"Kaomi."
Mendengar itu Kaori berhenti melangkah dan menatap wanita sexy itu. Wanita itu memperlihatkan matanya yang berwarna merah kehitaman berkilat seketika itu juga Kaori pingsan di tempat. Wanita itu melemparkan puntung rokok sembarang, lalu mendekati Kaori yang sudah tidak sadarkan diri. Dia menelentangkan tubuh Kaori.
"kenapa aku tidak bisa merasakan kekuatan yang tersegel itu ?" gumam wanita sexy itu. Dia pun memutuskan mencari tahu melalui darah, namun sayangnya penanda yang di berikan Kousei menghalangi wanita itu untuk mengigit di daerah mana pun.
"sial ! mereka ngikatku !"
Dia pun memanjangkan kukunya lalu menggoreskan ke lengan Kaori. Terlihat senyum seringai terukir di wajah wanita itu, namun tidak bertahan lama karena luka yang dia buat menutup dan darah yang keluar mengkristal lalu pecah.
"dia masih manusia. Hmmm...aku tidak bisa merasakan kekuatan itu, tapi aku merasakan kekuatan lain di dalam gadis ini."
Wanita itu pun menggoreskan lagi ke lengan Kaori menggunakan kukunya, namun hasilnya sama luka yang di hasilkan menutup dan darah yang keluar mengkristal dan pecah. Mata wanita itu tiba-tiba menajam seakan ada sesuatu yang ingin menghampirinya. Merasa tidak aman wanita itu menggendong Kaori dan memasuki sebuah portal. Tidak berapa lama Kousei muncul, dia memejamkan matanya merasakan, lalu membuka matanya kembali.
"Watari kita ke ruang bawah tanah itu !" perintah Kousei.
"untuk apa kita ke sana ?" tanya Watari.
"sudah ikut saja !"jawab Kousei dengan nada sedikit tinggi.
"baik, pangeran."
Mereka pun menuju ruang bawah tanah yang rahasia itu. Hanya orang-orang tertentu yang tahu ruang bawah tanah itu. Kousei membuka pintu ruang tanah itu dengan mantra.
"tidak mungkin !" Watari berdecak.
"Mika." Gumam Kousei mengepalkan kedua tangannya dengan iris mata berubah-ubah.
............
"dari mana saja kau Mika ?" tanya pria paruh baya berambut pirang panjang yang di biarkan terurai dengan tangan sebelah kanan menopang wajahnya. Mika tidak segera menjawab dia malah menyalakan rokoknya lalu duduk di sebelah pria yang bertanya tadi. Mika menghembuskan asap rokok pertama yang baru dia nyalakan.
"hanya keluar sebentar, setelah terkurung dari ruangan itu sangat lama." Jawab wanita yang bernama Mika itu santai.
"dengar ya Mika, kau harus menuruti semua perintahku karena aku yang membebaskanmu." Kata pria itu dengan nada tinggi.
"aku tidak minta di bebaskan." Lagi-lagi Mika membalas dengan santai.
"KAU ! kalau tidak menuruti keinginanku, akanku kurung lagi di ruangan itu !" ancam pria itu.
"HAHAHA....memangnya kau bisa mengurungku ? INGAT ! tubuhmu masih hancur dan akan selesai ketika bulan itu muncul, sebelum itu aku bisa saja menghancurmu lebih dulu dengan tubuh ini."
Pria itu hanya mengepalkan kedua tangannya kuat-kuat. Wajah pria itu juga memerah dengan iris mata yang berubah-rubah sangat cepat.
"tapi karena aku juga punya urusan dengan keluarga kerajaan itu, aku akan membantumu." Kata Mika mematikan rokoknya dengan wajah penuh kelicikkan.
..........
Di ruang rapat terdengar kegaduhan ketika Mika sang vampir setengah iblis itu keluar dari kurungan yang sangat kuat itu.
"bagaimana bisa dia keluar ?" kata salah satu anggota rapat dengan menggeprakan meja.
"mungkin ada yang membantunya."
DU LIEST GERADE
The Prince of Vampire Kousei Arima
FanfictionAku mau up fanfic lagi, tapi ini tidak ada kaitannya dengan cerita asli atau kelanjutannya bisa di bilang minjam karakternya aja sih 🤣 Sinopsis : Kousei Arima seorang pangeran vampir di kerajaannya. Bangsanya dan bangsa manusia hidup berdampingan...