SAMUDERA RAGA : 5 | She's Mysterious.
******
Raga menuruni tangga dengan memakai kacamata hitam dan jaket denim miliknya. Sementara Jennie dan Kinar sudah menunggu dibawah karena karena mereka akan menjemput Reygan di bandara setelah lama bekerja.
“Mami sama Kinar udah siap?”
Jennie menoleh ke arah Raga. “Udah kok, Abang yang setir mobil ya. Papi nggak bolehin Mami nyetir soalnya.”
“Iya Mi.”
Raga mengambil kunci mobil dan berjalan ke arah carport diikuti Jennie dan Kinar. Mereka duduk di tempat masing-masing, Jennie di sebelah Raga dan Kinar di belakang. “Mami nanti makan sekalian ya diluar, Kinar pengen makan diluar.”
Jennie berbalik ke arah Kinar. “Mau makan apa sayang? Tumben mau makan di luar. Biasanya, agak mager.”
“Apa aja deh, Kinar bosen abisnya.”
Raga memberhentikan mobilnya karena lampu lalu lintas menunjukkan warna merah. Sementara, Jennie menelpon Reygan yang katanya sedang menunggu mereka di bandara. Raga menoleh ke arah Kinar yang sedang memainkan ponselnya.
“Heh! Itu perut lo keliatan tutupin. Anak perempuan tidurnya lasak amat.”
Kinar berdecak. “Abang ganggu banget sih.” katanya sambil duduk
Raga menggelengkan kepalanya, lalu kembali melajukan mobilnya. “Abang nggak ganggu, cuma kasih tau.”
Ketiganya berjalan mencari keberadaan Reygan. Tak lama terlihat Reygan berdiri sambil tersenyum. Kinar langsung berlari dan memeluk Reygan erat. “Kinar miss Papi so much!”
Reygan terkekeh. “Papi miss you too.”
“Mas.” Jennie mengecup punggung tangan Reygan lalu memeluknya.
Reygan mengecup kening Jennie. “Miss you sayang.” lalu beralih menatap anak laki-lakinya yang berdiri.
“Abang nggak mau peluk Papi?”
Raga mendelik. “Nggak ah Pi. Abang bukan anak kecil lagi apaan sih.”
Reygan terkekeh. “Abang Gaga sukanya gitu, padahal dulu kecil suka banget tidur meluk lengan Papi.”
Raga mencebikkan bibirnya. Lalu mengecup punggung tangan Reygan. “Nggak mau meluk Pi. Malu.”
“Papi makan diluar yuk! Kinar laper banget mau makan.”
Reygan merangkul pundak Kinar. “Ayo. Papi juga pengen makan.”
Mereka berjalan menuju parkiran Raga berjalan sambil menggandeng tangan Kinar, sesekali menjahili adiknya. Sementara Reygan memeluk pinggang Jennie berjalan di belakang mereka.
*****
Kini mereka berkumpul di ruang keluarga di lantai dua. Kegiatan mereka setiap Reygan baru pulang, berkumpul bersama tanpa memegang ponsel.
“Abang sama Kinar gimana sekolahnya?”
Kinar menoleh. “Lancar kok Pi, dua bulan lagi Kinar turnamen pokoknya Papi Mami sama Abang harus nonton.”
Reygan mengangguk. “Iya Papi nanti nonton. Kalo juara satu, Kinar boleh minta apa aja ke Papi.”
“Beneran ya Pi? Jangan bohong!”
Reygan mengangguk. “Emangnya mau minta apa? Papi pengin tau.”
“Mau minta liburan ke Kanada! Nanti waktu libur sekolah.”
KAMU SEDANG MEMBACA
SAMUDERA RAGA
Teen FictionAlin dan rahasianya yang membuat Raga menyesal telah menyakiti Alin. Maaf. Dari aku, yang pernah menyakiti dan mengkhianati mu. -Raga [FOLLOW SEBELUM MEMBACA] [SEKUEL Hi, Captain! Kalau mau, kalian bisa baca cerita Hi, Captain terlebih dahulu] S...