Chapter 14

19 4 1
                                    

"Mio kenama saja ?" kata Kaori yang dari tadi mencari Mio

"oh tadi aku mencari toilet" jawab Mio

"sudah selesai belanjanya ?"pangkas Mio lagi sebelum Kaori bertanya-tanya hal aneh

"ya, Mio kau bisa pulang duluan, aku pergi ke suatu tempat dulu" kata Kaori

"kemana ?" tanya Mio dengan hati-hati

"aku akan ke taman Asoka, sepertinya aku menjatuhkan barang di sana"jawab Kaori

"apa aku boleh ikut ?"

"kau yakin ?"

"ya, lagi pula aku ingin lebih mengenal daerah ini"

Akhirnya Kaori dan Mio sebelum balik ke apartemen, mereka pergi ke taman. Di sepanjang jalan, tidak ada obrolan sama sekali semua sibuk dengan pikiran masing-masing. Kaori yang memikirkan hilangnya pisau belati khusus meembunuh vampir, sedangkan Mio memikirkan Ryuu yang masuk ke sebuah mobil yang sangat mencurigakan. Tiba disana dengan setengah menunduk Kaori mengamati dengan seksama tempat-tempat yang kemungkinan dia kehilangan pisau belati itu. Sudah satu jam Kaori mencari tapi tidak menentu membuat dia berpikir kemana-mana.

"ketemu ?" tanya Mio, Kaori mengelengkan kepalanya.

"mungkin aku menjatuhkannya di tempat lain" kata Kaori

"memangnya kau mencari apa ?" tanya Mio yang dari tadi penasaran Kaori tidak bilang mencari apa

"ah..itu..gelang. gelang pemberian almarhumah ibuku" Kaori berbohong

"begitu, mungkin kita cari lagi lain waktu, karena ini sudah sangat malam"

"wah benar, maaf Mio membuatmu pulang kemalaman" kata Kaori merasa bersalah ketika tahu jam sudah menujukkan pukul 10.

"tidak usah di pikirkan, ayo!" ajak Mio kembali ke aparteman mereka di balas Kaori dengan anggukkan.

..............

Tiba di apartemennya, Kaori langsung merebahkan badan ke kasur.

"hari ini melelahkan sekali" gumam Kaori menatap langit-langit kamarnya.

"aku harap kau tidak lupa bahwa dialah yang membunuh orang tuamu dan membuatmu terdiam di rumah sakit beberapa lama."

"tenang saja, kau bisa mencobanya lagi. Dia tidak mungkin membunuh atau menyakitimu, walaupun kau berbuat buruk terhadapnya."

Kata-kata pamannya tadi pagi selalu terngiang di kepala Kaori. Dia tidak tahu kepada siapa dia berpihak. Dia ingin membalaskan dendam kematian orang tuanya, tapi enath kenapa Kaori merasa dendam itu salah. Rasanya ada sesuatu yang tidak di ketahui oleh dirinya, ditambah lagi dia jatuh cinta kepada pangeran vampir itu, menambah semuanya semakin runyam.

The Prince of Vampire Kousei ArimaWo Geschichten leben. Entdecke jetzt