🌻Temenan aja?🌻

594 75 50
                                    

"Maaf, kalau gue egois.  Kalau boleh, bisa ngga sih kita menjalin hubungan lebih dari sekedar teman?"
-Karrel Seano.

"Bukan karena aku tak mau, tetapi, aku bingung dengan perasaanku sendiri, maaf, untuk saat ini, berteman lebih baik."
-Kania Salsabila.

🌻🌻🌻

Author mau bilang makasih, udah selalu nungguin Unknown Update,

Tapi kalau boleh author meminta, setidaknya tinggalin jejak ya setelah membaca per chapter dari cerita Unknown.

Satu Vote dan komentar kalian itu sangat berharga bagi author! Itu yang menjadi penyemangat dalam ngelanjutin kisah ini, kalau kalian tetap mau kisah ini lanjut, jangan lupakan jejak ya!!!

Buat yang udah Vote, makasih banget, sayang banget sama kalian semuaa❤️. aku tau kok siapa aja, author juga berusaha buat ngenalin nama" akun yang vote cerita author☺️.

Maaf, aku sengaja buat pengumuman di atas, biar pada dibaca❤️❤️❤️❤️
Salam Sayang, and Happy Reading!❤️❤️

🌻🌻🌻

"Nih neng, es Dawet seger buger nya, dijamin endol surendol takendol kendol ngeunah," Bang Jali memberikan dua gelas es Dawet pada Kania dan Karrel.

Kania menerima pemberian bang Jali tersebut dan berkata "Makasih ya bang,"

"Sama sama neng, silahkan dinikmati." Bang Jali tersenyum, kemudian melanjutkan aktivitas nya.

"Nih minum, siapatau rese lo bisa pudar," ujar Kania seraya memberikan satu gelas pada Karrel.

Karrel menerima pemberian Kania, dan langsung meneguk nya hingga tandas.

"Huh, segar bener." ujar Karrel di akhir tegukan terakhir.

Kania yang sedari tadi masih belum meminum es Dawet nya pun menganga, "Rel? Itu lo? Gigi lo ga ngilu apa?" tanya Kania heran kemudian gadis itu meminum es Dawet nya dengan pelan.

"Nungguin lo aja gue kuat, masa cuman minum es Dawet doang ngga kuat," balas Karrel, kemudian lelaki itu meletakkan gelas yang sudah tak berisi pada ember yang sengaja disediakan bang Jali.

Mendengar ucapan Karrel barusan, Kania meneguk es Dawet nya dengan cepat. Sepertinya wajahnya kembali seperti kepiting rebus. Ia membutuhkan pendingin agar wajahnya kembali seperti semula.
Hubungannya apa yak.......

"Itu lo juga kuat," jelas Karrel sambil terkekeh melihat aksi Kania.

"Suka suka gue lah!" elak Kania, kemudian gadis itu juga meletakkan gelas yang sudah tak berisi pada ember tersebut.

Di sekitar keramaian pasar, Kania dan Karrel sengaja duduk sebentar untuk menghilangkan penat.

"Gue boleh nanya sesuatu ga?" tanya Karrel pada Kania yang masih sibuk dengan lamunannya.

Kania tersentak dari lamunannya pun menjawab, "Iya, tanya aja."

"Lo emang udah biasa ya naik angkot?" tanya Karrel dengan nada yang serius.

Kania menganggukkan kepalanya seraya menjawab, "Sering, tiap hari ke sekolah kan gue naik angkot,"

Mendengar jawaban Kania barusan, Karrel sedikit bingung sekaligus heran, "Maaf sebelumnya kalau lancang, bukannya perekonomian keluarga lo lumayan tinggi ya?" tanya Karrel lagi memastikan.

Unknown [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang