Let Me Stay [Kyuhyun] - END

Let Me Stay - 20

Happy Reading...

Sorry for typo's.

***

Waktu, masih menjadi misteri. Yang terkadang berjalan begitu lambat jika kita sedang menantikan sesuatu, juga berlalu begitu cepat ketika kita sangat menikmati hidup. Seperti halnya Lee Ra, banyak yang terjadi dalam kehidupannya akhir-akhir ini terutama setelah ia pindah ke apartemen barunya. Terhitung kini sudah lima bulan ia tinggal disana dan Lee Ra sangat menikmati hidupnya. Dimulai dari perjumpaannya dengan anak paman Nam dan keluarga kecilnya, sekarang Lee Ra sangat akrab dengan adik dari Nam Joo Hyuk yang bernama Jae Na.

Gadis penuh semangat yang lebih muda dua tahun darinya itu, ternyata memiliki usaha aksesoris berbasis online. Jae Na tidak ingin berkuliah, gadis muda itu lebih memilih menjadi pengusaha online, walaupun masih dalam skala kecil, tetapi cukup menguntungkan. Lalu secara tidak sengaja, Lee Ra ikut untuk membantu usaha itu. Berawal ketika ia berkunjung ke rumah Joo Hyuk, Lee Ra justru dihadapkan dengan keluh kesah Jae Na mengenai usahanya. Lee Ra yang tak sengaja mengusulkan beberapa ide, justru diseret gadis itu untuk membantunya. Awalnya Lee Ra merasa enggan, tetapi setelah bujukan tak henti yang di lakukan Jae Na, akhirnya ia menyerah.

Lee Ra membantu mendesain beberapa kalung, juga memberi ide untuk memotret aksesoris mereka dengan begitu apik. Jika awalnya Jae Na hanya memotret karyanya dalam sebuah kotak atau meja, Lee Ra mengusulkan untuk memakainya secara langsung. Seperti kalung, anting, bahkan dasi sekalipun. Tentu saja hal itu membuat Lee Ra kembali yang dimintai tolong, karena Jae Na hanya ingin Lee Ra yang menjadi modelnya. Ia menyetujui, dengan syarat hanya tangan, leher juga telinga saja yang menjadi fokus. Ia tidak ingin wajahnya tampak di foto. Selain itu untuk dasi pria, mereka menjadikan Joo Hyuk sebagai model, atau terkadang Lee Ra membujuk Kris. Hanya dengan modal mengatakan jika Kris sangat tampan memakainya, pria itu bersedia menjadi model tanpa imbalan apapun.

Kini setelah lima bulan berlalu, Lee Ra merasa jika apa yang ia lakukan lumayan menghasilkan pundi-pundi uang. Usaha Jae Na semakin dikenal, bahkan kini apartemen Lee Ra menjadi lumayan sempit karena banyaknya barang yang mereka pindahkan untuk pengiriman online.

Jam sudah menunjukkan pukul tujuh pagi. Hari minggu juga adalah hari libur bagi Lee Ra dari segala urusan membantu toko Jae Na. Baru saja Lee Ra akan berjalan ke dapur, suara bel apartemen mengagetkannya. Susah payah, Lee Ra berjalan menuju pintu. Satu tangannya ia usapkan dipinggang untukmenahan berat beban yang ia bawa. Usia kandungannya kini sudah sembilan bulan dan menurut perkiraan dokter, ia akan melahirkan satu minggu dari sekarang. Setelah sampai di depan pintu dengan susah payah, Lee Ra membukanya.

Seseorang didepannya itu hanya meringis, melihat Lee Ra yang terengah ketika membukakan pintu.

"Kau lelah?"

"Menurutmu?"

Mengangkat bahunya, Kris menatap perut Lee Ra. "Aku... tidak tahu. Aku tidak akan pernah bisa merasakannya, Ra."

Terkekeh kecil, Lee Ra kembali meringis ketika satu tendangan ia rasakan. "Sabaiknya kau masuk."

"Pegangan denganku." Kris melingkarkan tangan Lee Ra pada lengannya.

"Aku sudah seperti lansia saja."

"Ck, jangan merajuk. Sepertinya membawa bayi itu bukan pekerjaan mudah, Ra."

"Hm, benar sekali."

"Kau mau aku gendong saja?"