"Lo siapa sih. Ngapain sampe sini?" - Park y/n
"YA LO BONYOK MASA GUE BIARIN!" - Son Sungjun
❝Ini tentang Sungjun saat dia memberikan hatinya kepada seseorang yang lebih indah dari senja di laut.❞
Enjoy!♡
~ Slynnex
Status: complete
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Jadi mamanya Sungjun gasuka sama lo gara-gara lo deketin Sungjun?" tanya Hwamin kepada sahabatnya.
Hari baru dimulai, y/n duduk bersama dengan Hwamin di kantin pagi ini untuk menceritakan apa yang terjadi di rumah Sungjun kemarin.
"Nah iya, jadi gue juga bingung harus gimana," kata y/n lalu meminum es tehnya.
"Bentar bentar bentar, mon maap nih ya, tapi lu cerita dulu dong pas di pantai sama halaman belakang," kata Hwamin sambil tersenyum jahil.
"Oke," balas y/n santai.
"Lah santai amat mbaknya, salting kek, malu-malu apa gimana kek."
"Lah gue ngapain salting anying?"
"Yaudah buru cerita."
Akhirnya y/n menceritakan apa saja yang terjadi pada hari itu, dari kejadian di pantai hingga kejadian tengah malam di halaman belakang villa milik Sungjun.
"Jadi Sungjun udah tau semua tentang keluarga lo?" tanya Hwamin.
"Mungkin? Gatau juga gue udah cerita semua apa belum."
"Lah dodol, otak lo berkurang?"
"Ya kaga begitu anjing," kata y/n lalu menjitak sahabatnya itu.
"Gue mau tanya satu lagi boleh?" tanya Hwamin.
"Tanya aja kali, ngapain izin dulu? Aneh lo."
"Bukan, takutnya lo ga suka sama pertanyaan gue," kata Hwamin.
"Ya coba tanya dulu, kalo bisa gue jawab ya gue jawab, kalo kaga mau gue jawab ya ga gue jawab."
"Mark siapa?" tanya Hwamin.
"Lah, anak IPS itu kan?"
"Bukan Mark Lee si bule gila, tapi Mark yang lo panggil waktu tenggelam," kata Hwamin yang berhasil membuat y/n diam sesaat.
"Kaya yang gue bilang tadi bagian pertanyaan lo bisa gue jawab atau kaga lo pasti bisa tau dari yang gue bilang ini, gue gabisa jawab pertanyaan lo dan mungkin ga akan pernah bisa," kata y/n santai.
"Kenapa?"
"Lo orang baik, lo sahabat gue dan gue gamau lo tau siapa Mark," kata y/n lalu bersiap kembali ke kelas.
"Udah mau balik?" tanya Hwamin lagi.
"Hooh, lima menit lagi bel, pak Suga kalo masuk kelas ga pernah telat."
"Ya tungguin gue dong lo aelah," kata Hwamin lalu mengejar y/n yang sudah berjalan duluan.
