[Warning! Chapter ini berisi unsur yg 'sangat' dewasa, bijaklah dalam menyikapi bacaan anda. Terima kasih:']
•
•
•
•Ayato POV
"Jadi kemana anak itu?" Tanya Alice yg baru saja tiba dari bandara.
"Yah, dia bilang akan pulang telat karna langsung ke rumah temannya utk mengerjakan tugas." Jawabku sembari meletakkan ponselku.
Alice mempoutkan mulutnya dan terlihat murung. "Sudah hampir seminggu aku jauh dari kalian, dan aku sangat merindukanmu dan juga Reiji.. Padahal aku ingin sekali memeluknya.."
Aku menghela nafas dan menyibakkan rambutnya. "Maaf yah, aku juga tidak tau.. Seperti kebiasaannya, dia sering pulang telat."
Alice tersenyum simpul. "Hm, kau pasti kesepian.." Ucapnya.
Aku menggaruk tengkukku yg tidak gatal dan tersenyum rengkuh. Aku melirik Luo Yi yg asik memperhatikan kami. "Ehm, tidak juga sih.."
Alice hanya menurun alisnya dan mempoutkan mulutnya lagi.
"Ma-maksudku.. Ya, iya aku sangat kesepian saat Reiji dan kau tidak ada.. Aah aku sangat merindukanmu, nona Alice." Aku memeluknya.
Ia kembali tersenyum dan memelukku lebih erat. "Aku juga! Sangat sangat merindukanmu, pak Ayato sayang!"
Aku mendengar kekehan yg tertahan. Itu Luo Yi yg menutup mulutnya dgn tangan. Hahh... Aku tau Alice sangat lucu dan kekanak-kanakan, ini salah satu perbedaannya diantara mendiang istriku. Dulu, Olivia-ku kebalikanya dari Alice.. Dia sangat dewasa, feminim dan sangat perhatian, justru aku yg suka bersikap seperti anak kecil dan selalu membuatnya geram, aku ceroboh dan pesimis tapi dia terus memberiku semangat dan saran. Dia tidak pernah bosan dan lelah menghadapi aku yg payah ini. Hanya 1 kekurangannya, Olivia-ku agak pemalas. Tapi tidak apa, aku bisa melengkapi kekurangannya.
Tapi sekarang, aku telah berubah drastis semenjak kematiannya.. Aku berusaha bersikap seperti dia dan menjaga Reiji, aku harus bersikap dewasa dan tidak boleh ceroboh, aku tidak boleh pesimis dan mudah putus asa, aku harus memberikan contoh yg bagus utk anakku. Tapi Reiji, malah menganggapku over-protektif dan sebagainya.. Aku hanya ingin melindunginya karna aku sudah berjanji pada Olivia dan aku juga tidak mau kehilangan orang yg ku sayangi lebih dari diriku sendiri, sekali lagi.
Kepribadianku yg dulu, sepertinya juga ada pada diri Alice... Dia orang yg menyenangkan dan suka jadi pusat perhatian, sayangnya dia orang yg lumayan cerewet dan suka membuat masalah dgn orang yg dianggap menghinanya, dia tidak suka menunggu.. Jika terlalu lama menunggu maka dia akan menggerutu dan terus mengeluh dgn siapapun yg ada di dekatnya, itu sebabnya kadang beberapa orang menjauhinya jika melihatnya sedang merengut. Alice itu sangat pekerja keras, dan juga pilih-pilih soal pasangan sampai temannya sendiri heran dgnnya. Ada banyak pria yg mendekatinya tapi Alice selalu menolak, dia bilang mereka hanya menyukai penampilannya dan akan mencampakkannya setelah mendapatkan apa yg mereka mau?
Dan aku juga tidak tau kenapa dia bisa terpikat olehku? Padahal dia pasti sudah bertemu dan sempat dekat dgn banyak pria yg lebih tampan dan kaya dariku? Lalu... Kenapa juga aku bisa jatuh cinta padanya hanya karna dia punya kemiripan dgn Olivia-ku? Kepribadian mereka jelas berbeda tapi dia berhasil mendapatkan hatiku. Dan sekarang, aku sangat mencintainya seperti aku mencintai Olivia.
"Hey? Kau melamun?"
Aku tersentak dan mengerjakan mataku. "Eh? Ti-tidak.. Aku hanya, sedikit lelah..." Ucapku dan merenggangkan tangan ke atas.
Alice dan Luo Yi hanya menatapku heran. "Baiklah, kau harus istirahat.. Mau aku masakan sesuatu?" Ucapnya tersenyum simpul.
"Ah tidak usah, harusnya kau yg istirahat karna kau baru saja sampai di Tokyo. Lagipula ini rumahku, jadi aku yg akan masak.." Aku hendak berdiri namun Alice memegang tanganku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Girlfriends In Two Worlds! [NC18+] (ON GOING)
Любовные романы‼️[Sequel of 'My Boyfriend is a Ghost?']‼️ "Konnichiwa~! Aku Reiji, seorang anak indigo yg lahir dari pernikahan manusia dan mantan hantu. Ya, ayahku dulunya seorang hantu yg berhasil hidup untuk kedua kalinya, raga yg sekarang ia gunakan adalah rag...