26. Face to Face

460 112 22
                                    

Lisa akhirnya bisa keluar dari Rumah Sakit dengan bantuan Jennie. Walaupun akhirnya ia berbohong yang disertai bantahan-bantahan dan tarik ulur alot.

Meskipun, awalnya Jennie tidak membiarkan Lisa pergi sendiri, tapi akhirnya ia menyerah juga dan membiarkan Lisa keluar dari Rumah Sakit.

Lisa duduk termenung menatap jalanan melalui jendela bus satu-satunya yang menuju ke daerah rumah keluarga Cha. Meskipun sekujur tubuhnya masih terasa sakit dan mata kanannya tidak berfungsi, Lisa tetap memaksakan diri.

Hari sudah menjelang senja saat bus yang ditumpangi Lisa berhenti di halte terakhir. Halte satu-satunya yang berada di dekat daerah rumah keluarga Cha. Dan Lisa adalah penumpang terakhir.

Ia berdiri canggung di tengah halte. Sendirian. Menatap sekitarnya yang sepi. Padahal matahari masih terang, walaupun jam di ponselnya sudah menunjukkan pukul enam malam. Di musim panas, matahari memang bersinar lebih lama dibanding biasanya. Dan Lisa bersyukur atas hal itu.

Karena sejujurnya, Lisa takut menghadapi apa yang akan ia lihat nanti. Siapapun pasti takut menghadapi sosok pembunuh keluarganya bukan. Terlebih peristiwa berdarah itu terjadi tepat di depan matanya.

Hampir setengah jam Lisa memantapkan hatinya. Ia harus bergerak cepat, jika tidak ingin bergerak dalam gelap. Sedikit terburu-buru, ia mulai berjalan menyusuri jalan yang dulu sering ia lewati jika menginap di rumah keluarga Cha. Di sebelahnya -- secara ajaib -- Kim Ahjumma merendengi jalannya.

Gadis berponi itu tidak mempedulikan kehadirannya tapi tetap bersyukur karena setidaknya ia tidak sendiri. Meskipun yang menemaninya bukan manusia. Langkahnya sedikit gemetar tapi tekadnya semakin kuat setelah melewati rumah keluarga Cha yang hangus. Kemarahan dan kesedihan membuat Lisa semakin yakin.

Lisa akhirnya tiba, di rumah bergaya tradisional khas Kolea Hema. Rumah kayu nyaman yang halamannya dikelilingi dinding batu. Memang tidak sebesar rumah keluarga Cha. Namun tetap nyaman.

Ia berhenti di tengah halaman rumah keluarga Kim. Di dekat dipan besar, tempat dimana pemilik rumah menghabiskan waktu memandangi hamparan sawah atau sekedar melakukan pekerjaan ringan sambil mencari udara segar.

Ia menoleh ke arah Kim Ahjumma dan baru menyadari kalau hantu wanita paruh baya itu tidak lagi berada di sebelahnya. Dengan sedikit panik Lisa mencarinya ke segala arah sambil memanggil Kim Ahjumma. Sampai akhirnya ia memilih keluar dari pekarangan rumah Kim dan menemukan Kim Ahjuma yang sedang berdiri cukup jauh dengan menatap takut ke arah rumahnya atau lebih tepatnya bekas rumahnya sendiri.

Dengan langah tergesa, Lisa mendekati Kim Ahjumma dengan khawatir. "Ahjumma, kau kenapa?"

"~Ma-maafkannn akkkuuu Lalisaaa. Akuu tidak beraannii mendekatt ...." lirihnya dengan wajah ketakutan. Mungkin jika Kim Ahjumma adalah manusia, wajahnya akan memucat. Dilihat dengan gemetar di tubuhnya yang begitu jelas.

Lisa menghela napasnya. Tidak ada pilihan lain selain memeriksa sendiri. Ia sudah berada di sini jadi bukan saatnya untuk mundur. Sekali lagi Lisa memejamkan matanya, memantapkan hatinya dan berjalan memasuki pekarangan rumah Kim dengan langkah tegap.

Setelah berkali-kali menarik napas panjang, Lisa mulai memeriksa daerah pekarangan rumah Kim. Tidak ada yang aneh sebenarnya. Hanya rumah tua yang sudah tidak lagi ditempati sehingga terlihat kotor dan tidak terawat.

Lalu ia mulai menyusuri jalanan setapak di samping rumah Kim menuju ke daerah pekarangan belakang yang bersisian langsung dengan hutan. Disana terdapat dapur terbuka. Atapnya hanya ditutupi oleh kayu dan jerami kering yang kini sudah tidak lagi dalam bentuk yang sempurna.

Di tengah halaman, terdapat sebuah sumur batu yang ditutup. Lisa berjalan mendekatinya dan membuka tutup kayunya hanya karena penasaran. Berharap tidak menemukan apapun yang menakutkan apalagi mengejutkan. Jantungnya tidak akan sanggup menerimanya. Apalagi matahari mulai turun sehingga daerah rumah Kim menjadi semakin menakutkan.

[Completed] The Doom Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang