I Found You

425 46 13
                                    

"Halo?"

"Jihoon?"

Jihoon terdiam sejenak, mencoba mengingat suara yang sepertinya familiar di telinganya.

"Noona?" Jihoon bertanya tak pasti. Bisa saja kan ada seseorang yang memiliki suara mirip dengan Sejeong noona-nya itu. Maka dari itu, Jihoon tidak mau terlalu berharap. Tapi tak bisa dipungkiri bahwa Jihoon akan sangat senang jika itu benar-benar Sejeong. Dia pasti akan segera membeli tiket untuk terbang ke Paris malam ini.

"Iya, ini noona. Apa kabar, Jihoon?"

"Jadi ini benar noona?! Astaga, noona kemana saja selama ini?! Kenapa aku tidak bisa menghubungi noona?!"

"Maaf Jihoon, noona disuruh oleh istrimu agar aku mengganti nomorku. Tapi untunglah kau tidak mengganti nomormu. Kalau tidak, aku tidak bisa menyampaikan-- OH IYA! Oh astaga, aku hampir lupa menyampaikan ini."

"Jadi dugaanku benar. Yena yang menyuruh Sejeong noona untuk memutus kontak denganku." -Jihoon

"Menyampaikan apa noona?"

"Datanglah ke rumah sakit xxx di Paris secepatnya. Yena membutuhkanmu, Jihoon. Anak kalian sedang berjuang melawan penyakitnya disini."

"Anak kami? Jadi benar kalau Yena tidak keguguran?! Noona! Kenapa kau tidak mmeberitahuku? Dan apa maksudnya anak kami sedang sakit? Di sakit apa?"

"Akan kujelaskan ketika kau sampai di rumah sakit ini. Kuharap kau tidak menyerah begitu saja untuk menemukan Yena. Kau masih ingat janjimu kan, Jihoon?"

"Tentu saja aku ingat, tapi-- noona! Aish, kenapa dia langsung menutup telfonnya?! Ah, bagaimana ini?! Jaemi tidak akan bisa kuajak ke Paris bersamaku. Tapi aku ingin mencari Yena! Aish, rasanya sangat sulit mmepercayai orang lain sekarang."

"Dad! Jaemi dan Nana mau es krim?" tiba- tiba saja Jaemi menghampiri Jihoon dan menarik-narik ujung celana Jihoon. Jaemi tidak tahu saja jika daddy-nya sedang pusing memikirkan sesuatu sekarang.

"Hm? Es krim?"

"Iya dad! Ayo kita beli sekarang!" Jaemi merengek dan menunjukan wajah imutnya kepada Jihoon. Akhirnya Jihoon hanya bisa mengangguk dan menuruti permintaan putri kecilnya.

"Jaemi dan Nana mau rasa apa?"

"Aku mau rasa stroberi!" teriak Nana dengan semangat. Jaemi sendiri masih sibuk melihat gambar es krim untuk menentukan pilihannya.

"Em, Jaemi mau rasa coklat saja dad." akhirnya Jaemi menentukan pilihannya setelah lima menit melihat-lihat gambar es krim yang menurutnya menarik itu.

"Oke. Kalian tunggu disana yah." Jihoon menunjuk meja yang tak jauh dari tempat nya berdiri.

"Okei dad! Ayo Nana!" Jaemi menarik tangan Jaemin dengan semangat. Jihoon terkekeh pelan melihat interaksi putri kecilnya dan sahabat baiknya. Mungkin Jihoon akan berpikir untuk menjodohkan mereka.

"Tuan, ini pesanan anda."

"Ah, terima kasih." Jihoon berjalan ke arah meja yang ditempati oleh dua orang anak kecil sambil membawa dua cup es krim dengan rasa yang berbeda.

"Ini untuk Nana, dan ini untuk Jaemi." Jaemi dan Jaemin berbinar melihat dua cup es krim yang berada tepat di depan mereka. Mereka berdua langsung mengambil sendok kecil dan memakan es krimnya.

"Uncle." Jihoon menoleh ke arah Jaemin yang memanggilnya.

"Ada apa?"

"Eum, boleh tidak kalau besok Jaemi menginap di rumahku? Nanti akan ada Jeno dan Jina juga kok. Boleh ya? Nanti kalau Jaemi tidak ikut, aku tidak akan punya teman main karena Jeno hanya akan bermain dengan Jina." Jaemin membuat wajah memelasnya. Jaemi yang menyadari hal itu juga mengikuti Jaemin dan mulai mengeluarkan jurus ampuh untuk membujuk daddy-nya.

Him and HerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang