Chapter 22

29 4 3
                                    

Kaori sedang asik bermain sendiri di kubangan air, "Kaori ?" panggil lembut seorang ibu. Kaori mengalihkan pandangannya ke arah suara. Dia segera berlari ke arah orang tua yang sudah menunggunya. Akan tetapi, ada seorang anak seumurannya juga berlari ke arah yangg sama. Seorang anak dengan rambut pirang seperti telur dengan wajah ceria memanggil kedua orang tua Kaori dengan sebutan papa dan mama membuat langkah Kaori terhenti.

Anak itu terus belari memeluk sepasang suami istri itu dengan penuh kemanjaan. Tangan anak kecil itu di gandeng oleh sepasang suami itu dan pergi meninggalkan taman. Anak kecil itu berpaling menatap Kaori yang sedang mematung, "dasar palsu!"

Mata Kaori terbuka lebar. Dia menatap setiap sudut kamarnya, "mimpi ?" gumam Kaori seraya bangun dengan sebelah tangannya memegang kepala. Ting....terlihat ada pesan masuk. Kaori mengambil ponsel yang ada di meja dekat kasurnya. "gawat!" Kaori segera bangkit dari kasur seperti di kejar deadline, pasalnya yang mengirim pesan itu adalah Kousei. Hari ini mereka mulai latihan untuk acara pesta ulang tahun perusahaan ayahnya Kousei.

Flashback

Di restoran yang berkelas, Kousei mengajak Kaori makan malam setelah seharian mereka bermain di taman bermain. Mereka menikmati makanan seperti orang pada umumnya, hingga Kousei membuka pembicaraan.

"liburan musim panas kau ada kegiatan apa ? apa balik ke Prancis ?"

"tidak. Mulai minggu depan selama liburan aku akan kerja di café bersama Secchan."

"kerja ?"

"ya, banyak hal yang terjadi ketika aku ke sini. Sejak kejadian itu keberadaan paman tidak di ketahui dan keuanganku sudah menipis."

"jadi selama seminggu ini kau tidak ada kegiatan ?"

"ya begitulah. Ada apa ?" tanya Kaori menatap Kousei.

"kau mau bermain bersamaku ?"

Uhuk...uhuk...Kaori tersedak mendengar ajakkan Kousei. Kousei mengambil sapu tangan lalu melapkan wajah Kaori.

"perusahaan ayahku sebentar lagi ulang tahun. Sudah seperti tradisi aku akan tampil di acara itu. Setiap tahun aku bermain secara solo rasanya bosan juga, karena itu aku berpikir kalau mengajakmu mungkin akan menghilangkan kebosananku. Tentu kalau kau tampil kau dapat bayaran, anggap saja kau bekerja sebagai penghibur di acara perusahaan ayahku." Jelas Kousei yang dari tadi melap wajah Kaori.

"bagaimana ? kau tadi bilang keuanganmu sedang menipis."tanya Kousei berhenti melap namun tangannya masih di wajah Kaori. Dia menatap pemilik mata abu-abu itu dengan melemparkan senyuman khasnya. Seperti masuk kedalam pesona Kousei, tidak lama Kaori mengangguk tanda menerima tawaran Kousei.

Flashback off

Kaori segera berpakaian karena dia mendapat pesan dari Kousei bahwa dia sudah memperintahkan orang untuk menjemputnya. Dan benar saja terdengar suara bel yang di pencet berulang kali. Denan tergesa-gesa Kaori berjalan menuju pintu. Ketika membuka pintu dia melihat beberapa pria yang sering mengantar dan menjemput Kousei sekolah.

"pangeran Kousei Arima memerintahkan untuk menjemput nona."kata salah satu pria itu dengan sopan.

"ya. Aku sudah siap." Kata Kaori. Mereka pun berjalan menuju sebuah mobil hitam yang terpakir. Salah satu pria itu membukan pintu mobil untuk Kaori. Di dalam mobil tidak ada yang berarti. Kaori hanya menatap pemandangan sepanjang jalan lewat jendela. Tiba di rumah Kousei, Kaori di sambut lagi oleh seorang wanita yang sepertinya pemimpi para pekerja.

"pangeran sudah menunggu di taman." Kata wanita itu sopan seraya mengantarkan Kaori ke tempat Kousei. Terlihat Kousei sudah menunggu duduk santai di sebuah kursi yang seperti sudah di persiapkan untuk menyambut Kaori.

The Prince of Vampire Kousei ArimaWo Geschichten leben. Entdecke jetzt