Bucin

4.3K 463 26
                                    

Halooo readers...

Maaf ya kalo banyak typo berterbangan...

Happy Reading ya..

______________

"yin anan, apa kabar sayang"

Alice berjalan dengan sangat anggun kearah yin.

"dimana si tua bangka itu?" yin menepis tangan aice saat wanita itu ingin menyentuhnya.

"heeeii dia ayahmu, jaga bicaramu anan" yin tertawa dengan sangat kencang, hingga beberapa orang diluar ruangan dapat mendengarnya. Membuat alice mengerutkan keningnya bingung.

"hahaha ayah kau bilang? Jangan bercanda?"

"apa kau yakin dia menganggapku anak? Karena sepertinya aku tidak lagi menganggapnya ayah"

"oohh ayolah sayang, biar bagaimanapun dia adalah ayahmu hahaha"

"hahaha hentikan alice, jangan bertingkah seperti seorang wanita terhormat. Kau sama sekali tidak cocok" yin tersenyum dengan santai kemudian duduk disalah satu sofa yang berada dalam ruangan tersebut.

Alice sama sekali tidak menjawab perkataan yin dia memilih untuk duduk dihadapan yin dengan anggun.

"ada apa kau kemari? Apa kau merindukanku?" dengan genit alice menyilangkan tangannya didepan dada angkuh.

Yin tersenyum "merindukanmu? Untuk apa? Justru sekarang aku sangat merindukan kekasihku. Dan lagi apakah ayahku tidak memberimu cukup uang untuk bersenang-senang? Sampai kau terus menerus mengangguku?"

"oohhh jika ayahmu tidak memberikan uang padaku, apa kau akan memberikannya?" alice mulai tersenyum lebar saat yin membicarakan uang padanya.

Yin tahu dari dulu alice adalah perempuan penggila harta.

"maaf alice, aku tidak akan memberikan uang sepeserpun pada pelacur sepertimu, lebih baik aku membelikan kekasih sebuah mobil baru hahaha" yin tertawa, membuat alice menggeretakkan rahangnya.

"aku hanya ingin mengatakan padamu, jika kau masih ingin memiliki semua hal yang kau nikmati saat ini, lebih baik berhenti mengganggu dan mengusikku. Karena kau tidak akan pernah tahu apa yang bisa aku lakukan padamu dan si tua bangka itu"

Yin berdiri dari duduknya, merapihkan jasnya dan kemudian berjalan menuju pintu, namun sebelum mencapai pintu, yin berbalik " dan satu lagi, katakan padanya untuk berhenti mengirim pelacur kecil sepertimu untuk melawanku, jika dia masih ingin aku menggunakan namanya dibelakang namaku" kemudian yin melangkah keluar ruangan.

Yin masih dapat mendengar suara alice yang menjerit dan melempar barang-barang didalam sana. Membuat yin tersenyum puas.

Yin sudah terlalu lama mengikuti permainan ayahnya. Dan dai sudah muak dengan semuanya.

Yin benar-benar ingin menyingkirkan semua orang yang mengganggu hidupnya.

____________

"phiiii yiiiin" yin mendengar suara seseorang yang sudah dirindukannya selama beberapa hari ini.

Yin menoleh kearah pintu dan mendapati wajah kekasih yang dirindukannya tengah menatapnya dengan menggemaskan.

Yin yang sejak pagi tengah fokus bekerja, mendadak menghentkan semua kegiatannya dan menghampiri kekasihnya. Memeluknya dan mengecupnya dengan penuh rindu.

"apa phi merindukanku?" war membalas pelukan yin

Yin hanya mengangguk menjawab pertanyaan war, membuat war tersenyum dengan lebar.

LOVE THE TROUBLEMAKERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang