-"

Plak

Lee Ra terdiam. Tenggorokannya seakan perih, tamparan yang dilayangkan Ayahnya memang tidak keras tapi entah mengapa hatinya justru kebas karena rasa sakit.

"Kau menamparku?" Tanya Lee Ra serak.

Melihat Ayahnya hanya terdiam, Lee Ra tersenyum pedih. "Appa menamparku? Demi dia? Kau menamparku yang membela eomma, wanita yang dulu kau cintai! Apa aku salah? Jawab aku!" Jerit Lee Ra.