Get Married

1.3K 93 30
                                    

Disinilah Yena berada, mengucapkan janji pernikahan di atas altar di hadapan orang banyak. Ya, dia akhirnya menikah. Biasanya setiap orang akan tersenyum bahagia di hari mereka menikah. Tapi pernikahan Yena ini tidak seindah ekspektasinya. Dia terpaksa menikah dengan lelaki asing yang membuat Yena mengandung. Bahkan Yena merasa bahwa dirinya sangat menjijikan karena telah mengandung anak seorang lelaki asing.

Awalnya, ayah dan ibu Yena marah besar mengetahui fakta ini. Mereka bahkan sempat mengusir Yena dari rumah. Tapi, hubungan ibu dan anak memang tidak pernah terputus. Buktinya, ibu Yena menyesal telah mengusir Yena dan berusaha mencarinya. Setelah dua hari orang tua Yena mencari dirinya, barulah Yena ditemukan di apartemen sahabatnya, Wonyoung.

Tak lama setelah Yena ditemukan, ibunya pun berusaha mencari pria yang telah memghamili anaknya untuk bertanggung jawab. Setelah seminggu mencari pria itu, akhirnya ibunya menemukan pria itu. Ibu Yena menyuruh agar pria itu menikahi Yena yang sedang mengandung anaknya.

Singkat cerita, pesta pernikahan ini dilangsungkan. Pestanya benar-benar mewah. Semua rekan bisnis ayah pria itu diundang untuk menghadiri pernikahan putranya.

Saat ini, Yena dan Jihoon sedang berfoto dengan para tamu undangan. Rasanya kaki Yena benar-benar mau copot. Bayangkan saja, Yena berdiri seharian di atas altar dari pagi sampai sore. Astaga, dia bahkan belum mengisi perutnya sama sekali.

"Sebaiknya kalian kembali ke hotel lebih dulu. Kelihatannya kau lelah." ibu Jihoon menyuruh kami kembali ke kamar hotel. Setidaknya, ada hal yang harus Yena syukiri. Ibu Jihoon sama sekali tidak membencinya.

"Iya. Ayo!" Jihoon menarik tanganku ke mobilnya.

"Ah, sebentar. Aku melupakan sesuatu. Kau lebih baik masuk ke mobil dulu." Jihoon kembali ke gedung dan menyuruh Yena masuk ke mobil terlebih dahulu.

Sebelum Yena sempat menyentuh pintu mobil, suara berat dari ayah Jihoon menghentikan gerakan tangannya.

"Jangan sampai kau mempermalukannya. Dia berasal dari keluarga Park, dan kau yang berasal dari keluarga rendahan harus belajar cara hidup orang terhormat. Belilah baju-baju baru untukmu. Baju gelandangan yang kau bawa itu tidak pantas dipakai oleh istri seorang putra tunggal dari keluarga Park. Kuharap kau mengerti apa yang baru saja kusampaikan." ayah Jihoon segera meninggalkan Yena yang mematung mendengar ucapannya tadi.

"Ya, aku tidak boleh mempermalukannya karena dia berasal dari keluarga Park. Aku harus berpenampilan sempurna karena sekarang, statusku adalah istri dari seorang putra tunggal keluarga Park." -Yena

"Cepat masuk!" Yena tersadar dari lamunannya dan segera masuk ke dalam mobil.

"Ingatlah, aku hanya akan berstatus sebagai suamimu selama kau mengandung anakku. Setelah anak itu lahir, kita akan bercerai dan anak itu akan ikut denganku." ucap Jihoon sambil menjalankan mobilnya.

"Apa? Anak ini akan ikut denganmu?" Yena jelas tidak terima dengan syarat itu. Dia yang mengandungnya, dia juga yang akan membesarkannya.

"Apa kau mau melawanku di persidangan?" Jihoon berkata dengan santai tanpa melihat ke arah Yena. Dia tetap fokus menyetir.

"Kami baru saja menikah, dan aku sudah mendengarkan dua hal buruk yang berasal dari ayahnya dan dia sendiri. Bagaimana aku menjalani ke depannya nanti?" -Yena

•••

Dapet ide dari acara fashion show yang pernah aku tonton. Ngga nyambung banget kan. Tapi entah kenapa idenya muncul tiba-tiba. Yaudahlah, lumayan kan bisa bikin cerita baru.

Readers: work yang satunya belom juga selesai.

Tenang aja. Aku masih bisa nulis dua cerita sekaligus kok. Aku bakal pastiin work aku yang satunya juga aku perhatiin(itupun kalo ada yang baca:v)

Ok, segitu aja.

Him and HerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang