5. Found Him

725 131 5
                                    

Kim Jisoo duduk di ujung meja yang sengaja ditata seperti letter U sambil memperhatikan tampilan gambar yang ditembakkan oleh proyektor ke papan tulis putih. Di sisi kanannya Jung Chanwoo duduk sambil memperhatikan obyek yang sama.

Sedangkan Kim Junkyu berada di sisi papan tulis sambil menjelaskan apa saja temuan yang sudah mereka dapatkan dari penyelidikan awal sampai hasil otopsi dari team forensik.

"Seperti yang dilihat, keberadaan anak tertuka Yoon Dojin sama sekali tidak diketahui rimbanya sejak ia berpisah dengan temannya di perempatan sekolah kemarin. Menurut laporan Park Jihoon — anggota team forensik digital — tidak ditemukan jejaknya dimanapun. Seakan Sanha menghilang begiu saja.

"Park Jihoon bahkan sudah meluaskan pencarian ke radius sepuluh kilometer. Dari daerah rumah, sekolah, hingga bangunan kantor milik keluarga Yoon. Namun nihil. Keberadaannya benar-benar tidak ditemukan," jelas Junkyu.

"Benar, bahkan semua temannya tidak tahu dia kemana. Mereka yang mengaku dekat dengan Sanha bahkan tidak benar-benar tahu siapa Sanha sebenarnya," tambah Chanwoo.

"Kudengar, adik dari Opsir Eunwoo Kim salah satu temannya?" tanya Jisoo menoleh ke sisi kanannya, menatap Chanwoo.

"Benar. Tapi sejak awal ia mengaku tidak pernah merasa dekat dengan Sanha selain karena Sanha selalu berusaha berada di dekat Haruto."

"Bagaimana dengan pewaris kedua keluarga Yoon setelah Dojin?" tanya Jisoo sambil membolak-balik berkas di depannya.

"Kami sudah menghubungi Yoon Joonki dan istrinya, Lee Hyojin. Mereka tidak merasa ada orang yang begitu membenci keluarga Yoon hingga mampu membunuhnya. Mengenai keberadaan mereka, bisa dipastikan mereka tidak berada di kota yang sama saat kejadian berlangsung," jelas Junkyu.

"Rival bisnis?"

"Tidak ada satupun dari mereka yang terlihat mendekati rumah keluarga Yoon di hari naas itu. Tidak ada juga gerakan mencurigakan sama sekali. Jadi bisa dipastikan, mereka sama sekali tidak terlibat."

"Baiklah, untuk sementara, temukan Sanha dulu. Menurut jejak digital yang ia tinggalkan, anak itu memiliki kebencian pada keluarganya sendiri. Tapi jika dilihat bagaimana keluarganya tewas, harusnya anak seumurnya ... no, maksudku, sebenarnya tidak ada manusia yang mampu melakukan itu. Namun Rose Park yang akan menelitinya. Jadi kita fokus menemukan Sanha terlebih dulu. Anak itu bisa jadi saksi kunci atau calon tersangka pembunuhan ini. Bagaimana dengan pelayan?"

"Di hari kejadian, semua pelayan yang ada sedang tidak berada di paviliun belakang. Ada rekaman CCTV yang menunjang alibi mereka," jelas Junkyu lagi, sambil menampilkan gambar CCTV yang menunjang ucapannya.

"Berarti hanya Sanha yang tidak diketahui keberadaannya saat kejadian." Jisoo mengetuk-ngetuk pulpen yang sedari tadi ia genggam sambil berpikir. "Masukkan Sanha dalam Daftar Pencarian Orang," perintah Jisoo yang bersiap keluar.

"Tapi Miss, hilangnya Sanha belim genap 24 jam. Apa team DPO mau melakukannya?" tanya Chanwoo cepat. Membuat langkah Jisoo terhenti.

"Katakan ini perintahku dan ini urgent. Kecuali mereka mau menjadi pihak yang bertanggung jawab jika terjadi sesuatu pada Sanha," jawab Jisoo sambil melangkah. Meninggalkan teamnya yang juga langsung berdiri untuk membereskan berkas rapat mereka.

¤¤¤

Lisa sudah menyelesaikan belanja bulanannya dan juga menaruhnya di apartemen mereka. Setelah merasa puas, ia melirik ke jam dinding yang terpasang di dekat dinding antara ruang TV dan dapur.

Pukul 15.14. Sepertinya tidak ada salahnya menjemput Haruto dulu baru mengembalikan mobil Paman Kim, pikirnya. Gadis berambut kelam itu pun langsung berjalan keluar menuju mobil yang terparkir di tempat parkir khusus penghuni apartemen.

[Completed] The Doom Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang