"Kau yakin kita harus datang ke pernikahan Sejeong noona?" tanya Jihoon kepada Yena yang masih sibuk mengepak koper mereka.
"Aish, mau berapa kali kau bertanya? Kau harus datang! Ini adalah pernikahan Sejeong eonnie!" balas Yena tanpa melihat ke arah Jihoon. Dia masih sibuk mengepak koper yang akan dibawa mereka ke Paris untuk menginap beberapa hari.
Ya, Sejeong akhirnya menemukan seorang lelaki yang bisa memahami sifatnya itu dan mencintainya dengan tulus. Tapi...
"Masalahnya calon suami Sejeong noona adalah Kang Daniel."
"Hm? Lalu apa masalahnya?"
"Kau tidak tahu?"
"Tidak tahu apa?"
"Calon suami Sejeong noona adalah pemilik agensi Konnect Entertaiment, sekaligus kakak dari Mina." tunggu dulu, berikan Yena waktu untuk memproses semua perkataan Jihoon barusan.
"Hah?! Kau serius?!"
"Ckck, aku tidak mungkin menolak untuk datang ke pernikahan noona kalau tidak ada alasan yang kuat."
"Astaga, ini cukup rumit. Apa dia mengenalmu?" Jihoon memandang Yena datar. Mungkin informasi yang diterima Yena barusan membuat otaknya berjalan sedikit lambat.
"Aku pernah menjadi suami adiknya, kau lupa?"
"Ah benar! Kalau begitu, apa dia mengenalku?"
"Entahlah."
"Kalau nanti kita bertemu dengannya, apa susasananya berubah menjadi canggung?"
"Kuharap dia pernah mengalami kecelakaan, lalu terkena amnesia. Maka dengn begitu, dia tidak akan--" belum sempat Jihoon menyelesaikan kalimatnya, Yena sudah lebih dulu melayangkan bantal di dekatnya ke wajah tampan Jihoon itu.
"Kau berharap calon suami eonnie kecelakaan?!"
"E-eh, bukan begitu maksudku." Jihoon menampilkan cengiran khas-nya dan menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.
"Ah sudahlah, intinya aku akan tetap datang ke pernikahan eonnie."
"Lalu bagaimana denganku? Jika dia mengenaliku bagaimana?"
"Itu urusanmu. Yang penting adalah dia tidak mengenalku." Yena mengedikkan bahunya dan naik ke atas kasur mereka.
"Yena~~ kau jahat!" Jihoon merengek kecil kepada Yena. Memikirkan apa yang terjadi nanti saja sudah membuatnya pusing.
"Sudahlah, kita tidur saja ok? Aku akan membantumu sebisaku jika nanti kau dan dia bertemu." Yena berbaring di sebelah Jihoon dan menepuk-nepuk punggung Jihoon pelan. Bayi besarnya yang satu itu memang sangat suka ditepuk punggungnya oleh Yena.
"Kiss sebelum tidur?"
"Sejak kapan ada kiss sebelum tidur? Aku hanya tau morning kiss. Sudahlah, ayo tidur."
"Hmph... Jahat!"
"Haha... Iya-iya." Yena mendekatkan wajahnya perlahan dan,
Cup!
Jihoon tersenyum dengan sangat manis.
"Ututu... Bayi besarku manja sekali ya. Ayo kita tidur. Besok kita harus mengantar Jaemi ke tempat Nana dulu. Good night my big baby."
"Good night too, my princess."
"Damn, they are so sweet!" -author jones yang iri sama mereka. *abaikan
***
"Jaemi, ayo bangun sayang. Katanya mau ke rumah Nana."
"Hmm... mommy? Morning mom."
KAMU SEDANG MEMBACA
Him and Her
FanfictionPernikahan mereka terjadi karena sebuah kesalahan fatal yang membuat adanya nyawa lain dalam perut Yena. Jihoon tentu saja harus bertanggung jawab akan hal itu, bukan? Bagaimana nantinya kehidupan rumah tangga mereka?