19. The Little Ghost

426 99 1
                                    

"Augh! Kenapa jalanan masuk kantor si shaman tua itu harus seperti ini sih," gerutu Song Mino yang berkali-kali terkejut karena kepak sayap ayam atau suara parau burung gagak di kandang yang berjejer di sepanjang gang masuk ke rumah yang diubah menjadi kantor oleh Miss Lee.

Pria bertattoo prakiraan cuaca itu benar-benar tidak habis pikir dengan kegilaan Jaksa Jennie yang sialnya atasannya. Ia ingat benar. Setelah menyelidiki departemen keuangan TellUs, perusahaan daring itu menggelontorkan biaya yang tidak sedikit hanya untuk membeli alat tradisional negara Tailani. Bersamaan dengan ditemukannya biaya luar biasa itu, departemen marketing dan strategi eksekutif juga memiliki beberapa jajaran eksekutif yang berlatar belakang tidak biasa.

Melalui penyelidikan lebih lanjut, kepala divisi marketing dan strategi eksekutif bahkan tidak memiliki data latar belakang sama sekali — yang amat sangat mencurigakan. Bahkan di data HRD sekalipun, kepala divisi itu hanya terdaftar dengan nama keluarga saja dan tempat tinggalnya saat ini.

Semakin mencengangkan karena kepala divisi ini juga memiliki usaha yang bergerak di bidang pengadaan barang-barang. Membuat Song Mino harus rela bergadang mencari tahu siapa si wanita itu bersama bawahan Kim Jisoo yang penakut — Kim Junkyu. Hasilnya, Miss Lee — nama si pemimpin divisi marketing dan departemen eksekutif yang diemukannya — juga terdaftar dalam perkumpulan shaman-shaman Kolea Hema. Penemuan yang luar biasa.

"Yak! Kau melamun!" geram Jennie memukul bahunya sehingga Mino kembali tersadar dan kembali berjalan.

"Jaksa Kim, urusan bea cukai yang bahkan sudah terbayar lunas bukan urusan divisi kita bukan. Kita ini bagian urusan hukum pidana, kalau kau lupa," keluh Mino lagi namun berusaha sehalus mungkin. Dia tidak ingin terkena tendangan maut Jaksa Kim terutama saat ia mengenakan stiletto nya yang begitu tajam.

Kim Jennie tidak menggubris ucapan bawahannya. Toh saat ia mengemukakan rencananya, ia sudah menjelaskannya. Jadi untuk apa diulang.

Di belakang Mino dan Jennie, mengekor dua orang detektif bawahan Kim Jisoo. Kim Junkyu yang menatap waspada pada setiap pergerakan burung dan kerabatnya di dalam kandang serta Chanwoo yang terlalu tidak peduli dengan sekitarnya.

Sedangkan si detektif yang lebih cocok menjadi aktris — Kim Jisoo menampilkan raut wajah malas berjalan paling depan, memimpin.

"Kau gila, Jaksa Kim! Hanya karena urusan bea cukai yang sebenarnya baru selesai, kau membawa kita semua ke kandang ayam?" lengking Jisoo memprotes perintah Jennie. Mengikuti protesan Mino.

"Kurasa kau tidak sebodoh itu, bukan. Kau pasti tahu kalau urusan bea cukai adalah satu-satunya tiket masuk. Tanpa menggunakannya, kita tidak akan bisa mendapatkan surat perintah penggeledahan dan masuk ke dalam untuk memeriksa yang kita inginkan." Jennie mendengus sebal. Kenapa mereka kembali mempertanyakan semuanya saat mereka sudah bergerak seperti ini. Ditambah, apa enaknya mengobrol di gang bau dan kotor seperti ini. Apa mereka tidak bisa bungkam saja, keluh Jennie dalam hatinya.

"Tapi kenapa harus ke kandang ayam seperti ini?" keluh Jisoo yang sekarang semakin kesal karena ia tidak sengaja menginjak kotoran ayam.

Jennie tidak menghiraukan ocehan Jisoo lagi dan terus jalan, menelusuri jalanan petak menuju rumah kantor Miss Lee.

Jalanan petak itu hanya selebar sekitar dua meter dan sepanjang sepuluh meter. Tidak panjang, namun karena di sisi kanan kirinya terdapat tumpukan kandang yang berisikan gagak, ayam, dan beberapa hewan pengerat, serta ditambah keadaan jalanannya yang kotor dan bau, perjalanan mereka tidak menjadi mudah.

Setelah akhirnya tiba di gerbang besi berwarna hitam yang dipasangi jimat-jimat berwarna kuning dan digantungi kalung-kalung yang terbuat dari bumbu masak — menurut Jennie, karena disana ada bawang putih dan dedaunan kering yang bentuknya seperti thyme atau rosemary — Jennie menggedornya tanpa peduli sopan atau tidak. Dan terus menggedornya agar ia bisa cepat terbebas dari bau tidak sedap di sepanjang jalan setapak.

[Completed] The Doom Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang