+JUNGKOOK POV
" Tak! Jangan! "
" Alaa Jungkook.."
Aku menolaknya kembali untuk baring di katil. Tapi masih dia bangun.
" Doktor dah kata kau kena rest."
" Saya ok~"
" No means no! "
Seoyeon menjeling aku lalu kembali berdiri di hadapan aku.
" Seoyeon, doktor kata kau dah 5 weeks pregnant. And he told me that you have to rest. Rest! Not stress! "
" Baru 5 minggu. Awak nak risau sangat dah kenapa? Bukan baby bump nampak besar sangat pun."
Aku mengurut dahi dan memandang ke tempat lain. Lidah menolak pipi dalam sebelum aku melihatnya semula.
" Kau ni memang degil an? Nasib aku pernah baca majalah ibu-ibu mengandung."
" Biar—jap, kenapa... awak baca majalah tu, Jungkook? "
Dapat aku lihat dia cuba tahan ketawanya. Aku mengeluh panjang melihatnya macam tu.
" Erm.. aku..aku—masa tu Jimin bawak. Aku baca.. jelah."
Kepala menjadi tempat aku garu. Aku cuba lari dari menatap wajahnya.
" So, the sensitive things.. one of the syndroms. Right? Sebab tulah emosi kau macam main poligami."
" Bukan monopoli ke? Ah lupakan , apapun saya tetap nak turun bawah! "
Baru saja dia nak lari dari aku, laju tangan aku naik memegang bahunya.
" Kau tunggu sini. "
" Tapi—"
Sebelum sempat dia menghabiskan percakapannya, dia berlari ke tandas tanpa menghiraukan aku.Aku segera mengikutinya dari belakang.
Morning sickness
Belakangnya aku usap. Selesai sahaja, dia menutup pili air dan memandang aku.
" Muka kau pucat. Stay dalam bilik."
Dia akur dan berjalan keluar dari tandas. Perlahan-lahan dia menghempaskan badan kecilnya ke atas katil lalu menarik selimut.
" Aku suruh Rose hantarkan breakfast."
Aku berjalan ke pintu dan menuruni anak tangga. Nampak saja Rose sedang bersembang dengan Jungwoo, terus aku panggilnya.
" Rose, hantarkan makanan ke bilik. Seoyeon ada dekat sana. Kalau dia nak turun, jangan bagi."
" Baik Tuan Jeon."
Dia tunduk ke arah aku dan pergi ke dapur, mengambil makanan.
+END JUNGKOOK POV
Jungkook berjalan ke meja makanan. Kerusi ditarik ke belakang lalu pinggulnya direbahkan.
Jungwoo dipandang lalu diusap kepalanya.
" Bibir dia ikut bibir Seoyeon."
Bisik hati Jungkook. Terlalu leka melihat wajah anaknya, sampai dia tak sedar yang dia dah tersenyum.
" Appa, Jungwoo nak candy! "
Jari telunjuknya menuding ke arah balang kaca yang berada di antara balang-balang di dapur.
" Nak appa tolong ambilkan? "
Laju Jungwoo menggeleng.
" Takpe Jungwoo boleh ambil sendiri."
" Arraseo."
Jungwoo turun dari kerusi dan berlari ke kaunter dapur. Kakinya dijinjatkan, cuba mengambil balang yang berada agak tinggi.
" Sikit lagi! "
Ujar Jungwoo sambil jarinya terkial-kial di udara.
Prang!
Jungkook segera mengangkat mukanya, terkejut mendengar bunyi yang kuat dari dapur. Kakinya berjalan laju ke arah tempat tersebut.
" A-appa.. Jungwoo—"
" Gwenchana..chakkaman."
Jungkook melihat sekeliling Jungwoo, penuh dengan kaca akibat balang candy terjatuh bersama balang kaca yang lain.
Perlahan-lahan kaki Jungkook melangkah ke arah Jungwoo yang sedang menangis. Beberapa orang maid juga datang melihat kejadian itu. Membuntang mata mereka.
Melintasi beberapa serpihan kaca, segera dia mendukung Jungwoo dan berjalan jauh dari kaca-kaca halus itu.
+SEOYEON POV
" Gomawo Rose-ah. "
Dia mengangguk seraya wajahnya tersenyum manis memandang aku.
Prang!
Aku segera berdiri dan berlari keluar dari bilik. Rose yang menghalang, aku endahkan. Satu persatu anak tangga dituruni.
Sehinggalah tangga terakhir, mata aku membulat. Jantung aku berdegup laju memandang keadaan di bawah.
Jungkook sedang mendukung Jungwoo yang menangis, tak jauh dari situ pula, kaca bertaburan di lantai.
Tapi tu tidak menarik perhatian aku lebih dari kaki Jungkook.
" J-jungkook... kaki awak."
Aku tuding ke arah kakinya yang berdarah. Lantai juga seperti diseret oleh darah yang agak banyak.
+END SEOYEON POV
The Cold Love will be continue...
YOU ARE READING
The Cold Love | jjk
Fanfiction🔖 Kang Seo Yeon,seorang gadis polos yang bertemu dengan seorang lelaki dingin,Jeon Jungkook iaitu CEO Jeon's Holding. Perjumpaan yang telah ditetapkan sebagai permulaan hidup masing-masing. Kelab malam, tempat pertama kali gadis kecil itu menjejakk...