Extra Chapter

34 4 8
                                    

"dengan ini sudah berakhir!" kata Takhiko dengan napas terengah-engah menatap Arnius yang sudah menjadi abu.

Brukk.... Takahiko terjatuh. Dia mencabut beda tajam yang tertancap di dadanya. Tubuhnya mulai berubah menjadi kilauan cahaya.

"Kousei kembalikan penduduk!" perintah Takahiko kepada putranya melalui telepati.

Dengan bersandar di sebuah batu Takahiko menunggu dirinya yang akan menjadi abu.

"sayang !" suara lembut membangunkan Takahiko yang sudah memejamkan matanya. Terlihat seorang wanita berambut hitam panjang dengan gaun mewah berwarna merah darah. Takahiko tersenyum kecut dengan tangan membelai lemah wajah wanita itu.

"maaf, kita tidak bersama lebih lama lagi." Kata Takahiko sebelum dirinya berubah menjadi abu, sedangkan wanita itu tidak berkata-kata lagi selain menatap suaminya berubah menjadi abu. Wanita itu mengambil sebuah botol kaca, lalu memasukkan abu suaminya itu.

"cari keberadaan Kousei, aku merasa keberadaannya mulai melemah." Perintah wanita itu kepada beberapa pelayannya.

"baik, Yang Mulia."

Dua orang pelayan itu segera pergi ke arah sebuah cahaya merah yang terhubung dengan bulan merah itu. Tidak butuh waktu lama mereka menemukan sosok Kousei melayang dengan kondisi tubuh yang mulai menghilang di beberapa bagian. Kedua pelayan itu mengangguk bersamaan, lalu salah satu pelayan itu mengeluarkan kekuatannya untuk menarik Kousei dari cahaya bulan merah itu dan satunya lagi menyambut tubuh Kousei. Setelah misi mereka berhasil mereka membawa Kousei dengan teleportasi ke sebuah tempat.

..........

Di sebuah ruang bawah tanah terlihat Kousei terbaring di peti mati dengan kondisi tubuh sudah mulai banyak menghilang. Seorang wanita berambut hitam panjang dengan gaun mewah berwarna merah berjalan ke arah peti mati itu dengan memegang sebuah botol kaca. Wanita itu meletakkan botol kaca itu di seberang peti mati dan di sebelah botol kaca yang kosong.

"bentar lagi kita akan bersama lagi, sayang." Kata wanita itu mengelus botol kaca yang berisi abu suaminya. Wanita itu berbalik, lalu merendahkan tubuhnya mengelus wajah putra semata wayangnya itu.

"kembalilah hidup ! Pimpin kerajaan dan berbahagialah dengan gadis yang kau cintai itu."

Cahaya terang mulai muncul mengeliling wanita itu. Sebuah kristal mawar biru keluar dari dalam tubuh wanita itu, lalu kristal mawar biru itu bergerak ke arah Kousei dan masuk ke dalam tubuh Kousei menimbulkan cahaya yang sangat terang beberapa saat. Terlihat tubuh Kousei tidak menjadi kilauan cahaya lagi dan tubuhnya mulai kembali terbentuk walaupun sangat lambat.

Disisi lain tubuh wanita itu berubah menjadi kilauan cahaya. Dia berbalik menatap kedua pelayannya.

"seperti aku pinta sebelumnya. Masukkan abu ku ke dalam botol kaca itu dan jaga Kousei sampai dia kembali tersadar. Jangan sampai di ketahui orang sebelum dia sadar !"

"baik Yang Mulia."

Tidak berapa lama wanita itu sudah berubah menjadi abu. Sesuai perintah tuannya, salah satu pelayan mengambil botol kosong di sebelah abu Takahiko, dia pun mulai memunguti abu itu.

.............

Kepulan asap terlihat ketika sebuah tutup peti mati itu mulai terbuka. Terlihat seorang laki-laki berambut hitam keluar dari peti mati itu. Dua pelayan yang melihat tuannya sudah kembali menunduk hormat di depan laki-laki itu.

"akhirnya pangeran kembali."kata salah satu pelayan.

"sebenarnya apa yang terjadi ?" tanya laki-laki itu.

The Prince of Vampire Kousei ArimaWo Geschichten leben. Entdecke jetzt