🌻Kesederhanaan🌻

793 118 39
                                    

"Kadang dengan hal hal yang kelihatannya biasa bisa membawa kebahagiaan yang luar biasa."
-Karrel Seano, Kania Salsabila.

"Ayo pulang," ujar lelaki yang memiliki postur tubuh tinggi itu pada Kania.

"Lo udah jadi abang gojek sekarang?" tanya Kania pada Karrel yang sedari tadi membuntutinya.

"Gojek khusus buat lo," balas Karrel dengan tenang sambil memasukkan tangannya ke dalam saku jaket jeans nya itu.

"Serah, tapi gue gamau." tolak Kania mentah mentah kemudian beranjak meninggalkan Karrel.

Karrel yang memiliki langkah panjang dengan cepat bisa menggapai Kania dan langsung menarik gadis itu agar masuk ke dalam mobilnya.

"Cepat! Gausah banyak gaya ada yang perlu gue omongin!" Karrel mendorong Kania agar masuk ke dalam mobilnya, Begitu juga dengan Karrel ia masuk dan duduk tepat di kursi pengemudi.

"Apa apaansih lo Karrel Kampreto!" Kania yang sudah sangat gondok sedari tadi mengeluarkan unek uneknya. "Dasar cowok gila!" tambah Kania lagi seraya menyilangkan kedua tangannya di dada.

Namun Karrel tak menggubris perkataan Kania barusan, ia lebih memilih diam dan menjalankan mobilnya itu.

Tak butuh berlama lama, akhirnya mereka sudah sampai di bangunan yang menjulang tinggi itu, apa lagi selain Goldyan Apartemen.

Karrel dan Kania turun dari mobil tersebut, Kania yang memutuskan beranjak masuk langsung di tahan oleh Karrel.

"Ikut gue ke taman," ucap Karrel, namun Kania masih diam di tempat ia berdiri. "Sekarang!" ujar Karrel lagi dengan mata elangnya.

Kania memutar bola matanya malas dan mengikuti saja perintah lelaki itu. "Ck, dasar ga tau di untung!" Kania mengumpat dalam hatinya.

Karrel yang berjalan duluan dan meninggalkan Kania pergi mencari sesuatu yang membuat Kania menyengritkan kedua alisnya pertanda ia bingung.

Kania tak ambil pusing, ia duduk di bangku taman seraya menunggu apa maksud dan tujuan Karrel dari ini semua.

"Meow, meow," Karrel datang membawa seekor kucing yang sedari tadi mengeong.

Kania terkejut dan heran " Mau lo apain tuh kucing? Mau lo pacarin? Atau lo nikahin?" tanya Kania seraya memandang kucing tersebut.

"Otak lo tuh yang rese!" jawab Karrel sembari membawa kucing tersebut dan duduk di samping Kania.

"Ini kucing yang kemarin hampir kita tabrak,"

"Kita? Lo aja kali gue engga!" Kania menjawab perkataan Karrel dengan jutek.

"Ya elah, galak bener."

"APA LO BILANG?" tanya Kania. Kali ini suaranya meningggi.

Karrel menarik nafasnya gusar " Nih, namain kucingnya" Ucap Karrel seraya mengelus elus bulu kucing yang indah itu. "Meow meow." Sepertinya kucing tersebut senang dengan perlakuan Karrel barusan.

"Ck, tampang aja preman tapi hati Hello Kitty!"

"Oke mulai sekarang namanya adalah Kitty"

Kania yang mendengar ucapan Karrel barusan membulatkan matanya tak percaya.

"Lo gila atau gimana sih? Kalau tau ngapain nanya?"

"Kan lo yang bilang namanya Kitty." ujar Karrel dengan wajah polosnya.

"Salah apa gue harus ketemu sama orang kaya lo!" keluh Kania.

Karrel yang melihat Kania kesal hanya terkekeh kecil dan menggeleng gelengkan kepalanya.

Unknown [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang