17. Old Gossips

420 102 6
                                    

Miss Lee menggebrak meja kayu di depannya dengan marah. Mata menyipit meminta jawaban dari Mr. Ha. Sedangkan yang ditanya hanya menunduk, tidak berani memberikan jawaban.

"Jika sesuatu terjadi pada Mr. Kim, jangan harap kau bisa melewati harimu dengan aman," ancam wanita paruh baya itu. "Lalu sekarang, kemana dia?"

"I-itu ... Mr. Kim pergi ke tempat usahanya yang lain." Mr. Ha menjawab tanpa memandang wajah penuh amarah Miss Lee.

"Menemui perempuan itu?" Bola mata berwarna pucat itu sekali lagi menajam menatap Mr. Ha seakan berusaha untuk membaca pikiran si empunya.

"Maafkan aku." Seketika Mr. Ha bersikap seperti seorang pelajar yang dihukum karena ketahuan berbohong.

"Aku harus mencari tahu siapa sebenarnya perempuan itu sampai Mr. Kim rela melakukan apapun untuk mendekatinya." Miss Lee berbalik dan berjalan menuju pintu keluar sambil memberikan perintah pada bawahannya, Taehyun. "Kau dengar perintahku? Cari tahu apapun yang bersangkutan dengan perempuan yang dipuja Mr. Kim itu!" tegasnya.

"Tapi Miss, Mr. Kim akan sangat marah jika ... maafkan aku."Mr. Ha kembali menunduk setelah mendapatkan pelototan peringatan dari Miss Lee sebelum benar-benar pergi dari kediaman Mr. Kim.

¤¤¤

"Noona! Ish! Bantu aku mengerjakan ini. Sedang apa sih? Dari tadi senyum-senyum kayak orang gila sambil mainin HP. Lagi chat sama siapa?" gerutu Haruto melihat Lisa yang sedang sibuk dengan ponselnya di atas tempat tidur Haruto.

"Aku meminta Noona menemaniku di kamar karena ada tugas yang tidak kumengerti. Tapi Noona malah sibuk sendiri," dengusnya sambil mencebikkan bibirnya kesal.

"Ya ampun. Adik bongsor Noona. Gak salah minta bantuan Noona? Mestinya tanya Eunwoo Hyung kamulah. Noona itu lulus sekolah dengan nilai mepet. Gimana mau ngajarin," jawab Lisa asal masih sibuk senyum-senyum sambil menatap ponselnya.

Sehingga membuat Haruto menyerah meminta Lisa untuk mengajarinya. Mereka akhirnya menghabiskan waktu dengan kegiatannya masing-masing dalam hening. Hanya detik jam dinding dan kertas yang dibaliklah uyang mengisi kesunyian. Hingga suara lengkingan Lisa yang melompat-lompat girang memecahnya.

Haruto menatap takut dengan tindakan Lisa yang tiba-tiba. Siapa tahu Lisa kerasukan. Eh tapi tidak mungkin. Inugami Lisa tidak akan membiarkan itu terjadi. Yang ada malah roh yang merasuki akan dimusnahkan oleh Inugami.

"Ruto yya, dia mengajakku kencan," pekik Lisa tertahan. Mengguncang-guncang lengan Haruto yang menoleh menatap Lisa dengan malas.

"Kau tidak bertanya siapa orangnya?"

"Siapa?"

"Ish! Enggak bisa diajak seneng banget sih," gerutu Lisa. "L Oppa mengajakku kencan, lusa."

Haruto menghela napas panjang. Menaruh pulpennya di tengah buku tulisnya yang terbuka lalu memutar tubuhnya agar berhadapan dengan Lisa. Matanya memicing tajam mempelajari raut wajah Lisa dengan seksama.

"Noona tidak lupa kalau Noona masih belum boleh keluar sampai ramalanku selesai bukan?" tekan Haruto yang semakin dalam menatap Lisa.

"Kau mau kemana?" Belum sempat lisa menjawab pernyataan Haruto, suara seorang pemuda yang sangat dikenali keduanya datang dari arah pintu kamar.

"Kau sudah pulang?" Lisa melangkah menyambut Eunwoo. "Sudah makan belum? Mau makan dulu atau mandi dulu?"

"Jangan mengalihkan pembicaraan Lalisa!" omel Eunwoo.

"Noona diajak berkencan sama atasannya, Hyung," adu Haruto dari arah meja belajarnya diikuti senyuman mengejek Lisa yang sedang berusaha menyuruhnya diam.

[Completed] The Doom Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang