Jennie berjalan mondar-mandir di lorong runah sakit. Wajahnya sedikit pucat dan rambutnya juga tidak serapih biasanya. Song Mino hanya diam, duduk di salah satu kursi pengunjung.
Beberapa jam lalu, Jennie menghubungi sepupunya karena tidak dapat menghubungi salah satu dari ketiga keponakan angkat sepupunya. Ia merasa dicurangi karena hingga beberapa hari berlalu, tidak satupun dari mereka yang mengatakan apa yang terjadi pada Miss Lee.
Karena tidak juga diangkat, Jennie yang kesal memutuskan untuk pergi ke rumah sepupunya. Dan begitu saja masuk ke dalam mobil Mino yang sedang bersiap pulang. Akhirnya terpaksalah Mino mengantar atasan galaknya itu.
Begitu tiba di rumah Jaejoong, seperti biasa dengan tidak sopannya ia langsung masuk ke rumahnya tanpa mengetuk pintu atau menucap sapaan.
Tidak menyangka kalau ia akan menemukan empat orang yang tidak sadarkan diri dalam kondisi yang tidak baik. Selanjutnya polisi datang mengamankan TKP dan keempat korban dilarikan ke Rumah Sakit.
"Aku tidak tahu kalau Jaksa Kim punya sepupu shaman?" gumam Mino yang masih terdengar oleh Jennie.
"Menurutmu, apa yang terjadi pada mereka. Tidak mungkin ritual gone wrong kan?"
Pertanyaan Jennie bukan tanpa dasar. Karena saat mereka menemukannya, jelas sekali kalau sedang diadakan sebuah ritual yang tidak Jennie ataupun Mino ketahui untuk apa.
"Maafkan aku, Jaksa Kim. Aku tidak mengerti mengenai shaman." Mino menundukkan kepalanya menyesal.
Jennie menghembuskan napas panjang sebelum akhirnya memerintahkan Mino untuk mencari tahu hasil penyelidikan polisi mengenai kejadian ini. Sedangkan dirinya dengan setia menunggu keempat orang yang sedang mendapat pertolongan.
¤¤¤
Di sisi lainnya, Yamato dan Jannine juga dilarikan ke Rumah Sakit terdekat. Jannine hampir tidak selamat sedangkan Yamato masih lebih stabil dibanding rekannya.
"Bagaimana mereka?" tanya Mr. Kim yang menunggu Mr. Ha keluar dari ruang ICU tempat keduanya dirawat.
"Mereka lebih stabil dibanding sebelumnya. Tapi belum siuman dan dokter belum bisa memastikan, Sir."
"Berarti bahkan siluman menjijikkan itu juga tidak berhasil melukai shaman-shaman itu tapi malah berbalik ke mereka?"
"Menurut asisten Mr. Yamato, mereka hampir berhasil namun sepertinya Inugami yang menggagalkannya."
Mr. Kim menatap tajam ke arah Mr. Ha. Dia belum pernah mendengar kalau di antara shaman itu ada Inugami. "Siapa pemiliknya? Keturunan Cha? Atau Watanabe?"
"Maaf, Sir. Bukankah pemilik Inugami yang telah menyegelmu dulu adalah seorang Manoban? Kenapa kau hanya bertanya tentang Cha dan Watanabe?"
Mr. Kim terbahak-bahak mendengar pertanyaan Mr. Ha. "Tubuh yang kutempati ini selalu berada di dekat keturunan Manoban. Apa kau lupa? Bahkan sejak beberapa tahun lalu mereka bertemu dan sebelum gadis itu mrnyadari kalau teman masa remajanya adalah tubuh ini ... aku tidak pernah merasakan aura tidak biasa di dirinya. Jadi untuk apa aku membuang waktu bertanya?"
Mr. Ha hanya mengangguk menyetujui pernyataan Mr. Kim. "Tapi tidak ada di antara Cha atau Watanabe yang memiliki Inugami, Sir." ungkapnya. "Justru satu-satunya gadis yang ada bersama merekalah yang menemui Miss Lee seorang diri saat jejak Inugami ditemukan di tubuh tidak bernyawa Miss Lee," ujarnya lagi tapi kali ini hanya dalam hatinya.
Bahkan menurut hasil pemikirannya sendiri, kemungkinan keturunan Manoban memiliki bukan hanya Inugami. Namun ia memilih untuk menyimpannya bukan karena ia peduli pada pemilik tubuh aslinya. Tapi karena ia butuh jaminan agar ia tidak terus menerus terikat oleh Karuma -- roh yang menempati tubuh Mr. Kim. Bagaimanapun, roh penasaran yang berada di tubuh Mr. Ha jauh lebih lemah dibanding Karuma.
KAMU SEDANG MEMBACA
[Completed] The Doom
Terror⚠🔞 Warning : This story contains violence, frightening materials and undesirable behaviour!! Please be wise 🔞⚠ The story of three descendant three legendary shaman from different country who have to live by theirself after an evil ghost killed the...