🌻Bully🌻

441 41 18
                                    

"Ngakunya sih sahabat, kok nikung?"
-Kezia Widia

"Secara nggak langsung, gue udah ngerelain sahabat gue demi Prince."
-Kania Salsabila

"Gue emang Prince, tapi....."
-Albar si Prince

"Apa udah waktunya ya gue menyerah buat perjuangin lo Kania?"
-Karrel Seano

"Buat yang nanya stok Bika Ambon gue berapa, itu rahasia beb. Kalau mau tau, harus jadi pacar gue dulu, gimana? Mau?"
-Togar si Bika Ambon

"Harapan gue : Semoga Zika nggak ngecabut kumis gue yang seksi ini."
-Zaki takut Zika

"Pengen ngebacot, tapi gue sadar, sempak gue berhilangan."
-Adit si.....? Isi sendiri.

SEBELUMNYA MAU NANYA, KALIAN PENGENNYA YANG JADI PRINCE SIAPA YA?😂❤️

Makasih buat kalian yang udah nyempatin waktu buat komen dan ngasih aku semangat, apalagi sampe ngirimin DM ke aku, kalian luar biasa!😭❤️

HAPPY READING UNILY❤️

🌻🌻🌻

"PASI, PASI, PASI!" Togar mengoceh tak jelas sembari memasukkan sepotong bika ambon ke dalam mulutnya.

"Lo niru suara apaan dah Gar?" tanya Karrel seraya terkekeh pada Togar.

"Itu suara si Opet, kau kenal Opet nggak Rel? Yang ada di film Upin Ipin," ujar Togar santai.

"AI HI HI HI," lanjut Adit, tak mau kalah.

"Lah lo ngapain Bambang?" omel Albar sembari menoyor kepala Adit.

"Selo dong barbar! Gue lagi niruin suara Bernard bear." keluh Adit tak terima.

"BWA, BWA, BWA, BWA," Sekarang, Zaki yang mengikuti suara aneh tersebut.

"Kali ini lo ngikutin suara apa Zak? Heran gue, lo semua makan apa pagi ini," tukas Karrel geleng geleng kepala.

"Gue lagi niruin suara Rabbids, itu loh guys, yang sering tayang di Global Tv!" Jawab Zaki bersemangat.

Karrel, Albar, Togar, Zaki, dan Adit sedang tertawa di depan kelas. Mereka berlima duduk berdekatan tepat di bangku panjang yang ada didepan kelas 12 IPA 1.

Beberapa menit kemudian, mereka berlima tiba-tiba saja terdiam. Alhasil, suasana yang semula hangat menjadi dingin karena melihat seseorang yang baru saja datang pagi ini, yang tak lain adalah Kania.

Kania yang baru saja tiba di sekolah dan berniatan untuk masuk ke dalam kelas akhirnya terdiam juga.

"Ka—Kalian kok di—diem?" lirih Kania, sembari menatap kelima lelaki itu dengan tatapan yang sendu.

"Kantin woi, males gue disini, nggak mood! Semangat gue tiba-tiba ilang! Yok cabut!" tukas Karrel tanpa rasa bersalah. Bahkan, lelaki itu sama sekali tak melihat ke arah Kania sedikit pun. Hal tersebut sungguh menyakiti hati Kania.

"WOI BOS TUNGGUIN!" pekik Adit memperingati pada Karrel yang sudah beranjak pergi menuju kantin.

"E—eh, neng Kania kita cabut dulu ya," pamit Zaki seraya menggaruk kepalanya yang tak gatal.

Mereka bahkan bingung dengan keadaan yang sedang terjadi saat ini.

Adit, Zaki, dan Togar pergi menyusul Karrel yang sudah pergi terlebih dahulu. Namun, berbeda dengan Albar, lelaki itu menyempatkan waktunya sebentar untuk menghampiri Kania.

Unknown [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang