🌻Who's Prince? (CAST)🌻

485 47 12
                                    

"Lo menyebalkan, tapi sewaktu-waktu lo bisa manis,"
-Kania Salsabila untuk Karrel Seano.

"Lo manis, tapi sewaktu-waktu lo bisa menyebalkan."
-Kania Salsabila untuk Prince.

🌻🌻🌻

⚠️ADA CAST SETIAP PEMERAN DI PART INI⚠️

⚠️Sudah siap untuk meninggalkan Vote dan mengisi komentar yang ramai?⚠️

Jangan lupa share dan rekomendasiin cerita Unknown ke temen temen kalian yang lain ya!❤️

🌻🌻🌻

Happy Reading, Love❤️

Semalaman, Kania tak bisa tidur dengan nyenyak, pikirannya selalu melayang-layang dan selalu tertuju pada Prince seorang.

Bagaimanapun caranya, kali ini, ia harus bertemu dengan Prince.

Kania tak peduli lagi, jam masih menunjukkan pukul tujuh pagi, yang artinya keadaan masih cukup sepi.

Kezia masih tertidur dengan nyenyak seraya menelungkupkan wajahnya di atas selimut berwarna putih tersebut.

Kania menatap Kezia sebentar, kemudian gadis tersebut menghela napasnya, sebelum akhirnya pergi melangkah keluar dari kamar tersebut dan pergi menuju taman.

Perasaan Kania sudah tak karuan pagi ini, lihat saja, bahkan tangannya sudah gemetaran dan berkeringat.

Kania berlari sekuat tenaga, berusaha mencari dimana keberadaan taman yang Prince beritahukan padanya.

Prince berkata bahwa disamping Villa ini terdapat suatu taman.

Kania berlari ke arah samping kanan Villa tersebut, dan benar saja memang ada taman di sana, sangat luas dan cantik.

Seketika lupa dengan tujuannya dari awal, Kania berdecak kagum, "Keren banget sih," ujar gadis tersebut.

Namun, tiba tiba ia tersadar kembali, matanya kemudian menyusuri setiap sudut taman tersebut.

Terdapat pohon yang rindang di sudut taman itu, meskipun cukup jauh, Kania masih mampu melihat seseorang sedang berdiri di sana.

Kania memicingkan matanya, tanpa ia sadari, senyumnya tertarik ke atas, sepertinya hari ini ia akan bertemu dengan Prince yang selama ini dia cari.

🌻🌻🌻

"Kakak, tolongin aku ambilin mainan bebek dong," ujar seorang anak kecil seraya menarik kaos yang dikenakan oleh seseorang yang sedang berdiri di dekat pohon rindang tersebut.

"Mainan bebek?" tanya seseorang itu belum mengerti.

Anak kecil tersebut mengulurkan jarinya, seraya menunjuk ke atas pohon.

Seseorang itupun mengikuti arah jari anak kecil tersebut, memang benar, sebuah bebek karet kecil tengah tersangkut di dahan pohon tersebut.

Seseorang tersebut akhirnya meraih mainan bebek tersebut dan memberikannya pada anak kecil itu.

"Nih, mainan kamu, kok bisa tersangkut di sini sih?" tanya seseorang itu seraya mengelus pelan rambut anak kecil tersebut.

"Rian juga nda tau kak," ujar anak kecil yang bernama Rian itu.

Seseorang itu akhirnya terkekeh pelan, "Jadi nama kamu Rian?" Rian hanya mengangguk-anggukkan kepalanya dengan cepat.

Unknown [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang