"ini di mana ?" itulah kata pertama yang keluar dari mulut Kaori ketika dia sadarkan diri, perlahan matanya mulai melihat sekeliling.
"ruangan ini ? berarti aku....." Kaori melihat keadaannya, seperti yang tempo lalu tidak ada bekas luka sedikit pun di dirinya.
Dia juga baru sadar pakaiannya pun berganti. Dia beranjak dari tempat tidurnya untuk pergi dari tempat ini. Tidak seperti pertama kali ke rumah itu, kali ini Kaori merasa penjagaan lebih ketat. Dia harus pandai-pandai bersembunyi agar tidak ketahuan oleh penjaga. Dia menyusuri untuk mencari jalan keluar alternatif. Dia tidak mungkin lewat depan yang sudah pasti di jaga.
Ditengan mencari jalan alternatif, dia mendengar alunan piano. Alunan itu menariknya untuk menyusuri darimana alunan itu berasal, hingga dia tiba di sebuah taman. Disana ada sebuah air mancur serta bunga-bunga yang sedang bermekaran, yang paling banyak adalah mawar merah. Perlahan Kaori menemukan seorang laki-laki sedang bermain grand piano hitam di sebuah gazebo.
Dari postur tubuh dia seperti Kousei, tapi Kaori merasa aura laki-laki itu beda dengan Kousei. Aura yang di jumpai sekarang lebih kuat dan tajam. Perlahan Kaori mendekati secara diam-diam, namun keberuntungan tidak berpihak kepadanya, dia menginjak ranting hingga terdengar suara. Seketika laki-laki itu berhenti bermain dan menatap ke arah Kaori.
"apa yang kau lakukan disini nona ?" tanya laki-laki itu beranjak dari tempat duduknya dan perlahan mendekati Kaori. Kaori berusaha setenang mungkin agar tidak terlihat mencurigakan. Kalau dilihat dari dekat laki-laki itu lebih dewasa dari Kousei.
"apa dia kakaknya ?"gumam Kaori yang hampir tidak terdengar sama sekali.
"aku bukan kakaknya."kata laki-laki itu, tentu membuat Kaori kaget. Kaori baru ingat kalau vampir mempunya pendengaran yang tajam, jadi sekecil apapun suara mereka dapat mendengarnya.
"maaf" hanya kata itu Kaori katakan, dia bingung harus berkata apa.
"perkenalkan aku Takahiko Arima, ayahnya Kousei." laki-laki itu memperkanalkan diri.
"heh ?" Kaori tertegun, dia tidak menyangka dia ayahnya Kousei, karena dari penampilan tidak terlihat seperti seorang bapak-bapak.
"jadi dia raja vampir ? vampir darah murni satu-satunya. Aku harus hati-hati. Untung saja kekuatan pemblok pikiran masih bekerja." Kaori bermonolog sendiri di dalam bathinnya.
"kau Kaori Miyazono kan ? ternyata kau cantik juga."kata Takahiko membuat Kaori tersadar dari lamunannya.
"jadi apa yang membuat nona sampai kemari ?"tanyanya lagi dengan tenang, namun Kaori bisa merasakan pertanyaan itu untuk menyelidikinya. Dengan hati-hati Kaori berbicara dengan ayah Kousei itu.
"aku sedang mencari biola." jawab Kaori, memang benar biolanya tidak ada di kamar tadi.
"ah..biolamu sedang di perbaiki."jawab Takahiko.
"bagaimana kita ngobrol ?" ajak Takahiko.
"Tenang saja aku tidak akan menyakitimu." Takahiko mencoba meyakinkan Kaori.
"sial ! kenapa aku tertarik mencari asal suara tadi. Sekarang aku tidak bisa kabur." Umpat Kaori dalam hati. Mau tidak mau Kaori menerima ajakkan raja vampir itu.
...............
Sekarang Kaori bersama Takahiko berada di kursi lengkap dengan meja tidak jauh dari gazebo tadi duduk saling berhadapan, disana juga sudah di sediakan minuman untuk Kaori dan Takahiko.
"silahkan diminum."Takahiko mempersilahkan tamunya untuk minum. Kaori pun mengambil gelas lalu meminumnya perlahan.
"bisa ceritakan kejadian yang menimpamu ?"pinta Takahiko dengan tatapan yang sulit di artikan.
DU LIEST GERADE
The Prince of Vampire Kousei Arima
FanfictionAku mau up fanfic lagi, tapi ini tidak ada kaitannya dengan cerita asli atau kelanjutannya bisa di bilang minjam karakternya aja sih 🤣 Sinopsis : Kousei Arima seorang pangeran vampir di kerajaannya. Bangsanya dan bangsa manusia hidup berdampingan...