Chapter 15: Rahasia Ayato 🔞

2K 40 3
                                    

[Warning! Chapter ini berisi konten yg 'sangat' dewasa dan tidak pantas dibaca oleh anak dibawah umur, bijaklah dalam menyikapi bacaan anda, terima kasih:']




Ti titit.. Ti titit... Ti titit... 📟

Bug

"Aahh.." Aku jatuh dari kasurku.. Aduh... Aku meringis sembari menggosok bokongku yg membentur lantai. "Dasar Fumito..." Umpatku.

Tes~ 💧

"Eh?" Aku membuka mataku perlahan, kulihat sepasang kaki pucat kebiruan yg basah kuyup berada tepat di depan mataku. Aku mendongak dan menyadari bahwa itu kaki Liya, aku sumringah dan baru saja akan berdiri dan memeluknya namun ia mundur.

"Sssttt.." Ia menempelkan jari telunjuknya ke bibirku. "Nanti temanmu bangun..." Lanjutnya lagi. Aku menoleh ke arah kasurku, si ketua kelas itu tidur seenaknya dengan kaki yg mengangkang lebar memenuhi kasur, dia bahkan menendangku hingga jatuh, ck.

"Hm iya.  Liya... Aku sangat senang bisa melihatmu lagi... Aku tidak peduli jika wujudmu yg sekarang sedang basah atau apa tapi bolehkah aku memelukmu?" Bujukku dengan mata puppy Eyes-ku.

Liya terkekeh dan menggeleng. "Tidak usah, energi burukku bisa membuatmu kedinginan dan sakit. Aku sudah janji, jadi aku akan datang..." Jawabnya tersenyum simpul.

Aah melihat senyumnya di pagi hari benar-benar membuatku bersemangat. Ia menoleh ke pintu kamarku yg terbuka lebar. "Reiji, apa ayahmu belum pulang?" Tanyanya sedikit gemetar.

"Ah jangan takut Liya... Dia belum pulang, ini masih jam 6 pagi, aku rasa dia masih... Oh tidak! Dia harus bekerja.." Sialnya aku lupa soal itu, mungkin tante Alice juga tidak tau hal ini, aku harus segera menelponnya. "Sebentar yah Liya... Jangan kemana-mana." Ucapku.

Liya hanya mangguk dan bersandar di jendelaku sembari memperhatikanku.

Tit tit tit

Duh... Diangkat dong tante... Bisa gawat kalo ayah bolos kerja hari ini.

"Hallo Reiji?"

Ah akhirnya. "Tante! Apa ayah sudah bangun?" Ucapku cepat.

"......"

"Tante Alice? Kenapa diam saja?!"

"Eh I-iya.. Iya dia sudah bangun.."

"Syukurlah... Dia harus berangkat kerja, biasanya jam segini dia sudah pergi."

"Ooh itu.. Mm.. Di-dia bilang.. Dia sudah.. Izin dengan sekretarisnya untuk tidak masuk hari ini, ka-katanya mau istirahat sehari penuh.."

"Hah? Istirahat? La-lalu... Mana ayah?"

"Dia sedang mandi.. Ehm Reiji, nanti tante kabari lagi yah.. Dah."

"Eh tunggu! Jam berapa ayah pul..."

Tit tit tit

Call is ended.

Aneh sekali, kenapa tante Alice terdengar sangat gugup dan sepetinya dia sedang menyembunyikan sesuatu. Dan tumben sekali ayah bolos kerja. Apa mereka sedang nganu? Aah.. Sudahlah. Itu urusan mereka.

"Ada apa Rei?" Tegur Liya.

"Ooh, i-ini.. Tante Alice bilang ayah izin untuk tidak kerja hari ini... Tumben sekali..." Jawabku sembari menggaruk tengkukku yg tidak gatal.

"Hm.. Mungkin dia butuh istirahat, jadi CEO perusahaan game ternama bukankah sangat menyibukkan?"

"Iya, kau benar..." Aku tak mau ambil pusing. Mungkin ayah akan pulang sebentar lagi. "Eh.. Aku membasuh wajahku dulu, hehe.." Ucapku, ya karna aku baru bangun tidur. Liya hanya terkekeh dan mengangguk.

Girlfriends In Two Worlds! [NC18+] (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang