Chapter 13: Playing with Toys 🔞

2.1K 35 2
                                    

[Warning! Chapter ini berisi unsur yg 'sangat' dewasa dan tidak pantas dibaca oleh anak dibawah umur, bijaklah dalam menyikapi bacaan anda, terima kasih]




"Reiji... Akhirnya kau datang pagi lagi." Tegur Fumito. Seperti biasa dia sedang membersihkan kelas, sendirian. Ren juga belum datang.

"Mm.. Kau tidak takut sendirian di kelas?" Ucapku sembari meletakkan tasku dibangkuku.

"Aku sudah biasa." Jawabnya masih fokus menghapus papan tulis.

"Apa kau tidak takut dengan hantu?" Aku sengaja menakut-nakutinya sembari terkekeh.

Ia menatapku sejenak dan tersenyum. "Apa kau sudah membaca salah satu bukuku?" Tanyanya balik.

"Yah... Baru satu." Jawabku.

"Pantas daritadi kau bicara soal hantu... Ckckck." Ucapnya menggelengkan kepala dan melanjutkan acara ngapusnya. Fumito selalu bisa menebak apapun.

Aku bersandar di meja sembari memperhatikan kelas.. Udaranya terasa sejuk pagi ini, ditambah harumnya wangi lantai yg sudah di pel membuatnya menenangkan. Aku suka kesunyian seperti ini, pantas kelas tak pernah kotor.. Ada ketua kelas yg rajin mengurus kelasnya walaupun ini bukan hari piketnya. Apa dia tidak pernah tidak masuk? Atau tidak membersihkan kelas sehari saja? Dia memang aneh.

Namun aku teringat sesuatu, dari kemarin aku ingin menanyakan ini. "Ehm... Fumito, aku ingin bertanya.." Ucapku ragu.

"Hm?" Jawabnya sembari sibuk menata meja guru.

"Apa kau dan Ren... Sudah.. Pacaran?" Ucapku.

Ia terdiam, ia menatapku sejenak dan tersenyum. "Belum... Tapi sepertinya sedikit lagi."

Lalu kenapa mereka berciuman mesra sekali? Aku bingung. "Benarkah? Fumito... Jika kau sudah jadian setidaknya kasih tau aku, tidak ada gunanya disembunyikan dariku."

"Belum Reiji... Sungguh.. Jika itu terjadi aku pasti langsung menelponmu." Jawabnya terkekeh.

Aku menunduk. "Yah, baiklah."

Tak lama kemudian aku mendengar langkah kaki yg menggema, karna saat ini gedung ini masih sepi jadi suara apapun pasti terdengar dari kelas ini. Dan benar saja, itu Ren. Seperti biasa dia menenteng tasnya dengan gaya khasnya dan tersenyum padaku. "Selamat pagi.. Sepertinya kau mulai datang awal lagi yah." Ucap Ren dan duduk dibangkunya.

Aku hanya mengangguk. "Oi Fumito, Ohayoo!" Tegur Ren.

"Ng? Ah ya.. Selamat pagi Ren." Jawabnya yg tadi masih fokus mengelap.

Seperti biasa, jika sedang bosan Ren akan menaikkan kedua kakinya ke atas meja dan memainkan ponselnya. Dasar Ren...

Oh iya, tiba-tiba aku teringat dengan Yui. "Ehm Fumito... Ren.. Ada sesuatu yg ingin ku sampaikan.." Tegurku.

"Ya, katakan saja.." Sahut Fumito yg masih sibuk beberesan. Sedangkan Ren menghentikkan kegiatannya dan menatapku.

"Ehm... Begini, sebenarnya aku ingin kasih tau kalian kemarin, tapi aku lupa.. Aku punya teman perempuan dari masa kecilku, namanya Yui. Dia datang jauh dari kota asalku untuk menemuiku disini... Dan besok dia akan pulang... Aku sudah berjanji untuk mengajaknya jalan-jalan sebelum dia pulang, apa kalian bisa ikut dan berkenalan dengannya? Aku yakin dia pasti akan sangat senang.." Jelasku panjang lebar.

"Yui... Namanya yg bagus. Apa dia cantik?" Tanya Ren.

"Ehm ya.. Lumayan." Jawabku.

"Bisa, aku akan senang bertemu dengannya... Kapan kalian akan jalan-jalan?" Sahut Fumito.

Girlfriends In Two Worlds! [NC18+] (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang