🌻Tantangan untuk Karrel🌻

514 57 48
                                    

"Apakah kamu tahu Prince? Menunggu adalah hal yang paling membosankan."
-Dari Kania Salsabila untuk Prince yang tak
kunjung menjemput.

SUDAH VOTE DAN COMENT BELUM?❤️
Happy Reading sayang sayangnya author❤️

🌻🌻🌻

"Gimana bre? Udah lo pesan belum? Pesan apaan?" cerocos Adit sembari mengelus perut nya yang sudah berbunyi sedari tadi.

"Bakso," jawab Albar singkat. Kemudian lelaki itu mengembalikan ponsel yang berada di genggamannya pada Karrel.

"Gue hitung dua mangkuk kan?" tanya Adit lagi tak sabaran.

"Gue pesan sepuluh mangkuk, padahal kita cuman bertujuh doang disini. Sisa tiga mangkuk lagi, kalau lo ngga habisin semua, awas lo!" ujar Albar menatap Adit dengan tajam.

Beberapa menit mereka menunggu.

"Permisi, Bakso cabai merah anti jomblo sudah datang!" ujar seorang Delivery di depan pintu Green House tersebut.

Mendengar ucapan dari siapa yang datang barusan, Adit langsung bangkit berdiri dan berlari menuju pintu, "Ah, iya mas. Sebentar!"

"Hosh...Hosh...Ini uangnya ya mas. Terimakasih," ujar Adit sedikit ngos ngosan, kemudian ia berbalik badan menuju teman temannya.

"Lo yang bayar Dit?" tanya Zaki bingung.

"Ngga, tadi gue udah minta uang Karrel." ujar Adit tanpa dosa.

"MARI MAKAN!" Adit berteriak, kemudian ia menuangkan bakso itu ke dalam mangkuk berwarna putih dengan gambar ayam Jambe.

"Kita makan di luar aja yuk! Pengap disini," ujar Zaki seraya mengipas ngipas lehernya.

"Panas ndasmu! Tuh lihat ada empat AC sekaligus!" ujar Karrel tak terima.

"Panas lihat lo yang selalu nge goda Kania. Yuk guys, kita keluar aja. Capek gue jadi anti nyamuk," ujar Zaki mengajak Togar dan Adit.

Jangan tanya di mana Albar dan Kezia saat ini. Mereka sudah berduaan di dekat kolam ikan. Katanya sih, biar lebih seru gimana gitu.

Setelah kepergian Zaki, Adit, dan Togar barusan. Tinggallah Karrel dan Kania di dalam Garden House tersebut.

"Makan," ujar Karrel menyodorkan semangkuk bakso pada Kania.

Kania menganggukkan kepalanya, ia menerima mangkuk bakso tersebut, dan berniatan ingin menuangkan saus ke dalam mangkuk baksonya.

Tiba tiba saja, ada ide gila terbesit di otak Kania.

"Rel? Katanya, lo mau jadi pacar gue ya?" tanya Kania seraya tersenyum licik.

Mendengar ucapan Kania barusan, Karrel tersedak bakso yang baru saja ia makan.

"Uhuk, uhuk. Teh woi teh!" ujar Karrel seraya memegangi lehernya yang sakit.

Kania membulatkan matanya dan memberikan satu botol air mineral pada lelaki itu.

Merasa sudah sedikit tenang, Kania bertanya lagi.
"Gimana? Lo masih mau jadi pacar gue?"

Unknown [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang