SAMUDERA RAGA : 25

44.3K 4.8K 1.3K
                                    


SAMUDERA RAGA : 25 | IT'S OVER?

*******

Happy reading💙
Silahkan tandai typonya~

********





Gadis dengan wajah yang pucat dan mata yang memerah duduk di depan cermin. Memakai baju hitam, air matanya tidak berhenti mengalir. Keresahannya dimulai ketika sedang pelajaran Bahasa Inggris, guru BK masuk ke dalam kelas, yang membuat Alin terkejut adalah Om Faris yang datang ke sekolah dan menunggu di ruang BK. Alin berjalan bersama guru BK untuk menghampiri Om Faris.

Alin duduk di meja berhadapan dengan Faris yang tampak diam. “Kenapa Om?”

Faris mengulum bibirnya. “Bokap lo masuk rumah sakit. Kondisinya kritis.”

Bagai tersambar petir di siang bolong, Alin terkejut setengah mati. Apa yang terjadi? Kenapa bisa Ayah kritis kondisinya?

Alin terkekeh miris. “Om nggak usah bohong, Om Faris ngga usah becanda kaya gitu. Nggak lucu.”

“Nggak bercanda. Bahkan Tika ada udah ada disana. Di rumah sakit.”

Alin menangis, air matanya mengalir.

Faris berdiri. “Kemas barang. Kita kerumah sakit sekarang. Dokter bilang kondisinya sangat mengkhawatirkan.”

Alin berlari cepat ke ruangan Mark. Alin melihat Tika yang sedang menunduk.

“Ayah? Tante, Ayah mana?”

Tika menunjuk ruangan itu. Di dalam, mata Alin terkejut ketika melihat Mark membuka matanya dan terbaring di ranjang dan tersenyum ke arahnya. Bibir Alin melengkung, dia tersenyum senang, walaupun air matanya mengalir.

Alin memeluk Ayah. “Ayah.”  Alin merasakan tangan Mark mengelus rambutnya seperti dulu.

“Ayah udah sembuh? Ayah udah kelihatan lebih sehat.” katanya sambil mengelus tangan Mark.

Mark tersenyum. “Harus jadi anak baik. Alin anak Ayah yang hebat. Terimakasih buat semuanya. Ayah belum bilang, terimakasih sudah jadi juara umum, demi Ayah. Terimakasih ya, anak Ayah.”

Alin menangis haru. Entah sudah berapa lama dia tidak mendengar suara Ayahnya.

“Ayah dengar semua keluh kesah anak Ayah. Ayah minta maaf hanya bisa lihat kamu di jahati mereka semua.  Tadi Ayah udah ngomong sama Tika dan Faris tentang semuanya. Maaf ya, Ayah ngrepotin ya? Ayah minta maaf.”

Alin menggelengkan kepalanya. “Alin seneng bantu Ayah. Ayah, udah nggak sakit lagi Yah?”

“Ayah senang Alin jadi anak pintar. Ayah bakal selalu ada untuk Ai. Ai adalah anak Ayah yang hebat.” katanya sambil tersenyum dan mengelus rambut Alin.

Alin menangis lagi, menggengam tangan Ayahnya yang semakin dingin.

“Ayah senang sekali, anak gadis Ayah kenal sama laki-laki yang baik. Yang kelak, harus jagain anak Ayah ini.”

Alin menatap Ayahnya.

“Titip salam untuk Raga. Bilang, Ayah titipkan kamu sama dia. Jaga Ai gadis kecilnya Ayah.”

Mark mencium kening Alin. “Terimakasih anak Ayah sudah jaga Ayah. Ayah pergi dulu, sejauh apapun Ayah pergi, Alin harus percaya kalo Ayah tetap disini. Di samping Alin. Ya?”

Alin menggelengkan kepalanya. “Ayah mau kemana? Ayah disini sama Ai.”

Nafas Mark memburu, komputer mengeluarkan suara yang berisik. Alin mengguncangkan tubuh Mark yang kaku.

SAMUDERA RAGATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang