Chapter 25

24 5 5
                                    

"sebaiknya kau tidak perlu mengetahui lebih jauh lagi tentangku. Ketika kau mencari tahu, itu membuatku sedikit terluka."

Kata-kata itu selalu terngiang di kepala Kaori. Kaori bertanya-tanya, kenapa Kousei terlihat sedih. Kejadian itu juga mengingatkannya ketika Kousei memintanya tidak mendekati dia. Waktu itu juga Kousei meminta dengan nada sedih.

"bagaimana nona Kaori Miyazono ?" terdengar ada yang memanggilnya.

"akh..eh..sudah bagus." Jawab Kaori gugup karena dari tadi pikirannya tidak berada di tempat.

"kalau begitu mari saya antar. Pangeran sudah menunggu." Kata salah satu pelayan Kousei.

Kaori mengambil biolanya yang terletak di sebelah meja hias lalu berjalan mengikuti pelayan Kousei. Kaori yang memakai gaun pesta berwarna pink pastel berukuran tanggung dengan hiasan bunga di atas perut agak kekiri. Gaun itu memperlihatkan lekuk bahu Kaori yang indah serta kalung pemberian Kousei. Rambut pirangnya di kuncir kuda setengah dengan hiasan pita berukuran sedang sedikit berkibar di bawa angin malam.

Kousei terdiam cukup lama sebelum dia mengembangkan senyuman khasnya kepada Kaori, "cocok, kau terlihat cantik." Puji kousei membuat pipi Kaori merona.

Tamu-tamu mulai berdatangan ke acara pesta ulang tahun perusahaan ayah Kousei yang di adakan di halaman rumah besar Kousei itu. Tamu yang datang berupa para pekerja perusahaan, rekan bisnis di agensi lain serta bintang-bintang yang di angkat di agensi itu seperti band bernama Blood Moon.

"kau gugup ?" tanya Kousei melihat Kaori selalu menggerakkan jari-jari kanannya.

"sedikit." Kaori mengaku. Jika pun dia berbohong pasti ketahuan Kousei, jadi lebih baik dia mengakuinya.

"tenang saja. Bermainlah seperti biasa." Kata Kousei seraya mengelus lembut kepala Kaori.

Kaori tidak mengerti akan dirinya. Setiap kali Kousei mengelusnya, dia merasa tenang. Skarang Kaori tidak merasa gugup lagi.

"terima kasih." Kata Kaori menatap Kousei dan seperti biasa cuma di balas dengan senyuman. Kaori terbiasa akan hal itu. Dia tahu Kousei tipe tidak suka banyak bicara. Kousei menarik tangan Kaori menuju sebuah grand piano di gazebo karena sebentar lagi mereka akan tampil.

Tiba disana mereka berdua menunduk hormat kepada para tamu, "kau taidak perlu mengkhawatirkan apapun. Aku akan bermain bersamamu." Kata Kousei kepada Kaori ketika dia menuju grand piano. Setelah menyetel alat musik masing-masing, Kaori menatap Kousei. Kousei mengangguk yang artinya dia sudah siap kapan pun. Kaori menghela napas panjang.

Kaori mulai menggesekkan biolanya yang tidak lama di ikuti oleh tekanan tust piano milik Kousei. Alunan lagu Melodie-Tchaikovsky terdengar indah. Satu persatu tamu mulai memperhatikan penampilan double K itu. Kaori mulai terbiasa dengan suasana panggungnya sekarang. Lagu Melodie-Tchaikovsky mengingatkannya dengan seseorang. Seorang laki-laki yang sering membawakan lagu ini untuknya. Walaupun Kaori tidak mengingat nama dan wajahnya, namun dia tahu kalau laki-laki itu adalah sosok orang yang berharga baginya.

Disisi lain, Kousei tersenyum bahagia melihat Kaori menikmati duet mereka. Dia juga tahu sekarang Kaori sedang membayangkan kebersamaan mereka waktu itu. Waktu itu adalah waktu yang sangat berharga juga bagi Kousei. Dia lah yang sering membawakan lagu ini untuk Kaori. Kousei sedikit mengimprovisasi permainannya untuk mengikuti gaya bermain Kaori membuat para tamu yang menonton takjub.

Disaat Kaori asik berimajinasi sendiri, tiba-tiba Kaori terhenti melihat sosok laki-laki bermain piano berjarak 10 meter darinya. Laki-laki itu juga membawakan lagu Melodie-Tchaikovsky. Pembawaan laki-laki itu mirip sekali dengan sosok laki-laki yang ada di ingatan Kaori. Kaori menatap lekat laki-laki itu berusaha untuk mengenali, namun dia hanya bisa melihat rambut laki-laki itu berwarna hitam yang berkibar di bawa angin.

The Prince of Vampire Kousei ArimaWo Geschichten leben. Entdecke jetzt