🌻Perjuangan Kania🌻

453 42 34
                                    


"Kenali aku dari nyatanya, bukan katanya."
-Kania Salsabila

u
n
k
n
o
w
n

Ada teka-teki baru di Part ini, sudah siap?

Vote dan Coment dipersilahkan.

Nilai/Rate 1-10 Cerita Unknown Yuk!
Nilai di kolom komentar ya!

Happy Reading❤️

"KARREL! TUNGGUIN GUE! KITA BERANGKAT BARENG YA KE SEKOLAH!" pekik Kania kegirangan. Pagi ini, gadis itu setia berdiri di depan pintu Apartemen milik Karrel, kalau dulu Karrel yang selalu melakukan hal itu, sekarang bergantian.

Karrel yang baru saja keluar dari Apartemennya sedikit terkejut, namun dengan sigap lelaki itu menutupi keterkejutannya, "Lo naik Taxi aja,"

"Ngga mau, gue mau nya sama lo, titik!" ujar Kania tak mau kalah.

Mendengar ucapan Kania barusan, Karrel menghela napasnya kemudian melangkah menuju parkiran dan meninggalkan Kania.

"Loh loh, tungguin!" Kania berusaha mensejajarkan langkahnya dengan langkah Karrel.

"Kita barengan ya ke sekolah, ya ya ya?" tanya Kania memohon.

Karrel menoleh sebentar ke arah Kania, "Sekali gue bilang nggak, ya nggak!"

"GUE NANGIS DI SINI, HUAAAAA!" Gadis yang semula berdiri itu akhirnya berjongkok dan berteriak sekuat mungkin, "HUAAAAAAAAA!"

Melihat aksi Kania yang kekanak-kanakan, membuat Karrel memutar bola matanya malas, "Bangun, jangan malu-maluin!"

"GUE MAU BARENGAN, GUE NGGAK MAU TAU!"

"Ck, gue hitung sampe tiga kalo lo nggak berdiri juga gue tinggal," ujar Karrel seraya memulai menghitung.

Belum sampai kehitungan pertama, Kania sudah berdiri dan menunjukkan cengiran kudanya. "YEEEEYY, AYO REL! KITA BERANGKAT! JENG JENG JENG!"

Tanpa Kania sadari, Karrel tersenyum tipis, sangat tipis. "Kenapa lo jadi kayak gini sih Kania?"

"Rel! Ayo dong!" ujar Kania memperingati Karrel yang masih diam tak bergeming di tempatnya.

"Iya,"

***

Mobil Karrel melaju, sebentar lagi mereka akan tiba di sekolah, Kania turun dari mobil Karrel, tak lupa mengucapkan terima kasih sebanyak mungkin.

"Rel? Gue duluan ya, gue nggak bisa ikut sampe depan sekolah, nanti lo ikutan di bully, gue nggak mau." ucap Kania jujur dan menutup pintu mobil tersebut dengan pelan.

Di bangku kemudi, Karrel menghela napasnya pelan seraya menatap Kania dari dalam sana dan melihat gadis itu sedang melambai-lambaikan tangannya ke arah dirinya.

Meskipun terhalang oleh kaca mobil berwarna hitam, namun Kania percaya Karrel bisa melihat lambaian tangannya.

"Dadah Karrel! Semangat belajarnya, sampai ketemu di sekolah!"

Karrel tersenyum tipis, "Andai lo tau kebenarannya Kania, tapi gue harus mulai dari mana? Gue nggak ngerti ngungkapin semua ini, gue harap, waktu yang tepat bakal datang,"

Lelaki itu akhirnya melaju dengan kecepatan sedang menuju sekolah.

Kania yang melihat mobil Karrel sudah berjalan hanya bisa tersenyum kecut.

Unknown [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang