That women

4.2K 476 24
                                    

Haloo readers...

Maaf ya kalo masih ada typo berterbangan heheh

Happy Reading ya..

__________________

"lama tidak berjumpa anan"

Yin menatap wanita dihadapannya dengan tatapan tajam seolah yin ingin melenyapkannya dalam sekejap.

"apa yang kau lakukan disini?"

"mengapa aku tidak bisa datang ke perusahaan anakku sendiri maksudku calon anak hahahha?" wanita di hadapan yin berdiri dengan santai tanpa merasa terintimidasi sama sekali.

"aku sibuk, bermainlah dengan orang lain"

"heiii sudah 1 tahun kita tidak bertemu, apa kau tidak merindukanku?"

"oia, kudengar kau memiliki pelacur baru? Kau tidak ingin mengenalkannya padaku?"

Seketika tatapan tajam yin berubah menjadi tatapan kebencian yang sangat terlihat jelas.

"aku tidak perlu mengenalkannya padamu, lagipula dia bukan pelacurku, dia kekasihku. jadi lebih baik kau pergi"

"apa ayahmu tahu jika kau sekarang berkencan dengan seorang lelaki? Ternyata seleramu sudah berubah hahaha?" ucapan wanita itu benar-benar sarat akan hinaan, membuat yin mengeretakkan rahangnya hanya ntuk menahan amarahnya.

Yin hanya diam dengan tatapan tajam yang tidak ditutupi sama sekali.

"apakah lebih nikmat berkencan dengan laki-laki?" lagi-lagi wanita dihadapan yin mengeluarkan kata-kata yang benar-benar membuatnya muak.

"ya jauh lebih nikmat jika kau memang benar-benar ingin tahu, dan setidaknya dia lebih menggoda daripada pelacur sepertimu" kini dengan santai yin menjawab pertayaan yang wanita itu lontarkan. Oh jangan lupakan senyuman menghina yang yin berikan.

Kini wanita dihadapannya benar-benar menjukkan kebenciannya pada yin.

"oohh sayang, bukankah dulu aku lebih mengoda? Bagaimana bisa kau mengatakan seperti itu?" wanita itu berjalan mendekati yin, mengusap dada yin tanpa malu

"kalau begitu aku tidak sabar beremu dengan kekasihmu"

"tidak perlu bersabar karena aku...." saat yin ingin menjawab ucapan wanita itu tiba-tiba terdengar suara seseorang di belakangnya.

"phi yin..." war berkata dengan wajah bantalnya.

"apa kau sudah bangun?" yin berjalan mendekat kearah war sembari mengusap kepala war lembut. Dan hanya ditanggapi dengan anggukan oleh war.

"ohhh jadi ini pelac.. maksudku kekasihmu yang baru?" ucap wanita itu yang berusaha untuk mendekati war.

Yin mengangkat tangannya untuk menahan tubuh wanita itu.

"war masuk kekamar, phi akan mengantarkanmu pulang nanti"

"tapi phi"

"masuk" ucap yin dingin, war tidak ingin membuat yin marah padanya. Karena war lebih suka phi yin yang baik padanya itu sebabnya war hanya mengikuti perintah yin.

"sepertinya kau lupa alice, jika aku tidak suka ada yang menyentuh milikku. Apa perlu aku mengingatkanmu kembali? Karena aku akan dengan senang hati melakukannya" ucapan yin penuh sarkas pada seseorang bernama alice itu.

Alice mulai menggertakkan rahangnya dan yin tahu itu.

"lebih baik kau keluar dari ruanganku, sebelum aku menyuruh orang untuk menyeretmu keluar dari sini? Kau tahukan jika ucapanku tidak pernah main-main?" yin tersenyum tipis dengan tatapan tajam yang tidak disembunyikan sama sekali.

Alice Tsoi adalah wanita yang paling yin benci saat ini. Bagaimana yin anan tidak membencinya, jika wanita itu dulunya adalah kekasihnya yang diam-diam bermain gila dengan ayahnya sendiri.

Yin baru mengetahuinya setelah 1 tahun berpacaran dengan wanta itu, ternyata wanita itu mendekatinya hanya karena kekayaannya. Dan sayangnya ayahnya yang bodoh itu tertipu oleh wajah polos yang diberikan oleh wanita licik itu.

Yin bahkan pernah memergoki mereka sedang bercinta di apartemen yang dibelikan olehnya.

Setelah kepergian ibunda yin, ayahnya semakin menggila. Dia bahkan tidak malu-malu lagi membawa pelacurnya untuk masuk ke rumah mereka.

Itu sebabnya yin sangat membenci ayahnya dan juga wanita itu.

Selama satu tahun ini alice tinggal dijepang bersama ayah yin. menghabiskan uang ayahnya hanya untuk bersenang-senang dan berjudi.

Dan yin tidak ingin wanita licik seperti alice mendekati war. Dan yin akan melakukan apapun untuk membuat alice menjauh dari kehidupan war.

________________

"phi apa phi baik-baik saja?" saat ini war sedang berada di dalam mobil yin yang akan mengantarnya kembali ke apartemen.

Beberapa saat setelah kepergian alice, war mengatakan bahwa managernya memintanya pulang karena ada pekerjaan yang harus dibicarakan. Dan disinilah yin, sedang duduk di kursi pengemudi diam tanpa mengatakan apapun.

"phi tidak perlu mengantarku, aku kan bawa mobil" war masih berusaha untuk mengajak yin bicara. War memang membawa mobil sendri, tapi yin memaksa akan mengantarnya, dan mengatakan mobilnya akan diantarkan oleh orang suruhan yin. dan war hanya diam menuruti perkatan yin.

Jujur war sangat takut dengan sikap yin yang diam seperti ini. War lebih sedang dengan sikap yin tadi siang, meskipun diam tetapi setidaknya yin masih akan menjawabnya walau hanya gumaman, dan tidak mengeluarkan aura menyeramkan seperti ini.

"phi.. aku.."

"jangan mendekati wanita itu" yin akhirnya berkata dengan wajah datar yang masih menghadap kejalan

"maksud phi?" war tidak mengerti apa yang yin maksud.

"apa kau melihat wanita yang tad siang ada diruanganku?" ucap yin yang ditanggapi dengan anggukan oleh war.

"dia kekasih ayahku, alice. Dan aku tidak ingin kau mendekatinya atau berbicara dengannya. Apa kau mengerti?"

"apa dengan aku tidak mendekati wanita yang tadi, akan membuat kerutan ini menghilang?" ucap war sembari menyentuh kening yin.

Membuat yin menoleh ke arah war dengan terkejut. Untung saja saat ini mereka sedang berhenti karena lampu merah, jika tidak sudah bisa dipastikan mreka akan kecelakaan karena saking terkejutnya yin akan tindakan yang war lakukan.

"jika memang dengan tidak mendekati wanita itu akan membuat phi tenang, maka aku tidak akan mendekatinya. Lagi pula aku tidak mengenal wanita itu, jadi untuk apa aku mendekatinya?"

akhirnya war tersenyum tulus pada yin. Membuat yin mau tidak mau ikut tersenyum meskipun tipis.

"lagi pula wanita yang tadi itu kelihatan menyeramkan, ya meskipun phi yin lebih menyeramkan setidaknya phi sangat tampan hehehe" war berkata dengan senyuman lebar dibibirnya.

Detik itu juga yin tertawa dengan sangat kencang, bagaimana bisa dia mengatakan yin menyeramkan dan tampan secara bersamaan.

"oohhh phi bisa tertawa rupanya?"

"memang kau pikir aku apa, sampai mengira aku tidak bisa tertawa?" ucap yin sembari mengacak-acak rambut war. Membuat mereka berdua akhirnya tertawa bersama.

Semoga kau menepati ucapanmu

___________________

To be Continued

Ayooo siapa kemarin yang nebak-nebak ini hehehe...

Ada yang bener gx ya kira-kira?

Jangan lupa vote dan komen ya

Salam waanjai..

LOVE THE TROUBLEMAKERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang