"Lo siapa sih. Ngapain sampe sini?" - Park y/n
"YA LO BONYOK MASA GUE BIARIN!" - Son Sungjun
❝Ini tentang Sungjun saat dia memberikan hatinya kepada seseorang yang lebih indah dari senja di laut.❞
Enjoy!♡
~ Slynnex
Status: complete
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Y/n sudah benar-benar lelah sekarang, dihajar membabi buta tanpa tahu datang dari arah mana. Berkali-kali y/n mencoba berdiri walaupun berakhir kembali tersungkur ke lantai. Lebam dan darah juga ikut menghiasi wajah dan tubuhnya.
'Lindungi kaki lo, Park y/n, jangan biarin mereka kena kaki lo,' batin y/n.
"Enough, turn on the lights," perintah Mark lalu langsung dituruti oleh anak buahnya, mereka berhenti memukuli y/n dan menyalakan lampu.
"Lihat kondisi lo sekarang, Park y/n. Are you sure you can save those kids?" tanya Mark dari tempat duduknya.
"Let's bet, if you can kill me, you got them," kata y/n yang kembali ditahan oleh beberapa bodyguard.
"Bunuh lo? Gue bukan mau anak-anak ga berguna itu, gue pake mereka supaya lo kembali ke sini," kata Mark lalu berjalan menghampiri y/n.
"Hey I don't need them, I need you, love," kata Mark sambil membelai wajah y/n dengan lembut, mengusap setiap luka dan lebam diwajahnya.
"Gue lebih baik mati daripada balik lagi ke lingkaran setan yang lo buat," kata y/n menekankan setiap kata.
"Don't try to dominate me, little fox. You're under my control now," kata Mark berbisik di telinga y/n lalu berjalan ke belakang gadis itu.
Little fox, y/n ingat dengan jelas sekarang, itu panggilan khusus dari Mark untuknya, hanya untuknya.
"Jadi lo mau apa sekarang?" tanya y/n kepada orang dibelakangnya.
Y/n lalu berpikir ulang, akan berbahaya kalau dirinya macam-macam sebelum mengeluarkan Taesoo dan Dongmin dari mansion ini.
"You know that you're always my favorite, right?" kata Mark sambil mengikat rambut y/n menjadi ekor kuda dengan perlahan.
"Itu dua tahun yang lalu, Mark."
"I know, can you come back to me, doll?" Mark kembali ke depan y/n dan menatap dalam manik tajam bewarna russet milik y/n.
"Never, go find someone else."
"Gue udah cari orang lain puluhan kali dan mereka ga lebih sempurna dari lo. Mereka gagal berkali-kali, sedangkan lo? Lo ga pernah gagal, y/n."
"Gue ga akan pernah jadi kurir narkoba lagi," kata y/n.
"Ayolah, penghasilan lo banyak dengan jadi pekerja gue," kata Mark lalu membelai lembut setiap inci wajah y/n.
