Note :
1. Cerita Raga ini mungkin chapternya nggak sebanyak cerita Reygan dan Jennie [Hi, Captain!]
—karena ada satu lain hal yang sangat aku pertimbangkan. Di cerita sebelumnya, ada beberapa komentar yang bilang.
“Ceritanya kebanyakan drama.”
“Ceritanya kebanyakan konflik jadi aku main skip-skip aja.”
“Ceritanya kek cerita di TV.”
“Konfliknya banyak banget.”
Bahkan, sampe ada yang bilang di satu part. “Berhenti baca di chapter ini, ceritanya penuh drama.” dan pake kata-kata kasar lainnya.
Satu yang mau aku tegaskan, aku nggak pernah memaksa untuk kalian stay di ceritaku yang sebelumnya. Dan, aku juga nggak pernah target berapa vote untuk aku update. Semua orang memang punya selera masing-masing, dan aku paham itu. Kalau kalian suka, aku senang.
Kalau kalian nggak suka, tinggalkan.Aku memang nggak melarang untuk berkomentar tapi, tolong hargai karya penulis.
Dan, sempat beberapa hari aku stop buat buka wattpad karena merasa nggak percaya dengan cerita sendiri. Tapi, melihat komentar di Last Chapter, banyak yang bilang bagus, seru, best dsb. Mereka-mereka itu adalah, alasan aku satu-satunya untuk membuat dan melanjutkan cerita Raga.
Bahkan vote dan view sangat timpang/ sangat jauh berbeda. Aku juga it's okey gitu. Karena ya, orang vote berarti suka, orang nggak vote berarti nggak suka. Walaupun aku selalu bilang jangan lupa, tapi tetep aja kan, hasilnya segitu-gitu aja, dan aku juga nggak pernah maksa, dan selalu mengucapkan terima kasih untuk yang sudah membaca cerita ini, di akhir chapter [selalu] karena aku menghargai kalian yang sudah merelakan waktu untuk membaca cerita yang katanya banyak drama dan seperti cerita di TV.
Belajar dari ceritaku sebelumnya, cerita Raga chapternya nggak akan sebanyak cerita Hi, Captain!
Dan, updatenya bakal secara random karena aku ada kesibukan lain yang juga penting.
Jadi, itu aja yang mau aku bilang.
Salam sayang and stay safe semuanya❤️Best regards, Niq💙
Nb : note ini bakal aku hapus, tapi nanti.
******
Happy reading🧡
*******
SAMUDERA RAGA : 8 | PENOLAKAN
******
Raga memarkirkan motornya di parkiran kelas XII hari ini dia berangkat sendirian, lama menunggu Alin sampai hampir terlambat, untung Raga ngebut dan bisa masuk ke sekolah, setelah gerbang nyaris ditutup oleh satpam.
Entah jam berapa Alin berangkat, Raga kira setelah kemarin gadis itu akan sedikit welcome padanya, ternyata tidak.
Raga berjalan sambil sedikit berlari ke arah kelasnya lalu menatap Alin yang sedang membaca buku Fisika. Hari ini kelas memang ulangan Fisika. Kursi di sebelah Alin kosong, sepertinya Tria tidak masuk hari ini dan Lukas sebangku dengan Talia, jadi mungkin Raga hari ini akan duduk bersama Alin di bangku nomor dua. Di belakang Lukas dan Talia.
“Kenapa nggak nungguin gue sih?”
Alin hanya meliriknya sekilas. Lalu kembali membaca buku.
KAMU SEDANG MEMBACA
SAMUDERA RAGA
Dla nastolatkówAlin dan rahasianya yang membuat Raga menyesal telah menyakiti Alin. Maaf. Dari aku, yang pernah menyakiti dan mengkhianati mu. -Raga [FOLLOW SEBELUM MEMBACA] [SEKUEL Hi, Captain! Kalau mau, kalian bisa baca cerita Hi, Captain terlebih dahulu] S...