Baru saja Chanwoo mau membuka pintu, tiba-tiba pintunya terbuka lebar dengan sendirinya dan Sanha melesat cepat. Sangat cepat sehingga membuat keempat polisi yang berjaga terkejut.
Entah bagaimana, Sanha yang terlihat kotor itu mampu melewati mereka begitu saja dan melompat tanpa persiapan ke gedung sebelah yang padahal jaraknya sekitar satu setengah meter. Untungnya tinggi gedungnya lebih rendah jadi lebih memungkinkan.
"Junkyu dan Eunwoo kau kejar dia. Jangan sampai lepas. Aku dan Junhoe akan mengabarkan yang lain," ujar Chanwoo yang langsung menginformasikan apa yang terjadi pada Jisoo.
Setelahnya, Chanwoo dan Junhoe memilih untuk menggeledah gudang tempat bersembunyi Sanha yang sama sekali tidak terlihat layak ditinggali. Seperti yang diketahui, tempat tersebut telah beralih fungsi menjadi gudang. Sehingga banyak barang tidak terpakai tertumpuk begitu saja, beberapa bahkan sudah menjamur.
"Kita butuh team forensik disini," ujar Chanwoo melalui radio panggilnya sesaat seelah melihat keadaan gudang.
Di sisi lain, Eunwoo dan Junkyu masih mengejar Sanha. Remaja laki-laki itu bahkan melompati tangga darurat satu gedung ke gedung lainnya dengan mudah. Seperti atlet parkour.
"Wow!" teriak Junkyu yang masih mengejar Sanha bersama Eunwoo.
Sedangkan Eunwoo masih berkonsentrasi mengejar Sanha walau sempat terjatuh karena tertabrak orang yang sedang jalan. Karena Sanha mulai melewati gang kecil daerah pertokoan.
"Maaf! Maaf!"
"Polisi, tolong minggir."
Eunwoo dan Junkyu berkali-kali mengucapkan kalimat yang sama saat harus melewati orang yang belalu lalang bahkan terpaksa membiarkan pedagang yang barang dagangannya berantakan karena tabrakan dengan Sanha tanpa membantu.
"Arghh ... kenapa anak itu cepat sekali sih?" gerutu Junkyu yang mulai lelah.
Eunwoo tidak mempedulikannya. Ia lebih memilih menyimpan energi bicaranya untuk mengejar Sanha yang hampir mencapai perempatan jalan raya. Akan semakin tidak terkejar dirinya jika ia melewati perempatan jalan raya itu. Jeleknya, Sanha bisa saja tertabrak.
Kedua polisi berbeda pangkat itu hampir bernapas lega ketika sebuah mobil patroli polisi lain menghalangi lari Sanha. Namun dengan cepat kelegaan mereka berubah menjadi gerutuan ketika Sanha dengan mudah melompat dan merosot di atas kap mesin. Sehingga membuat Junkyu dan Eunwoo juga ikut melakukan hal yang sama.
"Aish!" gerutu Junkyu karena melihat Sanha tidak juga berhenti. Namun, sesaat setelah gerutuan Junkyu, sebuah bunyi benturan kencang terdengar. Menyebabkan keduanya membeku sesaat tapi langsung dengan cepat pulih dan berlari ke arah tabrakan.
Dengan hati-hati Eunwoo mendekati Sanha yang tergeletak tidak berdaya di atas genangan darahnya sendiri dan mengecek nadinya. Untungnya Sanha masih hidup walaupun sepertinya tidak bisa dikatakan baik juga.
Saat Eunwoo berjongkok dekat Sanha, Junkyu menghubungi ambulance dan atasannya, memberitahu apa yang terjadi. Untungnya orang-orang yang mulai berkerumun tidak berusaha mendekat, walaupun tetap membuat risih.
Si pengemudi yang menabrak Sanha sudah diamankan oleh Eunwoo walau kemungkinan besar hanya dikenai denda karena bukan salahnya kalau Sanha tiba-tiba melompat di depan mobilnya.
Bersamaan dengan kedatangan ambulance, Jisoo juga tiba di tempat bersama dengan June dan Chanwoo. Junkyu yang melihatnya langsung memberi hormat dan mulai menceritakan kronologis lengkapnya. Ia melaporkan sambil mengiringi langkah Jisoo yang mendekat ke arah Sanha yang sudah berada di atas stretcher.
KAMU SEDANG MEMBACA
[Completed] The Doom
Horror⚠🔞 Warning : This story contains violence, frightening materials and undesirable behaviour!! Please be wise 🔞⚠ The story of three descendant three legendary shaman from different country who have to live by theirself after an evil ghost killed the...