🌻Karrel sakit?🌻

486 57 36
                                    

"Aku akan tetap mencintaimu, walau sampai saat ini aku tak bisa memilikimu."
-Karrel Seano

Sudah siap tinggalkan Vote dan komentar nya untuk part ini belum?

⚠️ ADA KE-UWU-AN DALAM PART INI!⚠️

Happy Reading!❤️❤️❤️

🌻🌻🌻

Malam ini, Kania berada di unit Apartemen milik Karrel. Alasannya, karena lelaki itu mengadu sakit perut sore tadi.

Kezia, Albar, Zaki, Adit, dan Togar sudah pamitan untuk pulang sekitar satu jam yang lalu.

Alhasil, tinggallah Kania dengan Icha di sini. Mereka berdua menemani Karrel yang sakit perut.

Saat ini, mereka sedang berada di ruang keluarga. Tempat dimana Ayah, Bunda, Karrel, dan Icha menghabiskan waktu.

Di sana juga terdapat empat kasur yang sengaja disusun berdempetan.

Sudah menjadi tradisi keluarga mereka untuk tidur berdekat-dekatan. Kalau Ayah dan Bunda Karrel sudah pulang dari luar kota. Makanya empat kasur tersebut sengaja disusun berdempetan.

Kania menatap wajah Karrel yang sangat pucat. Ada perasaan bersalah yang timbul di hati gadis itu.

"Maafin gue ya Rel, gue ga bermaksud kaya gini," ujar Kania meminta maaf.

Karrel hanya menganggukkan kepalanya lemah dan berkata "Ngga apa, setidaknya gue udah buktiin kalau gue benar benar sayang sama lo." balas Karrel dengan penuh keseriusan.

Mendengar ucapan Karrel barusan, Kania menghela napasnya, rasanya sulit sekali berada dalam posisinya saat ini. Mengapa ia harus menghadapi hal sesulit ini?

Hanya menunggu Prince datang saja sudah membutuhkan kekuatan yang sangat ekstra. Ditambah dengan Karrel yang selalu hadir dan menemani hari harinya.

"ARGHHHHH! KENAPA SERUMIT INI SIH!" keluh Kania dalam hatinya. Mata gadis itu tertuju pada lantai berwarna putih tersebut.

Karrel melihat Kania yang hanyut dalam lamunannya, melambai lambaikan tangan kanannya untuk menyadarkan gadis itu.

"Hei?" tanya Karrel pada Kania yang masih asyik dengan lamunannya.

Kania tersentak begitu saja dari lamunannya kemudian gadis itu menjawab, "GUE CAPEK TAU GAK!" pekik gadis itu seraya menatap tajam pada Karrel.

Karrel terkejut mendengar teriakan Kania barusan, begitu juga dengan Icha. Anak kecil yang sedang memakan semangkuk Koko Crunch terpaksa berhenti dan mengerjap erjapkan matanya pada Kania. Sepertinya Karrel dan Icha sama sama terkejutnya mendengar pekikan Kania barusan.

"Lo kenapa?" tanya Karrel lagi. Saat ini lelaki itu sangat bingung akan kelakuan Kania, tadi gadis itu melamun. Tiba tiba saja ia berteriak, sebenarnya apa yang dipikirkan Kania?

"Eh, a...a..anu Rel! Maafin gue ya, maaf banget. Gue keinget sama cucian gue yang udah numpuk. Malah udah malam lagi," elak Kania, saat ini gadis itu tengah berbohong untuk menutupi semua beban yang selama ini ia tanggung.

Unknown [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang