Selamat Malam Mingyu❤️
****
SAMUDERA RAGA : 7 | Sepanjang Jalan.
*****
Raga memberhentikan motornya di gang rumah Alin melihat jam 6:15 Raga rela berangkat pagi supaya Alin tidak sempat berangkat duluan, karena hari ini gadis itu akan berangkat sekolah.
Raga duduk di atas motor, WhatsApp miliknya masih saja di blokir oleh gadis itu, instagram Alin tidak punya. Raga hanya bisa diam dan menunggu Alin disini. Hari ini dia memutuskan untuk menjemput gadis itu karena Kinar juga diantar oleh Reygan ke sekolahnya.
“Mana ya? Apa nggak berangkat lagi?”
Raga berdiri menoleh ke arah gang kecil itu, siapa tau Alin berjalan dari sana menuju ke pinggir jalan raya. Senyum Raga mengembang ketika Alin berjalan dengan jaket abu-abu panjang. Gadis itu berjalan sambil menunduk.
“Ai.”
Alin terperanjat kaget. “Ngapain lo?”
“Jemput lo dong. Muka lo udah agak cerahan dikit, nggak pucat.”
Alin mengabaikan Raga dan berjalan ke pinggir jalan raya menunggu angkutan umum ke sekolah.
“Ai, naik motor gue aja. Gue kesini jemput lo. Masa lo gitu sih.”
Alin menatapnya tajam. “Lo siapa manggil gue Ai? Itu panggilan kecil gue, untuk orang yang udah lama kenal gue.”
Raga terkekeh. “Emangnya kenapa? Nggak boleh? Ai aja ah.”
“Lo bukan siapa-siapa, nggak usah sok akrab sama gue. Jijik tau nggak.”
Raga berjalan kearah motornya dan memarkirkan agak ke pinggir. Lalu mencabut kunci motornya. Dan, berdiri di samping Alin.
“Yaudah. Kalo nggak boleh manggil Ai. Manggilnya Mami aja gimana? Mami Ai.”
Alin melotot. “Mami mami apaan sih!”
“Yaudah. Sayang aja deh.” kata Raga sambil terkekeh.
Alin mengabaikan Raga dan celingak-celinguk mencari angkutan umum. “Lo duluan sana ke sekolah.”
“Bareng aja deh, naik angkutan umum.”
Alin berdecak. “Motor lo gimana? Jangan kurang kerjaan sih, sana berangkat!”
“Kalo ilang ya udah, berarti bukan rejeki gue. Tinggal beli baru kok.”
Alin menggelengkan kepalanya. Lalu melambaikan tangannya ketika ada angkutan umum. “Gue nggak mau tanggung jawab kalo motor lo hilang.”
Raga terkekeh. Lalu menaiki angkutan umum. Dan duduk di sebelah Alin. Pagi-pagi seperti ini banyak sekali ibu-ibu pedagang pasar yang naik.
Alin menoleh ke arah Raga yang sepertinya tidak nyaman. “Nggak usah banyak gaya makanya. Turun gih, masih deket sama motor lo.”
“Kenapa? Mulai khawatir sama gue?” tanya Raga usil sambil terkekeh.
Raga sih tidak merasa gerah, tapi kurang nyaman dengan keadaan yang berdesak-desakan seperti ini. Di depannya juga ada ibu-ibu pedagang pasar yang menyusui anaknya. Tepat di depan mata Raga, membuat Raga sedikit risih dengan pemandangan didepannya.
“Lin. Ibu-ibu nyusui didepan gue, kok nggak ditutupin sih. Agak gimana gitu gue lihatnya.” bisiknya pada Alin.
Alin menoleh ke ibu-ibu yang dibilang oleh Raga. “Yaudah sih nggak usah di lihatin.”
KAMU SEDANG MEMBACA
SAMUDERA RAGA
أدب المراهقينAlin dan rahasianya yang membuat Raga menyesal telah menyakiti Alin. Maaf. Dari aku, yang pernah menyakiti dan mengkhianati mu. -Raga [FOLLOW SEBELUM MEMBACA] [SEKUEL Hi, Captain! Kalau mau, kalian bisa baca cerita Hi, Captain terlebih dahulu] S...