"Saya baru menjumpai seseorang seperti kamu, anak orang kaya, tetapi penampilan sederhana."
-Pak Mail.SMA HARAPAN JAYA
Kringgg!!!!!!!
Pagi itu, Suara bel telah berbunyi, Menandakan seluruh murid harus masuk ke kelasnya masing masing agar pembelajaran dimulai seperti biasanya.
Pak Mail masuk ke dalam kelas 12 IPA 1. Tepat di kelas yang di huni oleh Kania dan teman temannya.
"Selamat pagi." sapa Pak Mail sembari tersenyum
"PAGI PAK." Seluruh murid serempak menjawab sapaan Pak Mail itu.
"Baik,kita mulai pembelajaran hari ini." Pak Mail yang hendak ingin menulis sesuatu di papan tulis tiba tiba menoleh ke arah pintu kelas karena ada yang mengetuk.
Tok
Tok
Tok"PAGI PAK, HORAS." sapa murid laki laki itu sembari mengenggam kantong kresek putih yang ada di tangannya.
"Iya, pagi, ada perlu apa?" tanya Pak Mail menyipitkan matanya untuk melihat lebih jelas murid yang datang barusan. Namanya juga guru yang sudah tua. Wajar saja apabila pengelihatan sudah mulai berkurang.
"Bapak ga ada niatan kah untuk mengajak saya masuk dulu?" Murid laki laki itu bertanya balik kepada pak Mail, Seluruh murid tertawa terbahak bahak, Logat murid laki laki itu sangat unik, siapa sebenarnya dia? Mengapa ia berani berkata seperti itu pada Pak Mail yang notabene guru sejarah ter-killer.
"Yasudah kamu masuk." ujar Pak Mail mempersilahkan.
Murid laki laki itu pun memasuki kelas,ia berhenti sembari menyalam tangan Pak Mail "Oke ya, Saya murid baru pak."
Pak Mail menganggukkan kepalanya "Mengapa kamu datang sendiri? Biasanya akan ada guru yang mengantar murid baru ke kelas" tanya Pak Mail.
"Lah? Kan aku udah SMA pak, masa di antar lagi? Malu sama kucing,mbe mbe mbe" jelas Murid laki laki itu yang mengundang gelak tawa seluruh murid.
Pak Mail terkejut dengan jawaban muridnya ini. "Yasudah yasudah perkenalkan dirimu,"
"Halo kawan kawan, Perkenalkan namaku Togar, Aku berasal dari Medan." ujar Togar sembari tersenyum dan melambai lambaikan tangannya sepertinya ingin memberhentikan bus.
Pak Mail lagi lagi terkejut dengan ucapan Togar barusan " Apa? Kamu dari medan?" tanya Pak Mail yang dibalas anggukan oleh Togar. "Kok pindah ke sini nak?" tambah Pak Mail lagi.
"Ikut orang tua kerja Pak." ujar Togar dengan logat Batak Toba nya.
"Emang kerja orang tua kamu apa?"
"Itu pak,di Godlyan Company, bapak tau nya itu?" tanya Togar lagi.
"Saya baru menjumpai seseorang seperti kamu, anak orang kaya,tetapi penampilan sederhana." ujar Pak Mail.
"Alah, Bapak ini jago juga muji nya bah, yaudah pak, ini ku bawakan Bika Ambon dari Medan." ucap Togar seraya mengeluarkan isi dari kresek putih yang ia bawa tadi.
"Saya ingin bertanya." ujar Pak Mail.
"Tanya saja pak, damai damai kita ya pak." balas Togar dengan santai,jangan lupakan kelas yang sudah sangat riuh oleh gelak tawa sekarang ini.
Bagaimana bisa Togar se santai itu menghadapi guru ter killer seperti pak Mail?
KAMU SEDANG MEMBACA
Unknown [ON GOING]
Fiksi Remaja[FOLLOW, SEBELUM BACA!] Bagaimana bisa mencintai seseorang yang tidak kita ketahui? Kisah ini menceritakan perjalanan cinta melalui ketidaktahuan antara sepasang remaja. Yang pada akhirnya kedua insan tersebut sadar siapa cinta mereka yang sebenarny...