14. Warnings

607 116 12
                                    

Miss Lee hampir tiba di belokan menuju lorong tempat pintu belakang berada saat Mr. Ha menyapanya, sehingga menghentikan langkah kakinya.

"Kau sedang apa, Miss Lee? Apartemenku ada di sebelah sini," ujar Mr. Ha, tanpa sadar menyelamatkan Lisa dan Haruto yang masih menahan napasnya saking takut ketahuan.

Miss Lee akhirnya memilih mengikuti Mr. Ha dan melangkah menjauhi kedua orang yang masih panas dingin karena ketakutan. Sedangkan Taehyun tentu saja mengekori atasannya tanpa tanya.

"Apa mereka sudah pergi?" tanya Lisa menatap Haruto yang terduduk di sebelahnya.

"Entahlah, aku tidak merasakan ada aura aneh apapun di dekat sini. Tapi bisa saja wanita itu menyembunyikannya."

Takut-takut, Lisa memberanikan diri secara perlahan mengintip keadaan lobby. Setelah memastikan keadaan aman, Lisa lantas menarik tangan Haruto untuk berdiri dan berlari keluar gedung apartemen mewah itu.

"Noona tidak jadi menjenguk bos Nonna?" tanya Haruto sambil terengah karena diajak lari oleh Lisa. Demi apapun, ia benci berolah raga.

"Besok saja deh. Aku ogah bertemu wanita menyeramkan itu la ... arrghh!"

Lisa memelototi sesosok pria tua yang wajahnya gosong setengah. Ia memang sudah terbiasa melihat hantu tapi bukan berarti tidak akan terkejut jika hantu yang mukanya hancur seperti si kakek tiba-tiba muncul kan.

"Noona kena ... wow! Kau kenapa kek? Apapun itu, sebaiknya kau pergi dari sini. Noona ku sedang dalam mood tidak baik," ujar Haruto saat menyadari apa yang membuat Lisa berteriak.

Si hantu kakek hanya terkekeh menyeramkan lalu berbalik, namun sebelumnya ia sempat berujar lirih, "~Seseorangggg yaaangg jauhh lebihh kuatt akan datangg, berhati-hatilahhh~."

"Hah?"

"Maksudnya gimana?" tanya Haruto menatap Lisa yang hanya melongo bingung.

¤¤¤

Di sisi lain, Miss Lee menatap sesosok hantu anak kecil yang meringkuk ketakutan di dalam sebuah lemari. Mata bengisnya menatap sosok anak kecil itu sambil menyeringai menakutkan.

"Hello there!" ucapnya, masih sambil tersenyum. Sebuah senyuman yang makin membuat si hantu ketakutan.

"Kau tahu apa yang bisa kulakukan padamu kan?" Miss Lee menjeda ucapannya. Ia menunggu jawaban si hantu yang hanya bisa mengangguk pelan karena takut. "Kalau begitu sebaiknya ceritakan apa yang kau lihat!"

Hantu itu menatap takut ke wajah Miss Lee lalu buru-buru menunduk. Dalam hatinya ia berkali-kali meminta maaf pada Noona baik yang membelikannya mainan. Mr. Ha memang menakutkan, tapi ia sama sepertinya. Sesosok hantu yang menempati tubuh manusia. Jadi, apapun yang dilakukan Mr. Ha padanya seharusnya tidak akan menyakiti dirinya sendiri.

Seperti kertas jimat, mungkin akan melukainya dan Mr. Ha saat menyentuhnya. Namun, Mr. Ha tidak akan mungkin bisa melakukan apa yang shaman bisa lakukan, seperti melantunkan ayat sutra yang mampu menyakitinya berkali-kali lipat.

Dengan gemetar dan menunduk, hantu anak kecil itu mulai memberitahukan kalau ia bertemu seorang Noona yang memiliki rubah seputih salju bermata biru di balik punggungnya.

"Really?" ujar Miss Lee yang kini tertawa lebar. Akhirnya ia menemukan wadah yang cocok untuk menggantikan Mr. Kim, pikirnya.

"Lepaskan dia!" perintah Miss Lee.

Tanpa pertanyaan, Mr. Ha menyobek belenggu jimat yang mengikat si hantu. Begitu jimat tersebut robek, sosok hantu itu sempat bergeming bingung karena ia langsung dilepaskan. Namun karena hardikan keras Miss Lee yang mengusirnya, ia langsung berlari menjauh dan menghilang.

[Completed] The Doom Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang