Chapter 7: Logo 🔞

2.4K 51 1
                                    

[Warning! Chapter ini berisi unsur yg 'sedikit' dewasa dan tidak pantas dibaca oleh anak dibawah umur, bijaklah dalam menyikapi bacaan anda, terima kasih:']



"Lidahmu... Ulurkan lidahmu.."

"Hah?! Li-liya.. Apa yg ingin kau lakukan?!" Ucapku benar-benar gugup.

Liya menatapku tajam. "Lakukan saja.. Aku ingin mendapatkan energiku." Ucapnya serius.

Aku melirik Ren masih sibuk memainkan ponselnya dan membelakangiku. "Kalo kau tidak mau yasudah.. Sebaiknya kalian pulang saja, hari sudah semakin sore.." Liya melepaskan tanganku dan mundur.

"Eh tu-tunggu!" Teriakku.

"Hm?" Sahut Ren.

"A-aku.. Bicara sama Liya, hehe.." Ucapku tersenyum rengkuh. Ren mendegus dan melanjutkan kegiatannya.

"Liya tunggu! Baik, baiklah... Aku akan lakukan apapun untuk memberikanmu energi." Bisikku sedikit penekanan.

Liya berbalik dan menatapku, ia menunduk lalu mendekatiku. "Aku tidak mau memaksamu Reiji... Aku ingin menampakkan diri dan menunjukkan pada Ren bahwa aku ada, tapi saat ini aku tidak punya cukup energi.." Ucapnya menunduk.

Aku meraih pinggangnya dan mendekatkan tubuhnya padaku seperti yg tadi ia lakukan. "Kalo begitu cepatlah... Apa yg harus ku lakukan?"

Ia tersentak dengan pipi yg memerah. "A-aku sedikit malu untuk melakukan ini... Bisakah kalian kembali besok saja... Aku akan menghemat energiku dan kita tidak perlu melakukan ini.." Ucapnya.

Aku mengangkat pahanya dan lebih menempelkan tubuhnya padaku, seperti sebelumnya. "Re-Rei... Apa harus sekarang...?!" Ucapnya.

Aku juga sama gugupnya, tapi aku tidak mau Ren mengejekku dan marah soal ucapanku. "Aku tidak punya pilihan lain, Liya.. Aku mohon lakukan saja.."

"Baiklah..." Perlahan ia melingkarkan tangannya dileherku. "Ulurkan lidahmu... Dan.. Sebaiknya kau memejamkan mata.." Ucapnya pelan.

Aku mengangguk dan memejamkan mataku. Aku merasakan Liya mengelus rambutku dibelakang. Perlahan aku menjulurkan lidahku, sedikit, hanya sedikit.

"Lagi.. Keluarkan.." Ucap Liya.

Ahh ya ampun, apa yg ingin ia lakukan. Baiklah, aku semakin menjulurkan lidahku sepenuhnya. "Mmmphhh?!" Aku benar-benar tersentak saat Liya langsung mengulum lidahku, ia menariknya masuk dan melumat bibirku. Aku rapatkan mataku, sensasi apa ini... Sangat berbeda... Tubuhku terasa sangat dingin dan lebih enteng. Tapi aku tidak kedinginan.

"Shmmphh-," Liya sangat agresif. Aku mendengar lenguhan kecil darinya, sangat imut.

"Balas.. Kau harus membalas atau ini akan sia-sia... Aku tak merasakan energi apapun yg masuk." Ucapnya melepas tautannya.

Aku hanya bisa mematung, aku benar-benar tegang. Caranya.. Aku tidak pernah melakukan ciuman semacam ini. Aku mengangguk gugup. Liya terlihat terengah. "Keluarkan lidahmu.." Ucapnya lagi. Aishh.. Tolong... Aku tidak mengerti caranya (╥_╥)

Aku merapatkan mataku lagi dan mengulurkan lidahku. Lagi-lagi tersentak saat Liya langsung melahapnya dengan intens. Ck. Balas, aku harus membalasnya. Ragu-ragu aku sedikit memeluk tubuhnya dan melakukan hal yg sama, aku mengecup dan melumat bibirnya yg sangat lembut. Liya menggigit bibirku, membuatku membuka mulutku dan menarik lidahku. Ahh baiklah, a-aku rasa aku mulai mengerti.

Mataku benar-benar ku rapatkan. Ciuman ini sangat basah. Jantungku berdegup kencang, aku harap Liya tak bisa merasakannya. Ia menggerakan kepalanya dan terus mengemut lidahku dan melumat bibirku. Aku berusaha melakukan hal yg sama padanya. Sshhh sensasi ini benar-benar berbeda. Kami saling bersilat lidah dan mengecup bibir masing-masing.

Girlfriends In Two Worlds! [NC18+] (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang