Happy Little Family (END)

514 48 23
                                    

"My little princess, I miss you so much!" Jihoon mengecup setiap inci wajah Jaemi, sampai-sampai Jaemi memekik kesal karenanya.

"Dad! Stop it!"

"Hehe... Sorry. Oh, by the way, daddy ingin memperkenalkan seseorang kepada Jaemi."

"Hm? Siapa itu dad?"

"Yena! Kemarilah!"

"Dia siapa dad?"

"Dia adalah mommy Jaemi. Jaemi harus terbiasa memanggilnya mommy Yena." tidak ada salahnya berbohong sedikit, kan? Lagipula Mina tidak meninggalkan wasiat yang berbunyi: "Tidak ada yang boleh menjadi mommy Jaemi selain aku.", tidak seperti itu, kan?

"Mommy Yena? OH MY GOD! JADI MOMMY YANG SELAMA INI JAEMI CARI-CARI SUDAH PULANG?!" pekik Jaemi dengan girang. Dia segera melihat ke arah Yena dan merentangkan kedua tangannya. Yena menyambut Jaemi dengan senang hati. Dia langsung saja menggendong Jaemi.

"Mommy kemana saja selama ini, huh? Kenapa mommy tega meninggalkan Jaemi dan daddy sendirian?" Jaemi mengerucutkan bibirnya lucu.

"Maafkan mommy, okay? Untuk menebus kesalahan mommy, bagaimana kalau kita berjalan-jalan bersama? Khusus untuk Jaemi, mommy akan menuruti semuanya."

"Okey! Jaemi mau! Eum, Jaemi berpamitan dengan Nana dulu yah, mommy." Jaemi turun dari gendongan Yena dan berlari ke dalam rumah Jaemin untuk berpamintan dengannya.

Yah, Jihoon berhasil menarik Yena untuk bangkit kembali. Yena merelakan Jaesun. Jika itu adalah harga demi melepaskan Jaesun dari penyakit mematikan itu, maka Yena akan menerimanya. Dia akan menjalani kehidupan barunya bersama Jihoon, dan tentu saja Jaemi. Dia sendiri tidak menyangka dengan respon yang Jaemi berikan tadi. Gadis kecil berponi itu terlihat sangat senang dengan kedatangan Yena dan Jihoon secara tiba-tiba di rumah Jaemin. Mereka berdua berencana untuk menghabiskan waktu bertiga hari ini.

"Jaemi sangat menggemaskan."

"Oh jelas, siapa dulu ayahnya?" ini adalah sisi manis Jihoon yang baru Yena ketahui ketika mereka kembali ke Korea.

"Ya ya, terserahmu saja."

"Ngomong-ngomong, apa Sejeong noona tidak mau tinggal di Korea saja?"

"Entahlah. Sejeong eonnie bilang kepadaku bahwa dia akan pulang ke Korea ketika sudah mendapat pasangan."

"Jadi Sejeong noona belum menikah?!" Jihoon tergelak, tampak kaget dengan fakta tersebut.

"Maksudku, Sejeong noona cantik bukan? Apa tidak ada yang tertarik kepadanya?"

"Banyak sekali dokter lelaki yang tertarik kepadanya, tapi Sejeong eonnie terlalu bar- bar di depan mereka. Mungkin mereka takut dengan Sejeong eonnie?" tawa Jihoon meledak. Kalimat Yena barusan memang masuk akal.

"Astaga, aku tidak berpikir sampai sejauh itu."

"Kita mau kemana hari ini?"

"Em, terserahmu saja. Aku ikut denganmu."

"Sudah dua tahun aku tidak melihat Korea, bagaimana mungkin aku tahu tempat yang menyenangkan untuk dikunjungi?"

"Ah, benar juga. Baiklah, kita pergi ke Lotte World saja ya?"

"Boleh juga."

"Yena, aku mau menguacapkan sesuatu."

"Apa?"

"Mendekatlah." Jihoon menarik tangan Yena untuk bediri di dekatnya. Jihoon mendekatkan bibirnya ke telinga Yena dan membisikkan sesuatu yang sukses membuat pipi Yena memerah.

Him and HerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang