"Sahabat sejati adalah ia yang tetap bersamamu, disaat yang lain menjauhimu."
-Dari Kezia Widia untuk Kania SalsabilaHappy Reading!❤️❤️
🌻🌻🌻
"Pulang sekolah, kita belajar bareng ya?" ujar Kezia memohon per Kania yang masih asyik mencatat di buku catatannya.
Mendengar ucapan Kezia barusan, Kania hanya mengangguk. Kemudian gadis itu melanjutkan aktivitas mencatatnya.
"Lo ikhlas ngga sih?" tanya Kezia sebal dengan perlakuan Kania barusan.
Kania memberhentikan aktivitasnya sebentar, dan akhirnya menoleh pada Kezia, "Iya Kezia yang cantik," ujar Kania dengan penuh penekanan.
Kezia akhirnya tersenyum senang mendengar ucapan Kania, "Nah gitu dong. Soalnya kalau ada Albar gue nggak fokus belajar tau! Gue malah fokus natap mukanya dia, outfit yang dia pake, ukuran sepatunya, tas yang dia pake, ah semua deh!" ujar Kezia dengan berapi-api.
Kania mengerjap erjapkan matanya sebentar mendengar ucapan Kezia barusan, sepertinya memang sahabatnya ini sudah dilanda kebucinan yang ter-hqq.
"Sekalian aja hitung berapa rambutnya Albar, warna sempaknya, sekalian juga ukurannya! Biar afdol!" omel Kania, yang langsung mendapatkan cengiran kuda dari Kezia.
"Kalau itu sih belum bisa gue tau, tapi gue pastiin nanti kalau gue sama Albar jodoh, terus akhirnya nikah. GUE BAKAL PERHATIIN DARI UJUNG RAMBUT HINGGA UJUNG KAKINYA DIA!" pekik Kezia di akhir kalimatnya.
Kania membulatkan matanya, bukan karena pekikan Kezia barusan, melainkan seluruh mata yang ada di ruangan kelas tersebut sedang memperhatikannya.
Begitu juga dengan bu Susanti, wanita paruh baya itu akhirnya angkat bicara, "Kezia? Kenapa kamu? Kamu tidak lihat teman teman yang lain sedang mengerjakan soal yang saya berikan?" tanya bu Susanti dari depan sana.
Mendengar perkataan bu Susanti barusan, Kezia hanya menunjukkan cengiran kudanya seraya meminta maaf, kemudian gadis itu menutup mulutnya dan merutuki dirinya, mengapa ia bisa se barbar ini?
"Cewek barbar mah bebas," bisik Kania pelan, kemudian gadis itu melanjutkan aktivitas mencatatnya.
Berbeda dengan Kezia saat ini, wajahnya sudah memerah. Ingin rasanya ia menceburkan dirinya ke parit yang ada di depan sekolah. Katanya sih, biar bisa mandi bareng kecebong.
Kringgggg........
Bel pulang sekolah sudah berbunyi, ini tandanya bahwa pelajaran sudah selesai pada hari ini.
Sontak, seluruh ruangan kelas 12 IPA 1 itu menghela napas dengan lega.
Bahkan, Adit sampai berdoa seraya mengucapkan terimakasih, bahwa bel pulang sekolah sudah berbunyi.
Begitu juga dengan Togar, lelaki itu langsung membungkukkan sedikit badannya, dan meriah sesuatu di dalam lacinya. Bontot kesayangan yang berisi Bika Ambon tentunya.
Zaki? Jangan tanya ia sedang melakukan apa saat ini. Ia menangis terharu karena bel pulang sekolah sudah berbunyi, itu artinya, ia bisa terlepas dari kejahatan kembarannya yang bernama Zika. Gadis itu selalu menarik kumis tipisnya Zaki yang menyerahkan lelaki itu kesakitan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Unknown [ON GOING]
Novela Juvenil[FOLLOW, SEBELUM BACA!] Bagaimana bisa mencintai seseorang yang tidak kita ketahui? Kisah ini menceritakan perjalanan cinta melalui ketidaktahuan antara sepasang remaja. Yang pada akhirnya kedua insan tersebut sadar siapa cinta mereka yang sebenarny...