SAMUDERA RAGA : 6

45.6K 4.9K 740
                                    

SAMUDERA RAGA : 6 | Her Secret.

******

Raga mengikuti Alin duduk di kursi kayu di dekat lapangan desa tempat anak-anak kecil bermain tadi. Alin sempat terkejut karena kedatangan Raga.

“Jadi Ai itu, lo?”

Alin mengangguk sambil meletakkan plastik putih di sebelahnya.

“Rumah lo yang mana? Kenapa kita nggak kerumah lo aja? Kenapa disini?”

Alin menoleh. Tanpa ekspresi, dan sepertinya juga tidak senang dengan kedatangan Raga. “Ngapain?”

“Gue nyari lo. Udah lama nggak masuk sekolah. Emangnya lo sakit apa?”

Alin menggelengkan kepalanya tapi tatapannya ke arah anak-anak kecil yang bermain bola.

“Lin?”

Perempuan itu menoleh. “Ya?”

“Lo kenapa berubah sih? Dulu lo nggak kaya gini. Apa penyebabnya gue?”

Alin terkekeh tapi Raga melihat tatapannya kosong. “Emangnya lo sepenting itu buat gue? Emangnya lo siapa? Kita ini apa sampe lo beranggapan kaya gitu?”

Raga terdiam.

“Ada yang lebih penting buat gue pikirin dari sekedar mantan sahabat gue jadian sama cowok yang gue suka dan kejamnya mereka berdua buat gue seolah-olah jadi orang tolol.”

Raga menunduk sambil mengulum bibirnya. Demi apapun, ditodong seperti ini rasanya tidak enak.

“Gue cukup tau diri. Lo tenang aja, gue nggak se menye itu untuk marah. Gue sadar, kita memang dekat, tapi nggak ada status. Itu cukup bikin gue tau diri kok.”

Raga menoleh. Ketika gadis itu diam, ternyata sedang menikmati angin. “Boleh kasih tau gue, apa yang lo pikirin selain soal gue dan ... Audy?”

“Lo hanya ingin tau, bukan karena lo perduli.” kekehnya miris.

Raga kembali diam. Gadis ini tenang, tapi sangat jago menampar Raga dengan kata-katanya.

“Kalo dulu lo nanya ini ke gue, mungkin gue bakal kasih tau lo beban hidup gue, masalah gue, dan apapun yang gue rasain. Tapi, sayangnya lo nggak pernah mau tau keadaan gue. Lo menutup mata lo, dengan pertanyaan tentang mantan sahabat gue itu.”

Skakmat. Raga dibuat mati kutu tidak bisa menampik hal itu. Raga menghembuskan nafasnya gusar. “Apa salahnya lo berbagi sama gue tentang apa yang lo rasain?”

“Semua nggak sesederhana itu. Lo hanya melihat dari luar, tapi nggak tau dalamnya. Jadi, bisa kasih tau gue alasan kenapa lo tiba-tiba begini ke gue?”

Raga menatap manik mata Alin yang berwarna coklat. “Nggak ada alasan lain selain gue perduli sama lo. Mata lo yang sayu dan tatapan kosong lo, sukses bikin gue kepikiran tentang lo.”

“Cuman itu? Hampir enam bulan lamanya kita dekat dan hampir enam bulan lamanya lo jadian sama mantan sahabat gue, baru sekarang lo perduli?”

Raga menunduk.

“Gue nggak papa, nggak ada yang gue sembunyikan kalo itu yang mau lo tau. Jadi, berhenti disini. Jangan pernah masuk lebih dalam lagi ke kehidupan gue.”

Raga tersentak. “Kenapa?”

“Rasa ingin tau lo ini, nggak akan bikin gue luluh lagi. Bahkan, nyebut nama lo sama perempuan itu aja gue muak. Jadi, lo udah tau seberapa bencinya gue?”

Alin menatap ke depan, sesekali tersenyum dengan anak kecil yang memanggil dirinya.

“Gue minta maaf Lin.”

SAMUDERA RAGATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang