SAMUDERA RAGA : 31

14.7K 1.9K 615
                                    

Selamat pagi hehe.
Kayaknya masih terlalu pagi karena ditempat ku sekarang, masih jam 03.59

I’m so sorry sudah buat kalian menunggu hampir 9 bulan, aku menghilang tanpa jejak dari dunia oranye ini hehe.

Tapi, aku cukup kaget dan terharu juga dm wattpad ku penuh dengan kata-kata semangat dan nanyain kapan update.
Dm wattpad ku penuh dengan bombardir pertanyaan yang hampir sama dan paling banyak ditanyakan.

“Kak apa kamu baik-baik saja?”

“Kak lagi kenapa? Kenapa lama ngga muncul?”

Hehe.

First at all. I want to tell u something gais.

Ada beberapa alasan kenapa aku harus hiatus dan menghilang dari dunia oranye ini untuk waktu yang cukup lama.

1. Ada masalah internal yang tidak bisa aku publikasikan disini masalah internal yang cukup menguras tenaga dan pikiran ku belakangan ini hehe.

2. Aku harus mempersiapkan diri untuk ke jenjang pendidikan yang setingkat lebih tinggi yang  harus ditaklukkan. Dan, ya untungnya hasilnya sesuai dengan usaha dan harapan. Dan, untuk hasil yang maksimal perlu perjuangan dan pengorbanan kan?

Terimakasih banyak atas perhatian dan kata-kata semangatnya untuk aku. Aku cukup terharu dan kaget hehe.

Sejauh ini, merasakan up and down saja yang seperti rollercoaster. Huhu.

Now i’m here. I’m back karena aku sudah berjanji untuk menyelesaikan cerita ini sampai pada ending.

Balik lagi di cerita ini, jujur aku sendiripun untuk kembali masuk ke dalam cerita ini agak sulit dan butuh waktu juga. But isn’t problem.

Terakhir nih terakhir.

Kan aku udah balik nih, udah siap melanjutkan cerita. Bole minta disemangatin ngga? hehe. Ya biar semangat aja gitu hehe.

Finally. Happy reading gais.

*****

“Kalau ini beneran di kehidupan nyata gimana menurut lo Bre?”

Abre berhenti mengunyah. “Zombie maksud lo? Gue kayaknya pasrah aja deh deh Kas, ribet lari-lari.”

“Si goblok kenapa nyerah, lari lah. Lihat dong filmnya Bre, bisa dilihat tutorial melawan zombie.” Lukas berbaring tengkurap bersama Abre di kamar Kin.

Abre menggeleng, “Males ah, pasrah aja Kas. Lagian, emang beneran ada zombie Kas? Serius lo?”

“Mana gue tau monyet. Kan film.” katanya sambil terfokus pada layar laptop.

Abre mengangguk. “Kalau si Kin dikejar zombie kayaknya zombie juga takluk sama Kin deh.”

Laki-laki berhoodie yang duduk di kursi dekat meja belajar menoleh sedikit. Kin, yang semula memainkan handphonenya langsung melirik ketika namanya disebut.

“Lah, mana bisa. Kok sama Kin takluk sama kita nggak?” tanya Lukas.

Abre terkekeh. “Lah goodlooking teman kita ini siapa sih yang nggak kepincut.”

“Miris sekali ya, goodlooking diatas segala-galanya.” kata Lukas sambil terkekeh.

Kin berdecak. “Pembicaraan orang tolol.”

Abre dan Lukas terkekeh. Mereka berdiam di kamar Kin yang cukup luas dan sejuk ini. Raga akan menyusul setelah mengantar Alin kerumahnya, lalu akan langsung ke rumah Kin.

SAMUDERA RAGATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang